37. Citra Raya

25 3 14
                                    


"Liburan akan terasa seru dan menyenangkan bersama seseorang yang kita sayangi."

~ Bintang Fajar Subuh ~


Senjana dengan memakai kemeja kotak-kotak berwarna biru, celana jeans berwarna hitam, dan jilbab berwarna biru muda. Gadis itu baru saja tiba di sekolah. Hari ini kelasnya akan berangkat berwisata ke Citra Raya.

Ia tiba di kelas. Beberapa siswa ada yang sudah datang.

Saat kedua bola matanya menangkap Hanni dan Najwa yang tengah duduk, gadis itu melangkah ke arah mereka. "Hai," sapa Senjana. Gadis itu tersenyum lebar.

"Hai, Senja," sapa Hanni dan Najwa bersamaan.

"Diani belum datang?" Senjana sembari mengarahkan pandangannya ke segala arah.

Hani menggelengkan kepalanya. "Belum. Masih molor kayaknya," sahutnya sambil tertawa. Najwa turut tertawa.

"Mungkin." Senjana menganggukkan kepalanya.

"Laras nggak ikut?" tanya Najwa yang menatap ke arah Senjana.

Senjana menggeleng. "Enggak. Kas dia aja nggak lunas. Ibunya gue tagih sama Hanni malah kabur," jawab Senjana.

"Mungkin kurang mampu," sahut Hanni.

"Tapi, masa kurang mampu pakaiannya bagus? Apa cuma buat gaya-gayaan doang?" komentar Hanni yang heran. Larasati selalu memakai pakaian bagus kalau pergi, tetapi mengapa kasnya bisa sampai menunggak sebanyak enam puluh ribu rupiah?

"Entahlah, gue pun nggak tahu," sahut Najwa.

"Ya udah kita nggak perlu bicarakan lagi, fokus liburan aja, hehe. Mungkin Laras belum berkesempatan liburan sama kita," tutup Senjana.

Semua siswa sudah mulai berdatangan. Mereka menunggu wali kelas untuk berangkat.

Senjana tengah asyik duduk, tiba-tiba Fajar menghampiri. "Woy!"

Senjana terbelalak, langsung memukul tangan Fajar. "Ih, apaan, sih? Ganggu tahu nggak!" teriak Senjana yang tidak terima jika Fajar meneriakinya.

"Galak bener," cibirnya.

Senjana menarik telinga Fajar dan menjewernya. "Mulut lo belum pernah dilakban, nih. Mau gw lakban?"

Fajar merasa kesakitan. "E-eh, sakit! Lepasin, dong. Merah telinga gue," pintanya.

Senjana melepaskannya, kemudian menatap tajam Fajar. "Makanya nggak usah gangguin gue! Dasar orang gila!" gerutunya.

Setelah wali kelas datang, mereka akan bersiap berangkat ke Citra Raya. Mereka berjalan menuju gerbang sekolah. Setiba di sana, sudah ada dua angkutan umum berwarna putih yang akan mengantarkan mereka ke Citra Raya. Senjana, Hanni, Hanna, Diani, Najwa satu angkutan umum. Sama juga dengan Fajar, Ardana, dan Ramadhan, serta beberapa pemuda dan gadis lain yang kalem di kelas. Sementara geng tornado dan beberapa gadis centil lainnya satu angkutan. Angkutan yang dinaiki Senjana satu angkutan dengan wali kelas. Senjana dan Hanni duduk berdampingan dengan wali kelas.

Karena ada wali kelas, Fajar tidak bisa mengganggu gadis itu. Ia hanya bisa memandang tatapan tajam Senjana yang menurutnya indah. Senjana menyadari Fajar menatapnya, Fajar mengalihkan wajahnya dengan berbincang dengan Ardana yang Ardana tidak nyambung sama sekali.

Cinta Campur Gengsi | On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang