15

16.8K 1.9K 115
                                    

Halo semuanya? Sehat? Jaga kesehatan dan tetap semangat!!!

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Noel menyerahkan Eden pada kakak keduanya. Untuk janjinya pada Eden, ia tetap akan menepatinya. Tapi akan membutuhkan waktu, seperti sebelumnya.

Noel membutuhkan waktu dalam mengumpulkan bukti yang kongkrit untuk berurusan dengan mereka secara tuntas.

Jika menggunakan identitasnya sebagai pangeran ketiga, bukanlah sesuatu yang sulit. Tapi pasti akan ada opini dari rakyat yang pro dan kontra terhadapnya tanpa bukti yang kuat dan nyata.

Keluarga yang dihadapi Eden merupakan salah satu bangsawan yang memiliki kekuasaan dan kekuatan yang nyata. Ini bukan sesuatu yang mudah. Tapi jika mengingat masalah ini, sebenarnya ini bukan hanya sesuatu yang kecil.

Ada rahasia gelap yang pada akhirnya diketahui Noel di kehidupan sebelumnya.

Akan lebih baik jika diselesaikan segera, Noel memikirkan satu cara tercepat.

Noel bangkit dari posisi duduknya, diikuti Loren di belakangnya yang sepertinya menyambar sesuatu.

"Pangeran, anda melupakan jubahnya," ucap Loren sembari menunjukkan jubah yang ada di tangannya.

Noel menghela napas lalu merentangkan tangannya untuk mempermudah Loren memasang jubah itu pada tubuhnya.

"Terima kasih."

"Ini sudah tugas hamba."

###

Laveron menatap adiknya yang duduk bersandar di sofa yang ada di ruangan kerjanya.

Sebagai putra mahkota, ia memiliki ruangan kerja sama halnya dengan sang ayah.

Laveron masih belum terbiasa saat melihat wajah pucat adiknya. Ia tidak suka tapi tabib istana belum memiliki cara untuk menghilangkan efek racun itu sepenuhnya.

Beberapa pejabat yang selesai melapor diminta Laveron untuk pergi terlebih dahulu. "Kita akan membicarakan ini lagi nanti."

"Baik, Pangeran Putra Mahkota."

Setelah pejabat itu keluar, Laveron bangkit dari kursi kerjanya. Ia menghampiri dan duduk di samping sang adik.

"Ada apa mencari Kakak?"

"Apakah aku tidak boleh datang ke sini?"

"Tentu saja, boleh. Jika bisa, sering-seringlah datang. Kakak tidak akan merasa keberatan sama sekali."

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Kakak." Noel menegakkan punggungnya dan menatap lurus ke arah sang kakak.

"Ada apa? Kenapa kamu terlihat sangat serius?"

"Ini akan menjadi sangat serius jika memang benar. Aku mendengar sebuah rumor."

"Rumor? Rumor apa yang kamu dengar?"

"Aku mendengar... "

Noel menceritakan tentang sesuatu pada kakak sulungnya.

Ekspresi Laveron berubah serius, semakin lama ia mendengarkan apa yang dibicarakan sangat adik, wajahnya semakin jelek, matanya terlihat suram dan dingin.

"Dari mana kamu mendengar rumor ini? Ini bukan sesuatu yang bisa dibicarakan dengan enteng. Apakah kamu yakin?" tanya Laveron setelah selesai mendengarkan cerita Noel.

"Tidak penting dari mana aku mendengarnya, yang lebih penting, Kakak harus memeriksanya sendiri. Lakukan secara sembunyi-sembunyi. Mereka sangat licik, jika Kakak menyelidiki secara terbuka. Bukan hal yang mustahil mereka akan lolos begitu saja. Mereka akan menghilangkan semua bukti dan mereka akan memastikan tangan mereka akan tetap bersih."

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang