Langit tiba-tiba tertutup awan hitam.
Semua boat karet yang ada di seluruh sungai itu di tepikan ke pinggir sungai, termasuk boatnya orang tua Mala, Rakha, Freya dan Drina.
Namun naas bagi Freya, Mala, Drina dan Rakha. Karena boat karet yang mereka naiki sudah memasuki alur sungai deres dan di sekitar situ tidak ada tempat untuk mereka bisa singgahi.
Kemudian hal tak terduga pun terjadi, yaitu hujan yang turun dengan lebatnya. Sehingga membuat pakaian yang mereka gunakan basah.
Karena hujan yang turun cukup lebat dan lama, membuat air sungai mulai meluap, dan alirannya mulai mengalir dengan sangat deras.
Hal ini ngebuat Mala dan kawan-kawannya menjadi panik. Bahkan pengemudi boatnya pun juga ikut bingung dan tidak tau harus berbuat apa. Karena di sisi kiri dan kanan sungai hanya ada bebatuan dan tidak ada tempat untuk menepi.
Tiba-tiba di kejauhan mereka melihat ada semacam turunan yang lumayan terjal. Ini ada rintangan menengah untuk arum jeram di sungai ini. Namun menjadi sangat ekstrim karena luapan sungai dan hujan beserta angin yang sangat kencang.
"Gimana nih nasib kita" Batin Mala, Freya dan Drina
Namun Rakha masih agak tenang, dia terus memantau situasi dan keadaan sekitar,
"Semoga aja ada tempat untuk menepikan boat karet kita" Batin Rakha
Akhirnya mereka pun mulai menuruni salah satu rintangan tersebut. Walaupun hampir oleng namun sang kemudi boat masih dapat mengendalikan boatnya.
Mereka semua pun merasa lega. Namun rasa legah mereka hanya bertahan beberapa menit, karena tepat di hadapan mereka ada pusaran dan turunan tajam arus sungai, yang merupakan rintangan tersulit dan terekstrim di sungai ini.
"Adik-adik, kalo kita dapat melewati rintangan ini, berarti kita bakalan aman sampe di tujuan" Kata si pengemudi boat
Mereka semua akhirnya fokus dan berusaha mengikuti instruksi sang pengemudi, agar mereka dapat melewati pusaran arus ini.
Namun sayang, saat mulai melewati turunan arus sungai tersebut, boat karet mereka yang melaju kencang menghantam sebuah batu yang lumayan besar.
Hal ini mengakibatkan boat karet mereka oleng dan terbalik.
Rakha, Mala, Drina dan Freya pun terjungkal dan jatuh ke sungai. Sementara sang pengemudi berpegangan di salah satu batu.
Rakha yang langsung naik ke permukaan dengan cepatnya berenang ke arah Drina yang kebetulan tepat berada di sampingnya.
"Rin" Panggil Rakha saat menarik tangan Drina
"Iya Kha" Balas DrinaDengan bantuan sang pengemudi boat, Drina pun berhasil di tarik ke batu tempat tadi sang pengemudi tersangkut.
Kemudian dengan cepat Rakha berenang kembali ke arah Freya dan Mala yang tak jauh dari dirinya. Diapun berenang sekuat tenaga untuk mencapai mereka berdua.
Untungnya karena mereka berdua berdekatan, Rakha dapat menjangkau tangan keduanya dan berhasil menyelamatkan Mala dan Freya.
"La, Re" Panggil Rakha ngos-ngosan
"Iya Kha" Balas keduanyaDengan sama-sama menggoyangkan kaki, mereka bertiga berusaha sekuat tenaga ke salah satu batu terdekat untuk mereka pegangi.
Akhirnya Mala dan Freya pun berhasil memegang salah satu batu. Namun naas bagi Rakha, saat dia berusaha memegang salah satu batu, dia tidak melihat batang pohon yang melaju kencang di belakangnya, dan kemudian menghantam cukup keras ke badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3" Hati, Benci dan Cinta (Rakha Mala Freya)
Romance3 sahabat kecil yang tumbuh bersama, namun 2 sahabat wanita (Freya, Mala) sangat membenci sahabat Pria mereka (Rakha). kemudian merekapun terpisah karena suatu alasan dan akhirnya kembali bertemu lagi saat remaja.