6

21.1K 2.1K 72
                                    

Halo selamat malam semuanya? Sehat? Jaga kesehatan dan tetap semangat

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Argaleon menatap putra bungsunya yang makan dengan tenang. Wajah anaknya sekarang terlihat selalu pucat. Padahal, ia telah menambahkan suplemen kesehatan di dapur kediaman anak ketiganya.

"Besok, kamu akan pindah ke istana Ametis," ucap Argaleon setelah acara makan selesai.

"Kenapa?" Noel bingung, kenapa sang ayah tiba-tiba memindahkan tempat tinggalnya. Dan ini juga kenapa terlihat sangat tiba-tiba.

"Supaya lebih dekat dengan tempat 'kami'." 'Kami' yang dimaksud  Argaleon adalah dirinya dan kedua anak tertuanya. Mereka telah mendiskusikan kepindahan ini. Setelah memutuskan untuk tidak lagi menjaga jarak dari Noel. Mereka perlu menjaga Noel untuk tetap dekat dengan mereka. Ini juga akan mempermudah untuk mengawasi Noel. Dan jika terjadi sesuatu, mereka bisa datang dengan cepat. Walaupun, mereka sebisa mungkin tidak akan membiarkan adanya kejadian yang tidak diinginkan seperti itu.

"Tidak, aku sudah nyaman dan terlalu merepotkan jika harus pindah."

"Tidak perlu khawatir, semuanya sudah disiapkan, kamu hanya perlu pindah saja. Tidak perlu membawa apapun. Jika pun ingin, bawa saja yang menurutmu penting saja," jelas Argaleon.

"Tapi Ay—"

"Ikuti saja," potong Laveron.

"Baik, tapi Kakak yang membawa semua barangnya. Aku tidak ingin orang lain menyentuh barang-barangku."

"Baik," jawab Laveron dan Jester secara bersamaan. Mereka tidak keberatan. Mereka ingin menebus waktu yang telah terbuang untuk bersama adik mereka. Awalnya, mereka sudah mempersiapkan diri jika saja Noel membenci mereka. Tapi ternyata, adik mereka terlalu tenang. Seakan semuanya yang terjadi tidak mempengaruhinya, tapi justru inilah yang membuat mereka was-was.

Noel dalam hati tersenyum, sepertinya ia benar-benar mempunyai tenaga tambahan dari kedua kakaknya. Jadi, tidak perlu sungkan, gunakan saja mereka.

***

Kepindahan pangeran Noel ke istana Ametis telah menyebar seperti api ke segala penjuru. Ini membuat mereka mempertanyakan rumor sebelumnya tentang pangeran Noel yang tidak disukai.

Noel menopang sebelah sisi wajahnya dengan telapak tangannya yang sikunya bertumpu pada lengan sofa. Matanya terlihat malas dan mengantuk secara bersamaan.

Pangeran ketiga itu tengah mengawasi kedua kakaknya yang sedang merapihkan barang-barangnya yang akan dibawa ke tempat tinggal barunya. Ia tidak membiarkan Loren membantu kedua kakaknya mengemasi barang-barangnya. Jadi, Loren hanya berdiri di samping sofa Noel berbaring.

Noel merasakan matanya semakin memberat dan akhirnya tertidur di sofa.

Loren mengambil selimut untuk menutupi tubuh tuannya.

Ketika Laveron dan Jester selesai berkemas dan siap untuk pindah. Keduanya melihat adik mereka yang tertidur lelap di sofa.

"Ambil ini," ucap Laveron sambil menyerah semua barang yang telah dikemas pada Jester, adiknya.

Jester hanya bisa mendengus tapi ia bisa menebak jalan pikiran sang kakak. Jadi, ia hanya bisa pasrah saat diberi tugas untuk mengangkat semua barang itu sendirian.

Laveron mendekati tubuh adiknya yang sedang berbaring di sofa dengan selimut di atasnya.

Dengan hati-hati Laveron mengambil tubuh adiknya agar tidur sang adik tidak terganggu. Ia dengan mudah membawa tubuh adiknya di lengannya.

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang