20. Senjana Yang Sakit

54 7 120
                                    


"Ada masanya orang mengalami sakit, artinya saat mendapatkan sakit, ia diminta untuk rehat sejenak dari aktivitasnya. Seperti barang yang rusak perlu diservis supaya dapat berfungsi lagi. Seperti itu manusia ketika sakit harus berobat agar bisa beraktivitas lagi."

~ Jingga Senjana ~

Senjana terbangun dari tidurnya. Ia menatap jam tangannya berwarna merah muda. Ternyata jam delapan pagi. Karena tidak ingin melewatkan kelas, gadis itu berjalan dengan tertatih menuju kelas walau harus menahan perih.

"Akh, gue harus ke kelas sekarang!"

Senjana tiba juga di kelas, ternyata tengah pemilihan ketua kelas. Fajar terkejut melihat keberadaan Senjana. Gadis itu sangat batu menurutnya.

"Ah, maaf baru datang. Saya dari UKS," ujarnya dengan lirih.

"Silakan duduk," ujar wali kelasnya.

Senjana berusaha berjalan menuju bangkunya.

"Kok, lo ke sini? Bukannya habis diserempet motor?" tanya Hanna.

"Bener, sih. Tapi, gue nggak bisa lewatin hari ini," sahut Senjana.

Fajar mendengkus kesal. Masih sakit masih aja maksain. Heran gue, jadi cewek rajin amat! batin Fajar.

"Kita sudah dapat ketua kelas ini, yaitu Ardhi. Silakan selanjutnya kamu tunjuk wakil dan bendahara," pinta wali kelas itu adalah guru bahasa Inggris.

"Baik, Bu," sahut Ardhi. "Mungkin Wulan wakil, dan bendahara Senjana," ujar Ardhi, membuat Senjana membelalakkan matanya dengan sempurna. Mengapa Ardhi menunjuknya sebagai bendahara?

"Baik, untuk Wulan dan Senjana, kalian siap?"

"Siap, Bu!" seru Wulan dan Senjana. Ia terpaksa menerima tanggung jawab besar ini.

"Silakan untuk Senjana tunjuk bendahara kedua, terus Wulan tunjuk sekretaris dan Ardhi, tunjuk beberapa seksi," pinta wali kelas bernama Miss Yuli.

Senjana menunjuk Hanni sebagai bendahara kedua. Entah mengapa ia ingin menunjuk gadis itu karena ia merasa Hanni adalah orang yang jujur.

Usai pembentukan organisasi kelas, selanjutnya menetapkan jadwal piket dan menentukan jumlah uang kas tiap minggu. Kelas menyepakati untuk seminggu sebanyak lima ribu rupiah dengan dibayarkan selama tiga hari dalam satu minggu.

Setelah selesai menentukan semuanya, mereka dipulangkan karena hanya itu di hari pertama masuk sekolah.

Fajar menghampiri Senjana. "Lo kalau dibilangin susah, ya? Kaki lo lagi sakit, kenapa ke sini? Terus lo juga demam. Kenapa nggak mikirin diri sendiri dulu, sih?" gerutu Fajar.

"Berisik. Kepala gue pusing." Senjana menenggelamkan wajahnya di atas meja dan melipat tangannya.

Fajar menepuk pundak Senjana. "Hey, ayo pulang ngapain tidur di sini?"

"Mending lo anterin balik, deh," saran Diani.

"Iya, Fajar. Pucat banget mukanya," sahut Hanna.

"Udah, anterin balik sana," saran Hanni.

"Senja, ayo gue anterin pulang. Jangan tidur di sini."

Cinta Campur Gengsi | On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang