33

8.2K 1.3K 83
                                    

Halo halo semuanya,
Apa kabar? Sehat kan? Sehat donk.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Deska menatap ke arah Noel. Begitu pula sebaliknya.

Pria berbaju hitam dari kedua pihak terus saja bertarung dan saling melayangkan serangan di luar.

Deska menarik kedua pedang yang tersembunyi dari balik punggungnya.

Kedua belah pedang tersebut terlihat sangat tajam dan berkilau di bawahan paparan cahaya.

Loren, Eden dan Eliot juga sudah bersiap dengan memegang pedang di tangan, memasang badan untuk melindungi sang tuan.

Dua sosok berpakaian hitam masuk dari belakang punggung Deska. Dan sudah bisa ditebak, dua orang yang baru saja masuk bergabung, termasuk dalam kubu Deska.

Deska langsung maju diikuti dengan dua orang dibelakangnya.

Loren menghadapi Deska. Untuk Eden dan Eliot kedua menangani yang lain.

Penjaga bayangan yang ditugaskan untuk melindungi Noel tentu saja ingin menerobos masuk untuk melindungi tuan mereka. Tapi langkah mereka dihadang oleh orang-orang berpakaian hitam dari kubu lawan. Menghalangi dan mencegah mereka untuk ikut campur dalam pertarungan yang terjadi di dalam ruangan.

Noel masih mempertahankan posisinya dan tatapannya terlihat sangat tenang tanpa ada ketakutan.

Setiap kali Deska ataupun kedua bawahan Deska ingin mendekat ke arah Noel. Mereka akan dipukul mundur oleh Loren, Eden dan Eliot.

Deska terlihat sangat lihai menggunakan pedang di kedua tangannya. Ini sedikit membuat Loren kewalahan tapi bukan berarti Loren tidak bisa menghadapinya.

Untuk Eden dan Eliot keduanya terlihat imbang dengan lawan.

Melihat Loren yang sedikit kewalahan menghindari kedua belah pedang milik Deska, Noel baru menggerakkan tangannya ke belakang sofa yang tengah didudukinya.

Deska dan Loren saling melemparkan tatapan dingin.

"Bagaimana jika kamu menjadi orangku saja?" Deska menawarkan kepada Loren untuk masuk ke dalam kubunya. Ia kagum akan kemampuan Loren. Akan sangat menguntungkan jika ia memiliki orang seperti Loren di pihaknya.

"Dalam mimpimu!" Loren melayangkan sebuah serang kuat ke arah Deska.

Deska menangkisnya dengan menyilangkan pedangnya.

Benturan logam terus saja bergema baik di dalam ruangan maupun di luar.

Klang!

Sebilah pedang yang ada di tangan tangan kiri Deska terjatuh ke lantai ikuti tetesan darah yang berasal dari jemari Deska yang terluka.

Untuk sesaat Loren dan Deska terdiam tapi itu hanya sepersekian detik. Pasalnya Loren langsung kembali melancarka serangannya.

Eden dan Eliot hanya melihat sekilas, keduanya masih berkonsentrasi dengan lawan yang tengah dihadapi mereka. Di saat seperti ini, keduanya tidak diperbolehkan untuk lengah sedikitpun.

Noel menurunkan busurnya, ia menyeringai saat bidikannya tepat sasaran.

Dengan hilangnya satu pedang milik Deska, membuat Loren bisa lebih fokus dalam melawan Deska.

Meskipun kesal karena kehilangan satu pedangnya. Itu tidak banyak mempengaruhi kemampuan bertarung Deska. Justru Deska semakin gencar melayangkan bilah pedangnya ke arah Loren.

Seseorang masuk dengan cepat dan langsung melayangkan serangan ke arah titik vital Deska.

Deska yang melihat datangnya seorang telah memprediksi akan serangan tersebut. Ia mundur untuk menghindarinya.

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang