8

19.7K 2.1K 47
                                    

Halo halo, apa kabar? Sehat semuanya?

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Noel bangun di tengah malam, ia sudah kembali ke kamarnya. Mungkin kakaknya yang membawanya kembali.

"Loren," panggil Noel.

"Iya, Pangeran." Loren masuk ke dalam kamar tuannya.

"Kenapa kamu masih berjaga dan belum kembali untuk beristirahat?"

"Tidak apa-apa, Pangeran. Saya belum lelah."

"Kembali dan istirahatlah. Minta pengawal lain untuk berjaga. Ini perintah."

Loren yang ingin membuka mulutnya mengatupkan kembali bibirnya.

"Baik, tapi Pangeran memanggil saya, apakah anda menginginkan sesuatu?"

"Tidak, aku akan kembali tidur."

"Baiklah, saya akan istirahat jika Pangeran sudah tertidur."

"Kembali, tidak perlu menunggu ku."

"Saya tidak tenang jika seperti itu."

"Terserah mu saja, dasar keras kepala."

Loren tidak membalas hanya memasang senyum kecil.

Noel kembali menutup matanya, ia merasa sedikit lelah dan kepalanya mendadak agak pusing, "Loren."

"Iya, Pangeran."

"Bisakah kamu memijat kepalaku."

"Anda merasa tidak sehat? Apakah perlu saya memanggil tabib?" Raut wajah Loren berubah khawatir.

"Tidak perlu, aku hanya merasa sedikit pusing. Bantu aku memijat, besok pasti akan sembuh sendiri."

"Tapi Pa—"

"Kamu terlalu berisik, jika tidak mau, keluar saja!" ucap Noel dengan tidak sabar.

"Akan saya lakukan," ucap Loren dengan cepat. Ia dengan patuh menutup mulutnya, tangannya mulai memijat pelan pelipis sang tuan.

Suasana jatuh dalam keheningan, di bawah perawatan Loren, kantuk kembali menyerang Noel. Tidak butuh lama, untuknya jatuh tertidur.

Melihat tuannya kembali tertidur, Loren tidak pergi untuk beristirahat sesuai dengan perintah. Dengan keadaan tuannya yang seperti ini, bagaimana mungkin Loren kembali untuk beristirahat, ia tidak akan merasa tenang. Ia lebih memilih tinggal di ruangan yang sama untuk memastikan kondisi tuannya.

###

Di suatu pagi, terjadi kegemparan di kediaman Clarista.

Ketika bangun, Clarista sangat terkejut mendapati wajah dan tubuhnya dipenuhi kemerahan yang terasa gatal.

"Ibu, wajahku! Kenapa seperti ini, aaahhhk!"

"Tenang sayang, sebentar lagi tabib akan datang. Jangan digaruk, takutnya akan meninggalkan bekas, tahan saja," ucap Marry untuk menenangkan putrinya.

"Ibu, ini sangat gatal. Aku tidak tahan!"

"Sabar, ya, sayang."

Marry sangat terkejut mendapati kondisi putrinya yang tiba-tiba saja di penuhi kemerahan. Setahunya, putrinya tidak memiliki alergi pada makanan dan sebelum tidur pun kondisi putrinya masih baik-baik saja, tidak ada yang aneh.

Tabib datang dengan cepat, dan langsung memeriksa keadaan Clarista.

"Bagaimana keadaan putriku?"

"Setelah saya periksa, sepertinya Nona mengalami iritasi yang cukup serius. Apakah Nona telah melakukan kontak dengan benda atau memakan sesuatu yang tidak biasa?"

Abandoned Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang