13

16.9K 2K 53
                                    

Halo halo semuanya para readers kesayangan Inay, sehat kan? sehat dong, jaga kesehatan semangat selalu

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Hari ini, Noel keluar bersama Loren memakai baju biasa seperti kebanyakan rakyat biasa. Seperti tujuan awalnya, Noel ingin menyamar sebagai rakyat biasa.

Noel tidak ingin identitasnya diketahui dan juga, ia tidak ingin memakai pakaian yang terlalu mencolok. Ia memakai baju yang sangat sederhana, meskipun begitu, Noel memiliki wajah yang sangat mencolok, apalagi warna mata Noel yang sangat langka.

Meskipun banyak yang tidak mengetahui wajah Noel sebagai pangeran ketiga, tapi mereka tahu jika pangeran ketiga memiliki bola mata berwarna emas seperti mendiang ratu. Jadi, Noel hanya bisa memakai topi lebar lalu menariknya agak ke depan untuk menutupi sebagian wajahnya.

"Pangeran."

"Jangan memanggilku seperti itu ketika di luar."

"Baiklah, Tuan."

Noel sebenarnya menginginkan Loren memangilnya dengan namanya langsung. Tapi melihat temperamen Loren, pasti Loren tidak akan mau.

Loren telah memberikan instruksi khusus untuk menyingkirkan anjing dalam radius pandangan tuannya. Semua itu dilakukan untuk menghindari insiden sebelumnya. Ini juga yang diperintahkan langsung oleh sang raja untuknya. Walaupun, tanpa perintah sang raja, Loren akan tetap melakukannya.

Noel membuka jendela kereta, ia melihat ke arah luar. Jalan yang dilewatinya sangat ramai. Kereta yang dipakai Noel juga sangat biasa. Walaupun kereta itu terlihat biasa, tapi tidak semua orang bisa naik kereta, pada saat ini orang-orang hanya akan menebaknya sebagai seorang bangsawan.

Untuk para penjaga bayangan, Loren memberitahu pada mereka bahwa akan ada tambahan penjaga bayangan milik sang raja. Ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman dari kedua belah pihak untuk tidak saling menyerang dan menganggap musuh.

Noel menghentikan kereta lalu turun diikuti Loren di belakangnya. Keduanya berjalan dan membaur seperti orang biasa.

"Loren."

"Iya, Tuan."

"Di mana kamu biasanya membeli kue ikan, apakah ada di dekat sini?"

"Ah, iya, Tuan. Ada di pertigaan sebelah sana. Apakah Tuan ingin membelinya?"

"Em, tunjukkan jalannya."

"Baik."

Kios penjual kue ikan itu ternyata tidak jauh, hanya beberapa meter, setelah melewati beberapa kios Noel bisa melihat kios penjual kue ikan yang ditunjukkan Loren.

Noel berdiri di depan kios kue ikan, aroma manis sudah bisa tercium. Noel tanpa sadar menelan ludahnya dan ingin segera mencicipi kue ikan yang telah menjadi makanan favoritnya atau bisa disebut camilan favoritnya.

"Berikan aku satu porsi," ucap Noel

"Baik, Tuan Muda, tunggu sebentar." Penjual itu sangat ramah dan memiliki senyum yang menyenangkan, apalagi kue ikan yang dijual kios ini terkenal enak.

"Silakan, Tuan Muda."

"Terima kasih."

Noel menyerahkan kantung berisi uang kepada Loren dan memberikan bagian pembayaran pada Loren. Noel terlalu malas untuk membayar, ia ingin segera mencicipi kue ikan yang terasa masih hangat dengan aroma manis yang sudah sangat menggodanya.

Rasa manisnya langsung menyebar di mulut saat Noel mengigit kue ikan. Noel berjalan pelan menyusuri jalan sembari memakan kue ikan.

Sampai Noel berjalan ke tempat yang terlihat tidak asing, ia sedikit mempercepat langkahnya.

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang