Chapter 39 ( Paska Penyerangan )

163 21 1
                                    


















Jisoo dan SinB membawa Lisa yang sedang dalam keadaan pingsan masuk ke dalam klinik. Disana Rose dan yang lainnya menyambut mereka dengan perasaan khawatir karena melihat Lisa tidak sadarkan diri.

"Siapa tadi?" tanya Irene khawatir sambil membersihkan luka-luka di tubuh Lisa dengan kain basah.

"Sullyoon, Yunw dan... Aku tidak tahu satu lagi siapa." Jawab SinB.

"Rei." Tambah Jisoo.

PRANG!!!

Gelas yang dipegang Ruka tiba-tiba terjatuh setelah ia mendengar bahwa seorang lagi adalah Rei.

"Ada apa?, Ruka," tanya SinB khawatir.

"Ah, tidak. Aku hanya sedikit merasa pusing." Jawab Ruka.

"Minum ini, kemudian beristirahatlah. Lusa kau sudah mulai kuliah. Kalian juga." Ujar Irene sambil memberikan ramuan berwarna merah.

"Sullyoon muncul?" tanya Rose setelah junior mereka pergi untuk beristirahat di ruang rawat sebelah.

"Ya, Kelihatannya kemampuannya meningkat setelah menghilang selama
1 tahun ini." Jelas SinB.

"Meningkat seperti apa?" tanya Irene yang masih sibuk mengobati luka-luka Lisa.

"Semuanya. Terlebih lagi, tingkat auranya telah naik ke level putih." Tambah SinB.

"Serius?!" seru Rose, Irene dan Jisoo serempak.

"Yap. Aku saja sampai harus menggunakan aura putih untuk menghadapinya. Dan aura biru Lisa tidak mampu membendung kemampuan Sullyoon." Ujar SinB.

"Astaga. Apa mereka sudah mulai bergerak?" tanya Irene khawatir.

"Sepertinya. Lalu siapa itu Rei?"
tanya Rose.

"Aku juga tidak tahu. Sepertinya dia bukan mahasiswi di kampus ini. Aku tidak pernah melihatnya soalnya. Dan dia memiliki aura hitam berelemen tanah seperti SinB. Mungkin dia juga sudah menguasai level putih." Jawab Jisoo.

"Pantas saja kau terluka cukup parah." Ujar SinB.

"Lalu Yuna? Siapa itu Yuna?." Tanya Irene.

"Emm, itu adik kelasku waktu Aku masih SMA." Jawab Jisoo.

"Hah? Kenapa dia bisa berada di sini?" tanya Irene.

"Aku tidak tahu. Mungkin dia daftar ke kampus ini." Jawab Jisoo.

"Tapi kok dia gak ikut ospek?" tanya SinB.

"Mungkin dia lewat jalur penghuni atas." Jawab Rose.

"Bisa jadi. Tapi bukankah mereka yang melewati jalur penghuni atas harus memiliki kemampuan yang setidaknya sama seperti kita?" tanya Irene.

"Itu dia! Dia memiliki petir berwarna hitam!" jawab SinB.

Seisi ruangan terdiam. Keheningan membekukan suasana dalam ruangan Jisoo yang mengenalnya hanya bisa tertunduk.

"Setahuku, yang memiliki petir hitam itu kan cuman dia." Ujar Rose.

"Ya. Apa mungkin dia punya saudara kandung?" tanya Irene.

"Tidak. Aku tahu bahwa Yuna tidak memiliki saudara kandung. Begitu pula dengan dia." Ujar Jisoo yang akhirnya angkat bicara.

"Lalu bagaimana bisa?" tanya Rose.

"Aku juga tidak tahu. Dan lagi, bukan hal itu saja yang mengejutkan." Jawab Jisoo.

"Maksudnya?" tanya Irene.

"Yah, sepertinya, saudara kandung Lisa turut andil dalam penyerangan ini." Jawab SinB.

PLUK!

Kain basah yang digunakan Irene untuk membersihkan luka-luka di tubuh Lisa terjatuh karena keterkejutan Irene mendengar hal tersebut. Rose yang sedari tadi menjaga ketenangannya kali ini memperlihatkan sisi paniknya.

"Yang benar?!" seru Rose terkejut.

"Sepertinya. Itu sebabnya Lisa pingsan." Jawab SinB.

"Gara-gara mendengar bahwa adiknya terlibat?" tanya Irene tidak percaya.

"Bukan. Itu karena dia hampir saja menggunakan aura hitamnya. Untuk itulah kami membuatnya pingsan." Ujar Jisoo.

BRAK!!!

"Ada apa ini?! Kenapa di luar hancur berantakan tak berbentuk?!" seru Eunha menyerbu masuk sambil membawa kapas yang dibelinya.

"Kau telat." Ujar SinB.

"Mereka menyerang. Penghuni atas." Jelas Jisoo.

"Dan Sullyoon muncul dan ikut mereka." Tambah SinB.

"Juga adiknya Lisa ikut terlibat." Sambung Rose.

"Wow wow wow! Pelan-pelan. Penghuni atas menyerang? Bagaimana mungkin?!" tanya Eunha.

"Yah, sepertinya kau lupa memasang perisai lapis kedua." Jawab Irene.

"Astaga. Maaf ya. Aku tidak
menyangka bahwa mereka akan
melakukan penyerangan." Ujar Eunha  menyesal.

"Jangan minta maaf. Itu juga karena kami lengah." Ujar Jisoo.

"Lalu, apa benar adiknya Lisa
terlibat?" tanya Eunha yang
mengambil alih tugas Irene merawat Lisa.

"Sepertinya." Jawab Rose.

"Lalu kenapa Lisa bisa seperti ini?" tanya Eunha.

"Untuk mencegahnya menggunakan aura hitam." Jawab SinB.

"Yah, bagaimanapun mulai besok, kita harus menjaga mereka berlima karena salah satu diantara mereka ada yang di cari oleh pemimpin penghuni atas yang merupakan leader dari orang-orang yang melakukan penyerangan tadi." Tambah Jisoo.

"Hah? Bagaimana kamu tahu?" tanya Rose.

"Rei yang bilang." Jawab Jisoo.

"Rei? Siapa itu?" tanya Eunha.

"Salah satu dari mereka. Mungkin bukan mahasiswi di kampus ini. Atau bahkan mungkin mahasiswi baru yang masuk melalui jalur penghuni atas." Jawab SinB.

"Baiklah, sampai Lisa sadar, Irene dan Eunha, Aku serahkan urusan mengatur strategi pencegahan dan penyerangan pada kalian." Ujar Jisoo.

"SinB, Rose, jangan sampai kita lengah seperti tadi lagi." Tambah Jisoo.

Malam itu dilalui mereka dengan menginap dan beristirahat di klinik agar proses sembuh mereka berjalan lebih cepat karena pengobatan yang dilakukan Eunha. Malam menegangkan yang membuat mereka merasakan terror dari penghuni atas setelah sekian lamanya. Terlebih lagi Lisa yang sedang terbaring masih tidak sadarkan diri. Hal itu membuat urat-urat mereka masih belum bisa mengendur.

























Nyongan yeorobun author sudah up untuk part kali ini




See ya in the next update 👋👋👋👋👋👋👋👋👋

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang