BAB 13 MENUNGGU TEMAN

7 2 0
                                    


Clarissa menuju ke kantin menemui teman-temannya yang sudah menunggu. Tampak area kantin tidak begitu ramai dikarenakan bukan jam istirahat juga bel pulang sekolah belum berbunyi. Clarissa kemudian duduk di meja kantin yang telah teman-temannya tempati, di meja juga sudah tersedia berbagai kudapan kecil dan minuman kemasan untuk menemani mereka.

"Nura langsung pulang?"

"Iya, dia langsung pulang ke rumahnya." Jawab Clarissa.

"Sepertinya Nura anak yang super duper introvert ya, kita kan juga mau berteman." Ucap salah satu teman yang membuka topic pembicaraan.

"Sudahlah, beri dia waktu dahulu. Aku juga tidak mau membuat dia merasa tidak nyaman." Ucap Clarissa.

"Clar, kalau boleh tanya kemarin itu waktu kamu ngejar Nura ada kejadian apa?" Tanya salah satu teman.

"Iya-iya, kami penasaran sebab kamu kemarin balik ke sekolah dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Tolong jelasin biar kita nggak salah sangka lagi." Bujuk teman satunya.

Clarissa terdiam, dia bingung apa yang harus dia jelaskan ke temannya. Sepertinya akan terdengar konyol apabila dia bilang kalau dirinyalah yang memaksa Nura untuk ikut ke dalam proyek youtube konyolnya.

"Tidak apa-apa, hanya kesalahpahaman saja. Aku yang bersikap bodoh memaksakan keinginanku kepada Nura. Tapi tenang, aku tadi sudah minta maaf kepadanya." Ucap Clarissa sembari mengambil kudapan kecil di hadapannya.

"Akan sedikit susah sepertinya untuk bisa akrab dengan Nura." Ucap salah satu teman.

"Mau bagaimana lagi, kita coba dekati dia perlahan-lahan saja. Jangan membuat dia tidak nyaman." Ucap Clarissa.

"Tapi kurasa dari kita semua hanya kamu Clar yang punya kesempatan besar." Ucap salah satu teman.

"Bagaimana bisa kamu berpendapat begitu?" Tanya Clarissa penasaran.

"Kamu itu punya aura menyenangkan dan bisa bikin orang nyaman dekat sama kamu."

"Haha, mana buktinya?" Pinta Clarissa.

"Waktu kamu duduk di meja bareng Nura, kamu sampe tidur di mejanya tapi tidak di usir kan. Itu membuktikan kalau Nura tidak merasa terganggu di dekatmu."

Sekali lagi Clarissa terdiam sebentar, mencerna apa yang sudah temannya sampaikan tadi. Apa benar dia bisa membuat seseorang betah dan nyaman di dekatnya? Namun kemudian dia tersadar bahwa mungkin itu hanya teori liar tanpa dasar yang diungkapkan antar sesaman teman.

"Kamu pasti bercandai, andai aku punya aura seperti itu mungkin aku bisa saja membuat seseorang selalu nyaman dan betah di dekatku." Ucap Clarissa sembari menikmati kudapannya.

"Memangnya siapa seseorang itu Clar?"

"Eh? Tidak-tidak, tidak ada. Hanya salah bicara." Ucap Clarissa canggung.

Mereka kemudian melanjutkan pembicaraan dari mulai kejadian di kelas tadi sampai ke berbagai pembahasan penting tidak penting. Dan tidak terasa waktu berlalu, bel pulang sekolah kemudian berbunyi yang diikuti gerombolan siswa keluar dari kelas masing-masing.

Suasana di kantin berubah menjadi lumayan ramai. Banyak siswa yang mampir ke kantin terlebih dahulu untuk membeli makanan ataupun minuman sebelum melanjutkan kegiatan ekstrakurikuler mereka. Banyak juga yang hanya sekedar duduk beristirahat di kantin sembari menunggu jemputan mereka.

DUNIA NURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang