22

13.6K 1.8K 186
                                    

Halo halo, apakah kabar? Sehat? Sehat donk

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Entah sudah berapa kali Noel menghela napas di dalam hatinya. Ia sangat tidak ingin dalam keadaan saat ini. Jika bisa, ia ingin pergi secepatnya dari sana.

Noel duduk di pangkuan sang ayah di dalam aula kerja kerajaan. Di depan bawah sana, ada banyak para pejabat yang hadir dalam pertemuan rutin diadakan setiap harinya.

Noel mau tidak mau harus mendengarkan ocehan dari para pejabat yang melaporkan tugasnya secara bergiliran.

Para pejabat yang hadir tidak berani mengangkat wajahnya karena sudah mendengar deklarasi sang raja, "Tundukkan kepalamu, jika kalian membuatku kesal. Mungkin hari ini menjadi hari terakhir kalian bersatu dengan kepala kalian." Ucapan sang raja membuat para pejabat yang hadir merasakan hawa dingin melingkari leher mereka.

***

Di pagi hari.

Noel dibangunkan oleh rasa sesak. Ia seperti bermimpi dililit seekor gurita besar. Karena mimpi aneh itu, Noel langsung terbangun dan mendapati dirinya sedang dipeluk sang ayah dengan erat.

Ah, pantas saja dirinya bermimpi seperti itu, ternyata sang ayah tengah memeluk tubuhnya dengan erat sampai terbawa ke dalam mimpi.

"Ayah," suara serak Noel memecah kesunyian kamarnya atau lebih tepatnya kamar sang ayah. Ia belum kembali ke kediamannya.

"Ayah mengganggu tidurmu?"

"Ayah memelukku terlalu erat." Untung saja luka Noel hampir sembuh sehingga pelukkan erat sang ayah tidak membuatnya kesakitan.

"Benarkah? Ayah minta maaf. Ingin kembali tidur?"

"Tidak, aku sudah tidak terlalu mengantuk lagi."

Argaleon melonggarkan pelukannya dan satu tangannya mengelus belakang kepala bungsunya.

Noel merasakan suasana hati ayahnya seperti sedang tidak baik. Apakah ada masalah besar atau ayahnya sedang kesal?

"Ayah tidak tidur?" Noel melihat wajah sang ayah yang agak kuyu.

"Ayah tidur sebentar tapi terbangun di tengah malam karena mimpi buruk."

"Setelah itu Ayah tidak tidur lagi?"

"Hm."

"Memangnya mimpi seperti apa yang bisa membuat Ayah tidak bisa tidur. Apakah tidak salah? Seharusnya mimpi yang takut melihat Ayah."

Argaleon mencubit pelan hidung bungsunya, "Apakah Ayah lebih menyeramkan daripada mimpi buruk?"

"Mungkin."

Argaleon tidak merasa tersinggung mendengar jawaban putra bungsunya, justru ia merasa terhibur dengan ucapan putra bungsunya itu.

"Lalu apakah kamu takut dengan Ayah?"

"Tidak."

Argaleon kembali terhibur dengan jawaban yang berikan bungsunya. Mengobrol dengan putra bungsunya terasa bisa meringankan pikiran yang mengganggunya sedari tadi malam.

"Lalu apa yang kamu takuti?"

"Kematian dan waktu."

Suasana hati Argaleon yang tadinya sudah terasa ringan kembali memberat. Ia tidak menyukai jawaban putranya kali ini.

Noel tidak berbohong, ia takut mati untuk kedua kalinya dan kehabisan waktu untuk membalaskan dendamnya. Tapi jika ia diharuskan mati dalam waktu singkat, ia akan memilih mati bersama dengan mereka. Dengan begitu, ia tidak akan memiliki penyesalan.

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang