4

22.8K 2.2K 93
                                    

Halo halo, apa kabar sayang"kuh?
Jangan lupa jaga kesehatan dan tetap semangat.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Noel langsung dibawa Loren ke dalam kamar milik anggota kerajaan yang letaknya tidak jauh dari tempat perjamuan. Tidak mungkin membawa Noel kembali, selain cukup jauh, juga mengingat kondisi Noel harus secepatnya mendapatkan penanganan.

Loren membaringkan sang tuan di atas ranjang dengan posisi kepala lebih tinggi. Tidak lama tabib masuk ke dalam kamar.

Murid sang tabib ingin membersihkan darah yang berkumpul di sekitar mulut pangeran ketiga. Tapi belum sempat kain itu menyentuh kulit sang pangeran, Loren lebih dulu menghentikannya. "Biarkan aku yang melakukannya."

Murid tabib itu menyerahkan kain setengah basah yang terbuat dari bahan lembut itu kepada pengawal pribadi pangeran ketiga. Ia tidak berani membantah. Jadi, ia menyingkir ke samping tabib. Menunggu instruksi lain dari sang guru.

Setelah melalui pemeriksaan yang cukup lama, tabib juga memberikan pengobatan yang menurutnya sesuai dengan kondisi dan gejala yang dialami sang pangeran. Sang tabib akhirnya bangkit dari duduknya bersamaan dengan kedatangan sang raja dan dua pangeran yang lain yang masuk ke dalam kamar.

Sang tabib memberikan penghormatan pada sang raja. Argaleon menganggukkan kepala dengan tidak sabar.

"Bagaimana kondisinya?"

"Begini Yang Mulia, Pangeran Noel terkena racun yang menyebabkan muntah darah disertai dada yang terasa sesak. Saya belum mengetahui jenis racun apa ini. Jadi, hamba mohon maaf, hamba akan mencari informasi tentang racun ini dan cara menanganinya."

"Kamu belum tahu racun apa itu?" Argaleon sangat tidak puas dengan jawaban sang tabib.

"Hamba mohon maaf, Yang Mulia."

"Pergi dan cari cara menangani racun ini secepatnya."

"Baik, Yang Mulia."

Sang tabib langsung bergegas keluar dari kamar. Ia tidak berani menunda perintah sang raja. Jadi, ia harus mencari tahu racun apa yang sebenarnya menyerang pangeran ketiga.

"Loren."

"Iya, Yang Mulia."

"Keluar."

"Tapi Yang ... "

"Aku bilang keluar! apa kamu berani melanggar perintahku."

"Hamba tidak berani, Yang Mulia. Hamba akan keluar."

"Dan aku memberikan perintah padamu, selidiki dan cari pelaku di balik semua ini."

"Baik, Yang Mulia." Setelah menerima perintah sang raja, Loren langsung mencari siapa orang di belakang semua ini. Loren juga tidak tahu kenapa tuannya menginginkannya untuk menukar gelas miliknya dengan milik Calista. Apakah Pangeran sudah mengetahuinya atau hanya sebuah kebetulan?

Entah itu kebetulan atau tidak, Loren tetap harus mencari tahu kebenarannya. Tidak mungkin ada kebetulan semacam ini.

Loren memerintahkan bawahannya untuk menyelidiki secara menyeluruh dan mencari siapa yang menaruh racun dalam gelas tersebut.

***

Saat Argaleon mendapatkan kabar jika anak ketiganya muntah darah akibat keracunan, ia langsung bergegas datang ke sini dan kedua anaknya juga bersikeras untuk ikut.

"Ayah."

"Hm."

"Aku sudah tidak ingin mengikuti rencana Ayah," ucap Laveron.

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang