24

12.4K 1.6K 81
                                    

Halo halo apa kabar?
Sehat? Sudahkah bahagia hari ini? Yuk love yourself 🤗

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Noel langsung kembali ke kediamannya, dikuti Aurora. Loren juga sudah memanggil tabib untuk segera datang.

Meskipun sang tuan berkata baik-baik saja, Loren tetap ingin berjaga-jaga dengan memanggil tabib untuk datang untuk memastikan keadaan tuannya.

Argaleon datang tidak lama setelah Noel kembali, kedatangan bertepatan dengan tabib yang baru saja menyelesaikan pemeriksaan.

"Pangeran Ketiga mengalami sedikit tekanan yang untungnya tidak banyak mempengaruhi emosi, selain itu tidak ada reaksi lain. Saya akan meresepkan obat dalam bentuk teh sebagai penenang untuk Pangeran."

Loren mengikuti tabib keluar, ia ingin mengawasi sendiri proses penyeduhan teh. Pengalaman sebelumnya membuatnya tidak percaya dengan makanan yang akan diantarkan ke tuannya dan ia akan mengawasi dengan ketat orang-orang yang ada di sekitar istana milik pangeran ketiga.

"Hari ini, kamu Ayah izinkan untuk kembali ke istana Ametis tapi sepertinya kamu perlu menetap di istana milik Ayah."

"Ayah."

"Ayah memang sepertinya perlu mengawasi mu secara langsung."

Noel menghela napas, "Ayah, kejadian hari ini semuanya tidak terduga dan tidak ada yang tahu. Aku pun tidak menginginkannya."

"Maka dari itu Ayah perlu mengawasimu di bawah mata Ayah sendiri."

"Ayah, aku sudah besar."

"Untuk Ayah, kamu tetap akan menjadi putra kecil Ayah. Tidak peduli berapa umurmu."

"Ayah..." Noel dibuat tidak bisa berkata-kata.

Aurora melihat situasi itu akhirnya membuka mulutnya, "Yang Mulia."

Argaleon mengalihkan pandangannya ke arah Aurora.

"Saya minta maaf atas insiden yang terjadi hari ini. Jika saja saya tidak mengadakan pesta teh..."

"Tidak, ini semua bukan salahmu. Ini semua salahku karena kecerobohan dari bawahanku membuat Putri mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan selama berada di kerajaan ini. Selanjutnya, aku akan lebih ketat lagi untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan agar Putri tidak akan pernah mengalami  hal seperti ini lagi."

"Tidak, Paman. Semua ini tejadi tanpa bisa dihindari. Tidak perlu memikirkan tentang perasaanku." Aurora langsung mengubah panggilan formalnya menjadi 'Paman'.

Karena Aurora sudah berteman baik dengan Noel sejak kecil, Argaleon meminta gadis itu untuk tidak terlalu formal dalam memanggilnya. Lagipula ia memiliki pertemanan yang baik dengan ayah Aurora yang notabene raja tetangga, yang juga merupakan teman belajar sewaktu Argaleon kecil.

"Lebih baik Putri kembali untuk beristirahat. Paman telah menyiapkan sesuatu yang istimewa untukmu sebagai ganti perjamuan yang tidak selesai sampai akhir."

"Terima kasih atas kebaikan Paman. Kalau begitu, aku akan kembali dahulu. Dan untuk Noel, kamu juga perlu beristirahat. Kita akan bermain lagi nanti."

"Em."

Sepeninggalnya Aurora, Argaleon menatap lurus ke arah putra bungsunya. Ia menghela napas panjang dalam hati kemudian ia duduk di samping ranjang.

"Ingin memakan sesuatu?"

Noel menggelengkan kepala tanda penolakan, ia sedang tidak ingin memakan sesuatu. Tapi dibalik semua ini, Noel diam-diam merasa puas dan ada kesenangan tersendiri.

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang