*****
Raigan dan Salena kini duduk di kursi yang berada di teras rumah Salena. Sebenarnya, Raigan lebih nyaman jika duduk lesehan di tangga nya, tempat biasa mereka duduk. Sayangnya tempat itu masih basah karena air hujan. Padahal hujan nya juga sudah mereda.
"Gue bikinin kopi dulu ya, Rai?"
"Eh, gak usah, Sal. Lagi gak pengen ngopi gue." Tolak Raigan sebelum Salena bangkit dari duduknya.
"Ya gue nya yang gak enak, Rai. Masa ada tamu gue anggurin?"
Masalahnya Raigan juga tidak ingin terus-terusan merepotkan Salena setiap Raigan berkunjung ke rumahnya.
"Oh, masih di anggap tamu, Sal? Padahal gue udah tiap hari dateng ke sini."
"Iya, kan lo tamu gak di undang, Rai."
Raigan mengangguk, "Tapi sekalinya gue gak bertamu langsung di cariin ya, Sal?"
Raigan memang paling suka mencandai Salena. Tahu kenapa?
Soalnya, muka Salena seringkali memerah jika sedang salah tingkah.
Iya, sebenarnya Raigan sadar itu sejak lama. Tapi saat itu Raigan selalu menepis dan berpikir mungkin hanya kebetulan belaka. Untuk sekarang, Raigan yakin Salena sedang salah tingkah.
Cowok mana lagi yang bisa membuat Salena salting seperti ini? Sini, adu skill dengan Raigan.
Pasti Raigan yang menang.
"Eh, Rai, ada tukang sekoteng. Lo mau?"
Yah, Salena si paling ahli mengalihkan pembicaraan.
Raigan melihat sebuah roda yang melintasi rumah Salena. Sekoteng di saat habis hujan, perpaduan yang mantap.
"Boleh tuh."
Raigan bangkit dan segera keluar gerbang agar bisa menghentikan pedagang sekoteng yang terbilang sudah jarang di zaman sekarang.
"Eh, gue aja, Rai." Salena menghampiri Raigan. "Itung-itung gantiin kopi."
"Lo ambil mangkok aja, Sal. Biar tukang nya nanti gak perlu nunggu lama."
Salena pasti mengerti maksud Raigan. Karena cewek itu langsung kembali masuk ke dalam rumah. Dan kembali dengan dua buah mangkok di tangan nya beberapa menit kemudian.
Setelah menyelesaikan transaksi dengan bapak tukang sekoteng, atau apapun itu namanya, Raigan dan Salena mulai menikmati sekoteng itu.
Jujur, bagi Raigan sekoteng adalah salah satu makanan enak jika di makan saat hujan atau malam begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari & Semestanya [COMPLETED] (Revisi)
Teen Fictionselesai : desember 2023 Pernahkah ada yang peduli apa yang terjadi pada Mentari saat hujan? Jawabannya adalah, Ada. Dia, matahari lain yang memaksa Mentari keluar dan mengakhiri mendung. Hingga akhirnya perlahan Mentari bisa bersinar kembali. Tapi...