BAB 22 BEKAL

6 1 0
                                    

' Nanti sepulang sekolah datang ke Pet Hotel denganku ya, kakakku sudah kasih kabar'

Pesan dari Ava terngiang terus di kepala Nura. Bukannya apa-apa, Nura hanya kepikiran berapa biaya yang harus dia tebus. Dia tidak berani bertanya melalui handphone dan hanya menjawab sekenanya.

" Tabunganku bakal cukup tidak ya?" Gumam Nura pelan sembari berjalan menuju kelas.

Seperti biasa Nura sampai di kelas saat suasana masih sepi. Dia duduk dengan tenang di tempat duduknya. Sembari menunggu jam pelajaran dimulai dia mengeluarkan buku dan mulai membuat catatan di dalamnya. Tidak lupa dengan earphone yang sudah terpasang di telinganya.

Ditulisnya kembali kalimat dari buku pelajaran yang sekiranya penting. Tidak lupa juga dalam buku pelajaran tersebut diberi tanda dengan stabilo.

Di saat Nura berkonsentrasi dengan bukunya, tiba-tiba terdengar seseorang menggeser kursi mendekati mejanya. Saat Nura menoleh kearah samping ternyata itu Clarissa yang sudah duduk tepat di samping meja Nura.

" Hai." Sapa Clarissa riang.

" Hai.." Jawab Nura canggung.

" Ada PR hari in?!" Tanya Clarissa kaget.

" Tidak, tidak ada. Aku cuma buat rangkuman saja." Jawab Nura menjelaskan.

" Oh, syukurlah. Aku kira ada PR yang aku tidak tahu." Ucap Clarissa. Ada jeda kesunyian diantara mereka, namun Clarissa masih tetap duduk sembari melihat Nura.

" Bagaimana keadaanmu? Sudah sehat hari ini?" Tanya Nura.

" Sehat. Sangat sehat malah. Dan lagi, hari ini bibiku membuatkanku bekal makan siang yang lumayan banyak. Nanti makan siang bareng ya." Ucap Clarissa.

" Makan siang bareng? Teman-temanmu bagaimana?" Tanya Nura.

" Mereka akan ikut juga nanti. Apa kamu merasa terganggu dengan orang ramai?" Tanya Clarissa balik.

" Aku rasa lebih baik kamu makan siang bersama teman-temanmu saja. Aku tidak yakin mereka akan suka kalau aku ikut bergabung." Jawab Nura.

" Mereka tidak akan terganggu, malahan pasti mereka akan senang kalau Nura ikut juga. Bekalku banyak hari ini jadi aku butuh bantuan untuk menghabiskannya. Kamu mau ikut kan nanti?" Bujuk Clarissa.

" Baiklah, aku rasa- "

" Yeay! Nanti jam istirahat harus makan siang bareng ya." Ucap Clarissa memotong ucapan Nura dan langsung kembali ke tempat duduknya.

Belum sempat Nura memberikan penjelasan tiba-tiba bel sekolah tanda jam pelajaran dimulai telah berbunyi. Meninggalkan Nura yang belum bisa menjawab ajakan Clarissa dengan benar. Namun apa boleh buat, lagipula hanya ajakan makan siang. Seharusnya itu tidak akan menjadi masalah besar untuk Nura.

" Tenang saja, hanya ajakan makan siang. Lagi pula masalah apa yang bisa terjadi di jam istirahat." Gumam Nura menenangkan diri sendiri.

Jam pelajaran hari itu berjalan tenang tanpa ada permasalahan. Dan benar saja begitu bel tanda jam istirahat berbunyi, tanpa ada aba-aba Clarissa langsung menarik tangan Nura dan diajaknya ke kantin bersama beberapa temannya.

Begitu mereka sampai di kantin, salah satu dari teman Clarissa sudah mengamankan meja di sudut kantin. Dan tanpa Nura sadari dia telah duduk disana bersama Calrissa dan keempat temannya.

Telah berjajar beberapa kotak bekal di meja itu dengan warna yang sama. Sepertinya itu semua dibawa oleh Clarissa. Mereka semua pun segera membuka semua kotak bekal itu.

Terdapat berbagai macam makanan di dalamnya. Mulai dari buah, sayur, makanan berat serta dessert pun ada. Semua orang yang duduk di meja itu merasa takjub terkecuali Clarissa yang membawanya.

" Silahkan dinikmati makanannya teman-teman. Aku memang sengaja membawa banyak bekal hari ini untuk kita makan bersama." Ucap Clarissa mempersilahkan.

Mereka pun langsung mengambil makanan yang ingin mereka makan menggunakan tutup wadah bekal itu sebagai piring. Nura yang ada di situ masih terlihat canggung untuk ikut mengambil makanan.

" Aku mau beli minum terlebih dahulu. Kalian mau minuman apa?" Tanya Nura kepada yang lainnya.

" Samakan saja minumannya denganmu, biar tidak usah bingung." Jawab salah satu teman.

" Oke. Kalian tetap disini, aku dan Nura akan pergi beli minuman." Ucap Clarissa.

" Eh-eh, kamu tidak usah Clarissa. Biar kami saja yang beli minum dengan Nura." Ucap salah satu temannya.

" Tidak apa-apa. Aku mau pilih minumanku sendiri soalnya. Kalian tenang saja, santai saja kalau denganku." Ucap Clarissa yang langsung mengajak Nura pergi untuk membeli minuman.

" Seharusnya biar aku saja yang beli minumnya." Ucap Nura.

" Sudahlah tidak usah kaku begitu. Aku mau pilih minumanku sendiri kok. Santai saja." Ucap Clarissa.

Mereka berdua pun membeli beberapa minuman kemasan rasa buah. Clarissa nampak kesulitan saat membawanya dan tanpa sengaja menjatuhkan satu minuman kemasan tersebut.

" Eh, jatuh satu." Ucap Clarissa panik saat melihat minumannya jaguh menggelinding.

Nura segera mengejarnya meski kedua tangannya sudah dipenuhi minuman kemasan. Saat dia ingin mencoba menghentikan minuman itu dengan kakinya, tiba-tiba terlihat tangan seseorang mengambil minuman itu.

Nura terdiam saat melihatnya begitu juga dengan Clarissa yang berada di belakangnya. Dan ternyata yang mengambil minuman itu adalah Ava, yang sedang bersama dengan beberapa temannya.

" Berhati-hatilah saat membawa barang." Ucap Ava sembari menaruh minuman itu ke dalam dekapan Nura.

" Terimakasih kak." Ucap Nura.

" Nanti jangan lupa ya. Aku tunggu di gerbang depan." Ucap Ava tersenyum, tanpa menunggu lama dia pun pergi berjalan melewati Nura dan Clarissa bersama teman-temannya.

" Apa itu tadi Nura? Kamu dekat dengan Kak Ava?" Tanya Clarissa penasaran.

" Hanya kenal saja, tidak dekat." Jawab Nura.

" Terus itu tadi apa? Janji apa itu?" Tanya Clarissa kembali dengan tatapan penasaran.

Nura sebenarnya tidak ingin membicarakan permasalahan tersebut, tetapi melihat Clarissa yang penasaran dengan terpaksa dia pun akhirnya menceritakan kejadian yang terjadi dengan Ava.

" Wow benarkah begitu? Apa aku boleh ikut nanti? Aku suka kucing." Ucap Clarissa.

" Boleh saja. Tapi apa tidak apa-apa? Bukankah kamu selalu diantar jemput oleh sopir?" Tanya Nura.

" Tidak apa-apa. Aku akan mengirim pesan padanya nanti agar menunggu dahulu."

Mereka berdua sudah kembali ke meja kantin. Dimana disana mereka telah ditunggu oleh teman-teman lainnya. Nura dan Clarissa akhirnya kembali duduk sembari membagikan minuman tadi.

Nura tampak memperhatikan masing-masing isi bekal tersebut, seperti mencari sesuatu.

" Sedang cari apa Nura?" Tanya salah satu teman.

" Itu, bisa minta tolong ambilkan bekal yang isinya sayur di sana?" Ucap Nura sembari menunjuk ke arah bekal tersebut.

" Kamu tidak coba semur daging ini? Atau itu di sana ada katsu ayam." Ucap Clarissa.

" Tidak usah, terimakasih. Aku tidak makan daging." Ucap Nura.

" Kenapa? Kamu diet? Atau ada alergi?"
Tanya teman lainnya.

" Aku bisa makan ikan, tapi tidak dengan daging. Bukan alergi, hanya tidak bisa saja untuk makan itu." Ucap Nura menjelaskan.

Nura pun mulai menikmati cah tauge tersebut yang didampingi dengan nasi. Namun saat suapan keduanya Nura merasakan hal aneh di dalam mulut.
Dengan segera rasa mual mulai dirasakan oleh Nura.

" Ada apa Nura?" Tanya Clarissa saat melihat Nura terdiam.

" Aku rasa ada daging di dalam sayur—, HMMPFF." Nura langsung lari sembari menutup mulutnya meninggalkan Clarissa dan teman-temannya.





DUNIA NURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang