14. Get Well Soon

673 65 2
                                    


******

******

Salena mengetuk pelan pintu kosan Raigan. Suasana di sana cukup sepi, entah karena sudah malam atau memang mereka tidak berkumpul di saung malam ini.

Pintu terbuka, Salena kira Raigan yang akan membukakan pintu, ternyata Panji.

Sepertinya dia menjaga Raigan, setia kawan juga rupanya Panji ini.

"Nah! Akhirnya lo dateng juga. Ma, cepet, Ma. Si Raigan badan nya udah menggigil itu."

Memang Panji kira Salena ini dokter?

"Ya kalau parah lo bawa ke rumah sakit dong, Ji." Salena langsung masuk ke dalam, memeriksa keadaan Raigan. Tentunya di ikuti oleh Panji.

Raigan terbaring dengan mata terpejam, tapi tubuhnya terlihat gemetar. Selimut tebal menyelimuti cowok itu. Sepertinya Raigan memang benar-benar menggigil.

Salena meletakkan tumblr berisi air jahe dan semangkuk sup ayam tadi di atas nakas samping tempat tidur.

Salena memegang kening Raigan, memeriksa suhu tubuh cowok itu. Tidak butuh cek ulang menggunakan termometer untuk mengetahui suhu tubuhnya tinggi.

"Ya ampun, Ji, ini tinggi banget! Kenapa di tutup selimut setebel ini sih?" Salena menarik selimut agar suhu tubuh Raigan bisa beradaptasi dengan suhu sekitar. Itu pun Salena masih membiarkan Raigan mengenakan jaketnya.

"Dingin, Sal." Suara Raigan terdengar pelan, sangat pelan. Rupanya cowok itu menyadari kedatangan Salena.

"Tapi gak boleh, Raigan. Yang ada makin panas badan lo nya." Jelas Salena.

Salena melirik Panji, "Bawa ke rumah sakit aja, Ji."

"Kalau dia mau udah dari tadi gue bawa, Ma."

"Ya lo paksa lah! Masa sama orang sakit aja lo kalah?"

"Raigan sakit, bukan pingsan. Dia bisa jalan, bisa ngelawan, Salena."

Benar juga. Terlebih Raigan bukan anak kecil, memaksa pun akan sulit.

"Ya udah, lo makan dulu, Rai, gue bawain makanan. Abis itu minum air jahe. Baru minum obat." ucap Salena pada Raigan, yang entah sejak kapan sudah bangkit dan bersandar.

"Lo gimana sih, Ma? Lo gak liat tangan Raigan gemeter? Gak kasian? Bantulah."

Maksud Panji apa? Salena harus menyuapi Raigan, begitu?

"Tinggal suapin sama lo, Ji. Jangan di bikin ribet."

"Dih, gak mau gue. Lo aja,"

"Lo kan temen nya, masa lo tega biarin Raigan?"

Mentari & Semestanya [COMPLETED] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang