Love Is Punisment

524 49 5
                                    

Sore hari itu di kamar Rakha.

Rakha sedang berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya. Dia sedang melamun sambil befikir, tentang apa yang diperbuat tadi kepada Mala adalah suatu kesalahan.

Rakha merasa bahwa apa yang dia lakukan itu sudah sangat jauh. Sambil memikirkan banyak hal, dia pun bangun dan beralih ke meja belajarnya,  kemudian dia mulai mengambil bingkai foto sang Bunda,

"Assalamualaikum Bundanya Rakha, apa kabar Bunda di sana?

Gini Bun, Rakha mau minta maaf kepada Bunda. Hampir saja Rakha menghilangkan masa depan anak sahabatnya Bunda, pacar Rakha yaitu Mala.

Rakha gak habis pikir dengan perilaku Rakha tadi, yang seperti kehilangan kendali dan akal sehat. Rakha harusnya bisa mengontrol itu semua, malah Rakha bersikap seperti itu.

Kalo Bunda liat ini, pasti Bunda marah banget sama Rakha. Apalagi Bunda selalu ingin Rakha menjaga Mala maupun Freya dengan sebaik-baiknya. karena mereka berdua sudah Bunda anggap sebagai anak Bunda sendiri.

Bun, bantu Rakha yah dan kasih tau bagaimana caranya bersikap selayaknya pacar yang selalu menjaga kehormatan wanitanya. Biar Rakha dan Mala bisa pacaran selayaknya remaja seperti biasanya, bukan pacaran seperti orang yang sudah menikah.

Bun, sekali lagi Rakha minta maaf yah, tidak bisa jadi anak yang baik, dan anak yang seperti bunda inginkan. Rakha sampai lupa kalo Rakha memiliki adik cewek yang selalu Rakha jaga dan sangat protektif kepada dia. Tapi malah Rakha berbuat yang enggak-enggak ke anak gadis orang lain.

Untuk itu Rakha akan berubah, dan memulai pacaran yang sehat dengan Mala, sampai dengan kami menikah nanti.

Bun, Rakha Sholat Ashar dulu yah. Assalamualaikum Bundanya Rakha" Curhat Rakha kepada Bundanya

Kemudian Rakha pun meletakan foto bundanya ke tempat semula, dan dia pun menuju kamar mandi untuk Wudhu dan Sholat Ashar.

Sementara itu di kamarnya Devi. Devi sedang memilih-milih baju untuk bersiap ke acara keluarga mereka yang diadakan di rumah Freya. Dikamar Devi juga masih ada Mala yang sedari tadi juga melamun.

Devi yang melihat hal itu langsung menanyakan keadaan kakap iparnya itu,

"Kak Mala kenapa?" Tanya Devi
"Gak kenapa-napa Sayang, kak Mala hanya memikirkan beberapa hal. Btw Depi lagi ngapain?" Tanya balik Mala

"Ini kak, Depi lagi milih baju buat acara bentar malam" Jawab Devi

"Oh ya sini kak Mala bantu milihin" Ucap Mala sambil memilih baju yang akan dipakai Devi bentar malam

Setelah memilih baju untuk Devi, Mala pun izin ke Devi untuk pulang dan menyiapkan diri buat acara malam nanti. Mala pun keluar dari kamar Devi dan mulai berlari kecil ke arah tangga. Dia tidak mau bertemu dengan Rakha, karena masih sangat malu dengan kejadian tadi.

Namun belum sempat sampai ke tangga, pintu kamar Rakha pun terbuka. Sama seperti Mala, Rakha yang mau turun ambil minum pun mengintip dulu keluar, dia juga masih canggung kalo harus bertemu Mala sekarang.

Tapi yang dinamakan jodoh, mata keduanya malah bertatapan langsung, tanpa ada jeda semenit pun. Seakan-akan mata keduanya memiliki magnet yang saling menarik satu sama lain.

Rakha dan Mala pun reflek nyengir bersamaan. Kemudian dengan secepat kilat, Mala berlari ke arah pintu keluar dan Rakha reflek masuk ke kamar sambil menutup pintunya.

Mereka berdua benar-benar canggung dengan apa yang mereka lakukan di kamar Rakha tadi.

Berlanjut di malam hari.

Semuanya sedang berkumpul di rumah Freya. Ada Freya dengan orang tuanya, Mala dengan kedua orang tuanya, Devi, Rakha dan Ayah mereka, ada Drina, Afan dan juga Eby.

3" Hati, Benci dan Cinta (Rakha Mala Freya) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang