******
Salena masih mencoba mengeringkan rambutnya setelah terpaksa berkeramas karena habis kehujanan.
Entahlah, Salena paling tidak bisa membiarkan rambutnya lepek karena air hujan.
Untung saja Salena masih ingat untuk memesan taksi dulu tadi. Salena menyempatkan diri mampir ke sebuah warung yang berada di dekat kampus untuk membuka ponselnya.
Tentunya dengan jarak pandang aman dari Lyony.
Satu hal yang masih menjadi misteri bagi Salena. Bagaimana bisa hujan selalu reda jika Salena sudah sampai di rumah? Sedangkan jika Salena menunggu hujan reda untuk pulang, hujan itu justru awet sekali. Aneh kan?
Suara bel rumahnya yang berbunyi sukses membuat Salena mengerutkan kening mendadak.
Salena tidak pernah menerima tamu sejak satu tahun terakhir. Dan juga sedang tidak memesan paket atau delivery makanan. Jadi, siapa yang datang?
Penasaran, Salena segera mengambil asal salah satu kerudung instannya di lemari. Bahkan mengenakan nya pun sambil berjalan menuju pintu depan.
Tentunya Salena tidak langsung membuka pintu, ia mengintip dari kaca di samping pintu yang tertutup tirai.
Salena merasa tidak asing dengan wajah itu, tapi siapa?
Loh, itu kan cowok kepo di kantin tadi siang? Siapa namanya? Raigan ya?
"Kok dia bisa tau rumah gue?" Tanya Salena pada dirinya sendiri, yang jelas, tidak ada jawabannya.
Walaupun sempat ragu, akhirnya Salena membukakan pintu untuk tamu barunya itu.
"Ha-"
"Kenapa lo bisa tau rumah gue?" Tanya Salena langsung, tidak peduli dengan apa yang akan cowok itu katakan.
"Galak amat, baru juga mau say hai." Gumam Raigan pelan, tapi masih bisa terdengar oleh Salena.
"Jawab! Kenapa lo bisa tau rumah gue?" Tanya Salena sekali lagi.
"Kenapa? Hebat ya, gue bisa nemuin rumah lo?"
Tidak menjawab, Salena justru menatap tajam cowok berjaket biru navy di depannya ini.
"Santai, Mbak Mentari, atau harus gue panggil Salena?"
Salena semakin mendelik. Darimana juga dia tahu nama Salena?
Jangan-jangan cowok ini stalker?
"Lo stalker ya? Gak ada kerjaan banget hidup lo sampai harus kepoin gue?"
"Bisa gak, gak usah negatif thinking soal gue? Gue gak ngepoin lo. Tuh, gue ngekos di seberang, baru pindah. Lo juga pernah liat gue kan?"
Kos di seberang? Anak baru?
Oh, Salena ingat!
Dia ini cowok yang kemarin terus memperhatikan Salena dari kos-kosan depan saat Salena akan berangkat kuliah.
"Gimana? Udah inget sama gue?" Tanya Raigan lagi.
Salena tentu tidak akan mengakui hal itu. "Terus lo mau ngapain?"
"Kenalan sama lo, first impression kita tadi kayanya kurang baik. Gimana kalau kita ulang?"
Apa katanya? Mengulang perkenalan?
Salena bahkan tidak merasa pernah berkenalan dengan Raigan.
Tanpa berkata apa-apa lagi, Salena berbalik dan berniat untuk kembali masuk ke dalam rumah. Tangannya sudah siap untuk menutup rapat pintu sebelum akhirnya Raigan menahan pintu itu dengan sebelah kaki dan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari & Semestanya [COMPLETED] (Revisi)
Teen Fictionselesai : desember 2023 Pernahkah ada yang peduli apa yang terjadi pada Mentari saat hujan? Jawabannya adalah, Ada. Dia, matahari lain yang memaksa Mentari keluar dan mengakhiri mendung. Hingga akhirnya perlahan Mentari bisa bersinar kembali. Tapi...