40

7.3K 1K 97
                                    

Halo halo, apa kabar?
Sehat kan?

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Di bawah perawatan Vail, kondisi Noel kian membaik dari hari ke hari.

Meski masih sering merasakan mengantuk, tidur Noel tidak lagi selama seperti sebelumnya.

Noel menatap Vail di depannya yang sedang menyajikan obat secara langsung untuknya.

"Kenapa Pangeran menatap hamba seperti itu?" Vail tersenyum ke arah pangeran ketiga. Ia juga merasa penasaran karena ditatap terus-menerus oleh sang pangeran.

"Aku masih merasa heran."

"Apa yang membuat Pangeran heran?"

"Kamu terlalu muda."

"Ah, terima kasih." Vail melempar senyum pada sang pangeran.

Noel dibuat terdiam. "Bukan itu maksudku."

"Lalu?"

"Awalnya, aku membayangkan jika kamu akan menjadi pria paruh baya dengan kumis dan jenggot yang panjang."

Kali ini Vail yang dibuat terdiam, sudut mulutnya terasa berkedut.

Apakah ini sebuah pujian atau hinaan yang terselubung?

"Apakah penampilan saya mengecewakan Pangeran?" Vail berusaha mempertahankan senyumnya.

Loren yang berada tidak jauh, sudah menutup mulutnya untuk menutupi senyum yang tidak bisa ditahannya.

Pangerannya memang sangat pintar membuat orang tidak bisa berkata-kata.

"Tidak, aku hanya merasa heran." Noel melanjutkan, "Dari mana kamu belajar tentang medis?"

"Kedua orang tua hamba merupakan sepasang orang yang memiliki obsesi lebih pada obat-obatan."

"Mau tidak mau saya sedari kecil telah berkecimpung pada berbagai bahan obat dan juga sering mengikuti dalam mengobati orang."

"Ah, lalu di mana mereka sekarang?"

"Pangeran, terlalu ingin tahu juga bisa membunuhmu." Vail memberikan secangkir obat yang telah disiapkan pada sang pangeran.

Noel menerima cangkir itu lalu meminumnya dalam sekali teguk.

Cangkir yang kosong itu diberikan kembali pada Vail. Noel menatap ke arah Vail lalu kembali bertanya, "Maksudmu?" Noel berkata dengan penasaran.

"Tidak hanya pada obat-obatan. Mereka juga terobsesi dengan racun dan ingin membuat penawaran dari segala racun."

"Mereka sering kali menguji racun dengan tubuh mereka sendiri lalu membuat penawarannya sendiri. Dan suatu hari, kemalangan datang menimpa."

"Apa yang membuatmu tergila-gila bisa saja menjadi alasanmu mati. Inilah yang terjadi pada mereka. Pangeran pasti bisa menebaknya bukan?"

"Mereka meninggal dalam menguji racun?"

"Benar. Tapi saat itu saya tidak merasa sedih."

Noel hanya mengangkat alisnya perlahan dan tetap menatap lurus ke arah Vail. Seolah memberikan tanda pada Vail untuk terus melanjutkan ceritanya.

"Saat itu, saya merasa sangat kesal. Apakah Pangeran bisa menebak apa yang membuat saya merasa sangat kesal daripada sedih?"

Noel menggeleng kepalanya.

"Di sisa napas mereka, mereka tersenyum tapi tidak lama raut wajah mereka berubah menjadi sedih."

"Mereka sedih meninggalkan mu sendirian?"

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang