BAB 5 KAKAK CANTIK

8 3 0
                                    


Nura terdiam di tempat duduknya, masih mencerna pertanyaan yang barusan disampaikan Clarissa. Dari sekian banyak dugaan pertanyaan yang sudah tersimpan di kepala Nura, pertanyaan yang terlontar dari mulut Clarissa memang tidak terduga. Gadis cantik itu masih duduk menghadap wajahnya, sepertinya menunggu jawaban.

" Maksudnya bagaimana ya Clarissa? Paranormal experience?" Tanya Nura.

" Hm, bagaimana ya aku menjelaskannya? Agak malu juga sih. Tapi aku mau ajak kamu untuk bikin video buat channel youtube ku." Jawab Clarissa.

" Channel youtube?" Tanya Nura lagi.

" Iya bener. Bukan maksud aku beri label kamu aneh atau bagaimana, tapi sepertinya kamu itu sensitive sama hal-hal mistis kan? Aku sering buat video perjalanan tapi dengan sentuhan horror. Tapi selama ini video aku minim penonton. Jadi aku mau minta tolong sama kamu Nura." Pinta Clarissa dengan suara rendah.

Nura masih mencerna apa yang dikatakan Clarissa. Kenapa video horror malah dikaitkan dengan dirinya? Sepertinya ada kesalahpahaman yang terjadi karena sesi perkenalan yang terjadi tadi.

" Bukannya aku menolak, tapi sepertinya kamu salah orang." Jawab Nura.

" Kamu nggak usah malu ke aku Ra. Kamu boleh kok ngomong yang sebenarnya."

" Masalahnya aku harus ngomong apa ke kamu? Aku itu sama sekali tidak sensitive sama hal-hal mistis." Ucap Nura.

" Tapi kenapa kamu berangkat sekolah lewat jalan pemakaman?" Tanya Clarissa penasaran.

" Untuk itu aku ada alasan tersendiri. Tapi maaf aku tidak bisa bilang alasan sebenarnya sama kamu." Jawab Nura mengalihkan pandangannya ke buku pelajaran di depannya.

Clarissa duduk terdiam, kehabisan kata-kata pembujuk. Pandangannya teralihkan ke jendela kelasnya. Terlihat beberapa burung hinggap di dahan pohon dibalik kaca jendela. Terdengar kicauan tipis nan merdu menghanyutkan pikiran Clarissa, yang tanpa sadar membuatnya memejamkan mata.

Nura mulai mengeluarkan earphone kesayangannya. Dipakainya benda tersebut di kedua telinyanya. Seperti biasa music jazz lembut terdengar untuk Nura seorang, membuatnya untuk tetap focus ke buku pelajaran tanpa menghiraukan keadaan sekitar.

" Tidak buruk juga suasana seperti ini, benarkan?" Ucap Clarissa mengalihkan perhatian dari bukunya.

" Suasana seperti apa?" Tanya Nura sembari melanjutkan catatan yang dibuatnya.

" Seperti ini. Terkadang aku terlalu focus dengan apa yang terjadi di sekitarku, sampai aku lupa ada cara sederhana untuk menikmati keindahan hari ini." Jawab Clarissa masih memejamkan mata.

" Suara kicauan burung yang kumaksud." Ucap Clarissa memecah keheningan sejenak diantara keduanya.

Nura terdiam sejenak tanpa mengalihkan pandangan dari buku catatannya. Setelah tersadar dia melanjutkan catatan yang dibuatnya. Masih tanpa menengok Clarissa yang semakin nyaman duduk di sampingnya. Mereka berdua seperti terisolasi dari ruangan kelas yang bising dengan celotehan dan candaan murid lainnya.

" Kamu tidak keberatan kan kalau aku duduk di sini?" Tanya Clarissa membuka matanya sebelah.

" Tidak." Jawab Nura singkat tanpa memalingkan pandangannya dari buku catatan.

Jawaban singkat itu membuat Clarissa tersenyum sekaligus memperbaiki posisi duduknya yang semula bersandar di kuri menjadi merebahkan kepalanya di meja Nura tanpa mengganggu posisi buku catatannya. Nura hanya melirik sebentar, melihat salah satu calon primadona di kelasnya memejamkan mata di mejanya.

DUNIA NURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang