Pesan Dari Bunda

458 35 2
                                    

'Dear Akha, Anakku Tersayang'

'Apa kabar Nak?'

'Pasti sekarang kamu sudah berumur 17 tahun, makin ganteng, makin Soleh, udah punya pacar belum, kalau udah pasti cantik kaya Bunda yah kan'

'Terus gimana kabar Ayah dan Depi?'

'Bunda doakan semoga kalian sehat selalu'

'Sudah 12 tahun sejak Bunda ninggalin kalian'

'Bunda sadar apa yang Bunda lakuin adalah hal yang salah'

'Bunda akan bercerita sedikit semoga Akha mau mendengarkan yah nak'

'Cerita ini dimulai 13 tahun yang lalu saat kalian bertiga sedang jalan - jalan ke rumah nenek'

'Saat itu Bunda yang sedang membersihkan kamar mandi, tak sengaja Bunda tergelincir dan terjatuh'

'kemudian kepala Bunda terbentur lantai dan pingsan untuk beberapa saat'

'Bunda pikir hanya terjatuh biasa, akhirnya Bunda acuh terhadap hal tersebut'

'Namun setelah 6 bulan dari kejadian itu, Bunda sering merasa sakit kepala dan beberapa kali keluar darah dari hidung'

'Akhirnya Bunda memberanikan diri mengecek ke Dokter'

'Namun hasil cek up dan hasil MRI menunjukan ada masalah dikepala Bunda dan tidak lain dan bukan itu adalah kanker otak'

'Bunda pun berkonsultasi ke Dokter apa yang Bunda harus lakukan'

'Namun kata Dokter, semua sudah terlambat dan kanker ini tidak dapat dilakukan operasi lagi karena sudah masuk stadium 4'

'Kata Dokter hanya bisa memperlambat sel kanker nya ber generasi selama 3 tahun'

'Mendengar vonis Dokter, Bunda merasa sangat sedih, bukan karena sedih dengan kesehatan Bunda, namun gimana kehidupan kalian tanpa ada Bunda nanti'

'Setiap malam Bunda berdoa agar kalian dapat berbahagia walau tanpa Bunda disisi kalian'

'Tepat dipesta Ultah Akha ke 5 tahun, Bunda mendengar harapan Akha mau bersama Bunda selamanya, disitu Bunda menahan tangis, apa yang terjadi jika kalian tau penyakit Bunda'

'Bunda berfikir keras gimana caranya agar kalian tidak merasakan kesakitan saat Bunda mulai sakit, badan mulai dimakan sel kanker, menjadi lesuh, rambut mulai rontok, pada saat Bunda dalam keadaan terburuk dan akhirnya meninggal. Pasti akan menyakitkan buat kalian'

'Akhirnya Bunda memilih jalan membuat kalian membenci Bunda. Bunda awalnya hanya mau bertengkar dengan Ayah kalian, terus pergi diam-diam, namun tanpa disangka Akha melihat semuanya'

'Sepanjang perjalanan Bunda menangis tanpa henti, Bunda merasa bersalah dan selalu mengingat Akha, Depi dan Ayah setiap detik'

'Setelah meninggalkan rumah, Bunda mencari kontrakan disekitar sekolah Akha untuk melihat anak Bunda tumbuh menjadi anak yang baik dan Soleh'

'Namun betapa terkejut Bunda melihat Akha yang dulu baik menjadi Akha yang dingin, acuh dan suka mempermainkan sahabat - sahabat nya terutama Freya dan Mala yang sudah Bunda anggap anak sendiri'

'Bunda semakin merasa bersalah melihat kejadian itu, Betapa teriris hati Bunda, Betapa Bunda merasa menjadi orang tua yang tidak berhasil mendidik anaknya'

'Ingin sekali Bunda menasehati Akha saat itu, tapi Bunda tau akan lebih sakit jika Akha tau kalo Bunda akan pergi untuk selamanya'

'Bunda hanya bisa mendoakan anak Bunda bisa menjadi anak yang baik lagi'

3" Hati, Benci dan Cinta (Rakha Mala Freya) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang