5

22.5K 2.2K 123
                                    

Halo halo semuanya, sehat? Sehat donk pastinya.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Pagi ini, saat Noel membuka matanya ia mendapati ada dua orang tambahan di kamarnya selain Loren, siapa lagi jika bukan kedua kakaknya.

Noel melihat dengan tenang kedua kakaknya yang berada di kamarnya. Ia telah kembali ke kediamannya.

"Siapkan sarapan, hari ini tidak perlu pergi ke ruang makan. Kakak akan menemanimu di sini," ucap Laveron.

"Hm." Noel menanggapi dengan deheman.

"Baik, hamba akan memerintahkan dapur untuk mempersiapkan makan segera," ucap Loren.

Pintu tertutup kembali saat Loren meninggalkan kamar. Suasana jatuh dalam keheningan.

"Apa kamu marah?" tanya Jester.

"Marah?" ucap Noel.

Jester dan Laveron menganggukkan kepala dengan pelan.

"Tidak," jawab Noel dengan singkat.

Laveron dan Jester melihat wajah pucat sang adik. Mereka mendengar dari tabib, jika racun itu hanya menyerang daya dahan tubuh Noel. Jadi, kesehatan adik mereka akan lebih lemah jika dibandingkan dengan orang lain. Selain diagnosa itu, tidak ada kelainan lain yang ditemukan.

Setiap mengingat kejadian Noel yang dikatakan muntah darah sampai kehilangan kesadarannya, membuat dua pangeran itu merasakan amarah yang berkobar di dalam dada mereka. Tapi hasil penyelidikan sangat tidak memuaskan.

***

Malam hari itu, di saat Noel sudah tertidur kembali setelah meminum obatnya. Argaleon memanggil Loren kembali untuk menanyakan hasil menyelidikan.

"Bagaimana?"

"Hamba dan anak buah hamba telah menyelidiki secara menyeluruh, tapi tidak dapat ditemukan siapa di balik kejadian ini. Satu-satunya petunjuk ialah seorang pelayan yang dicurigai menaruh racun di gelas pangeran Noel. Tapi, pelayan itu lebih dulu mengakhiri hidupnya. Kami tidak bisa menemukan petunjuk lainnya. Orang yang telah mati tidak bisa berbicara. Kami menemui kebuntuan."

"Apakah benar-benar tidak ada petunjuk lainnya?"

Loren menggelengkan kepalanya lalu berucap, "Semuanya terlihat sangat rapih dan bersih. Petunjuk hanya mengarah pada pelayan yang telah melakukan bunuh diri. Sepertinya, orang dibalik ini, memiliki perhitungan yang sangat matang, seolah tidak ragu-ragu untuk memotong ekornya untuk menghindari dirinya yang ditemukan."

Loren tidak berani mengatakan jika gelas itu sebenarnya awalnya milik Clarista. Tapi, tanpa izin dari pengeran ketiga yang merupakan tuannya yang telah diakuinya, ia tidak berani. Jadi, ia tidak bisa memberikan informasi tersebut begitu saja. Ia memang patuh dengan sang raja, tapi tubuh dan jiwanya sebenarnya milik pangeran Noel sepenuhnya. Ia merupakan seorang anak yang ditolong oleh permaisuri dan ia mendapatkan perintah langsung dari mendiang permaisuri untuk melindungi pangeran Noel. Apalagi sang tuan seperti memiliki rencananya sendiri, ia tidak bisa mengacau.

"Baik, selidiki sekali lagi. Dan tingkatkan keamanan untuk putraku."

"Baik, hamba akan melaksanakan sesuai perintah Yang Mulia."

"Hm."

***

Makanan telah siap, hidangan disajikan di atas meja. Belajar dari pengalaman, setiap makanan yang akan diantarkan, harus melewati proses percobaan terlebih dahulu. Jika sudah dipastikan aman, barulah makanan akan dikirim.

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang