Bandung Part 2

505 48 8
                                    

Sore itu.

Di pemakaman umum kota Bandung,

Rakha sedang mencurahkan isi hatinya sambil memegang batu nisan makam Bundanya.

"Assalamualaikum Bunda, sore ini Rakha mau bercerita, kalo Rakha tuh udah menemukan seseorang yang spesial dihati Rakha.

Hmmm Bunda mau tau gak dia siapa? Dia tuh sahabat kecilnya Rakha, dan yang pasti Bunda kenal banget sama dia.

Dulu waktu kecil kita itu sempat musuhan tapi sekarang jadi saling cinta deh, hihihi lucu yah Bun.

Orangnya itu cantik, baik, lucu, gemesin benget Bun. Dan juga dia tuh agak mirip Ayah loh, sifatnya friendly ke semua orang.

Tapi tau gak Bun, ada beberapa sifat dia yang mirip sama Bunda. Seperti bawelnya, manjanya, lumayan baperan, cukup sensitif, agak cemburuan dan dia juga..." Curhat Rakha terhenti ketika seseorang mengagetkan dirinya.

"Siapa sih calon mantu Bunda kamu?" Tanya orang itu sambil menutup mata Rakha

"Sayangnya aku dong" Jawab Rakha menebak dengan pasti tangan siapa yang menutup matanya.

Kemudian tangannya Mala pun ditarik pelan ke arah dada Rakha, yang ngebuat badan Mala menyentuh punggung Rakha, dan wajah Mala berada tepat di samping wajah Rakha, dengan dagu Mala tertempel dipundak Rakha.

Dengan perlahan tangan kiri Rakha mengusap rambut Mala.

"Kok kamu bisa di sini Sayang?" Tanya Rakha kepada Mala

"Aku pengen temani kamu disini. Tapi kamu kok bisa nebak kalo itu aku?" Tanya balik Mala

"Jangankan sedekat ini, hanya bayangan kamu aja aku langsung bisa tau, kalo itu kamu" Jawab Rakha dengan penuh keyakinan

"Ih gombal kamu" Balas Mala tersipu malu

"Btw makasih yah pacarnya aku udah mau temani aku disini" Ucap Rakha sambil melanjutkan mengelus rambut Mala.

Mala pun dengan sedikit melirik tajam, kemudian dengan perlahan mencium leher Rakha.

Rakha pun sontak kaget dengan matanya terbelalak, bulu kuduk seluruh badannya berdiri. Mala memang sengaja melakukan itu, karena Mala tau Rakha tuh tak kuat menahan kalo di gelitiki, apalagi dibagian leher.

"Bun tolong Rakha dong, nih ada yang menganiaya anaknya Bunda" Ngadu Rakha sambil badannya mulai menggeliat dan terduduk di tanah, karena badan Rakha juga mulai di gelitiki Mala

"Ini hukuman karena kamu udah ngomong asal ke Bunda kamu, padahal aku gak kaya gitu" Ucap Mala kesel

"Emang aku bilang apa?" Tanya Rakha

"Kamu ngadu ke Tante Vera, bilangnya kalo aku tuh Manja, sensitif, cemburuan. Padahal kan gak" Jawab Mala

"Emang aku bilang siapa orangnya?" Ledek Rakha sambil menahan tawanya

Mala yang mendengar kata-kata Rakha seketika wajahnya mulai memerah karena marah dan malu, diapun membalikan badan dengan mata yang mulai berkaca-kaca dan akan pergi dari situ.

Saat dia sudah akan melangkahkan kakinya untuk pergi, Tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Maafkan aku yah Sayang, tadi aku cuma becanda" Bujuk Rakha sambil tertawa kecil

"Kenapa ketawa? bercanda kamu gak lucu tau" Ucap Mala sebel

"Iya Sayang maaf yah" Pinta Rakha kepada Mala

Mala hanya menganggukkan kepalanya.
"Tapi janji jangan diulangi lagi yah" Ucap Mala

"Iya Sayang, janji" Balas Rakha

3" Hati, Benci dan Cinta (Rakha Mala Freya) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang