30

9.2K 1.4K 95
                                    

Halo halo, apa kabar?

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

"Segala berkah bagi Pangeran Ketiga."

Noel memandang ke arah seorang pejabat yang baru saja membungkuk badannya setelah memberi hormat padanya

"Senang bertemu denganmu... Deska Hoursa," ucap Noel dengan tersenyum kecil tapi wajahnya tidak memiliki ekspresi.

"Sebuah kehormatan bisa diingat oleh Pangeran."

"Tentu saja, bukankah menteri perhubungan masyarakat terkenal ramah dan baik hati." Noel menekan dua kata terakhir.

Deska membalas dengan senyuman ramah dan ekspresinya terlihat lembut.

Jika saja Noel tidak mendengar penjelasan dari Eliot, ia mungkin akan tertipu melihat wajah serta perangai orang di depannya yang terlihat seperti orang baik.

Noel melihat sikap Deska yang seperti tidak mengenal Eliot. Tapi ini hal yang wajar, Deska merupakan orang yang licik dan licin.

"Hamba tersanjung dengan pujian Pangeran."

"Aku penasaran dan menantikan prestasi yang akan dibuat menteri perhubungan masyarakat."

"Hamba akan melakukan yang terbaik."

Dari pembicaraan yang mereka lakukan, keduanya diam-diam saling memberikan kode tersembunyi sekaligus juga memberikan peringatan.

Barulah saat ini, Deska menatap ke arah Eliot yang berdiri di belakang Noel bersama dengan Loren dan Eden.

"Jika boleh hamba memberikan saran, tolong berhati-hatilah pada anjing yang berani menggigit tangan yang memberikan makan padanya," ucap Deska dengan senyum yang masih bertengger di bibirnya. Ia terlihat seperti orang yang bijak dengan memberikan saran.

Eliot tahu jika dirinya diperumpamakan sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih. Tapi ia tidak marah ataupu memberikan bereaksi yang berlebihan, ia tetap memasang wajah tanpa ekspresinya. Sama sekali tidak terpengaruh oleh ucapan Deska.

Noel sama membalas dengan senyuman lalu berucap, "Tenang saja, aku memiiki anjing yang sangat setia dan loyal. Jadi, tidak perlu mengkhawatirkan tentang itu. Tapi terima kasih untuk saran menteri."

"Sama-sama, Pangeran. Hamba undur diri terlebih dahulu."

Sebagai aturan dan kesopanan, meskipun Deska yang lebih dulu pamit, ia tidak bergeming dari tempatnya berdiri. Ia menunggu pangeran ketiga yang lebih dulu meninggalkan tempat.

Tepat di saat Noel melewati di samping Deska, Noel mengucapkan kalimat yang hanya bisa didengar oleh dirinya dan Deska, "Ayo kita bermain, siapa dahulu yang bisa menangkap siapa." Setelah itu Noel melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang.

Deska berbalik dan melihat ke arah pangeran ketiga pergi bersama orang-orangnya.

Deska mengeluarkan kipas yang terselip di pinggangnya dan membuka kipas itu tepat di depan wajahnya. "Menarik." Senyum Deska tertutup oleh kipas yang telah menutupi separuh wajahnya.

***

"Apakah kamu ingin menggantikan posisi Kakak?" tawar Laveron yang sedang duduk di samping Noel sembari memainkan ujung rambut Noel yang terlihat semakin panjang.

Noel menatap datar ke arah kakak sulungnya, "Apakah Kakak sakit parah dan tidak akan bertahan lama?"

Laveron tersedak dengan pertanyaan sang adik. Entah mengapa, sekarang adik bungsunya berubah menjadi memiliki mulut yang tajam.

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang