1

40.5K 2.7K 237
                                    

Krieetttt.

Terdengar pintu penjara terbuka masuklah seseorang wanita yang berpakaian bagus dan terlihat sangat anggun, parasnya pun tidak kalah cantik tetapi cantiknya paras tidak menjamin hatinya ikut cantik. Wanita memiliki wajah yang sedikit pucat dan rapuh tapi tidak bisa menghalangi matanya yang terlihat berkobar dan bersemangat, seperti menantikan sesuatu. Jadi, jangan tertipu dengan parasnya.

"Keluarkan anjing-anjing ini," ucap wanita itu sembari menatap jijik pada anjing-anjing yang terlihat sangat lusuh dan kotor.

Tidak jauh berbeda dengan seseorang yang saat ini tengah meringkuk di pojok ruangan.

"Lihatlah, penampilan inilah yang memang paling cocok untukmu," sarkas wanita itu, tatapannya juga sangat menghina.

Seseorang yang meringkuk itu menengadah wajahnya ke arah si wanita. Ia menatap tajam wanita yang ada di depannya.

Noel de Endevour, putra bungsu dari raja Argaleon de Endevour dan mendiang ratu Graziella Aleister. Noel dikenal sebagai 'pangeran yang ditinggalkan'. Sesuai dengan namanya, ia diabaikan oleh sang raja dan kakak-kakak pangerannya. Karena dianggap penyebab mendiang ratu meninggal.

Wanita itu merasa sangat kesal, dengan penampilan yang berantakan saja, tidak bisa menyembunyikan paras tampan Noel. Padahal bajunya sudah terkoyak di sana-sini, kulit putihnya juga terlihat kusam, wajahnya pucat dengan bibir yang pecah-pecah. Tapi manik matanya yang berwarna emas tetap berkilau dalam ruangan yang minim cahaya. Matanya itu terlihat sangat dingin dan tajam. Laki-laki yang tidak lama, baru saja meninggalkan statusnya sebagai remaja itu masih memiliki aura angkuh dan tidak kenal takut.

"Masih bisa bersikap angkuh dengan keadaan saat ini ,heh?"

Noel itu tidak menjawab, hanya tatapan tajam yang menusuk yang di arahkan ke wanita yang ada di depannya.

"Sungguh sangat mengesalkan."

Wanita itu menendang tubuh yang sudah terlihat ringkih itu. Wanita itu berjongkok di samping tubuh Noel yang terlihat sudah tidak berdaya. Tapi sorot matanya tetap menunjukkan kegigihan.

Wanita itu dengan kesal mengeluarkan belati tajam dan langsung menusuk mata orang yang ada di depannya.

Terdengar gema menyakitkan yang berasal dari sel tersebut.

"Aku paling membenci mata ini. Apa sekarang, kamu masih bisa memandang rendah diriku? Hahaha." Tawa menggelegar terdengar yang bercampur dengan rintihan kesakitan.

Seakan tidak puas hanya dengan menusuk matanya, wanita itu kemudian mencongkel kedua mata Noel.

Gema kesakitan kembali terdengar, teriakannya sangat terdengar memilukan dan menyakitkan. 

Noel tidak bisa berbuat banyak ataupun melawan. Persendian tangan dan kakinya sudah di patahkan. Jadi meskipun sangat kesakitan, ia tidak bisa banyak bergerak. Di tambah tubuhnya sepertinya sudah diambang batas.

"Ke-kenapa?" tanya Noel dengan sangat lirih. Tapi wanita itu masih bisa mendengar pertanyaan Noel, karena suasana sel yang sangat sunyi.

"Kenapa? Kamu tanya kenapa? Karena aku sangat membencimu! Aku sangat membenci wajah ini, mata ini, semua yang ada pada dirimu."

"Kamu telah mendapatkan semuanya," ucap laki-laki itu dengan sangat lirih.

"Belum sepenuhnya, mereka masih memikirkan dirimu. Jadi, jika kamu mati, bukankah perhatian mereka akan sepenuhnya terarah padaku."

Wanita itu masih bisa melihat senyum meremehkan dari laki-laki yang ada di depannya. Darah masih keluar dari rongga mata yang sudah kehilangan kedua bola matanya. Paras tampan itu, sekarang terlihat sangat mengerikan. Melihat keadaan yang sangat menyedihkan Noel, membuat wanita itu sedikit puas dan merasa seperti ada kebanggaan tersendiri.

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang