²⁸ -Istana kekaisaran timur

49.2K 3.4K 29
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa Vote dan komen
෴෴⁠ 


Hari ini Putri Amoure dan Duke Leysen akan pergi menuju istana. Sesuai ucapan kaisar tempo hari lalu, yang meminta Duke Leysen beserta istrinya datang keistana.

Didalam kereta kuda Putri Amoure hanya diam tidak bersuara. Duke Leysen juga tidak mengeluarkan suara sama sekali.

Entah mengapa, rasanya hari ini sangat canggung. Paul yang berada di kursi kendali hanya dapat terdiam sembari sesekali menengok kearah belakang, dibelakangnya ada sela-sela kecil. Ia bisa melihat interaksi kedua suami-istri baru itu dari sela-sela kecil yang ada.

Setelah beberapa jam perjalanan menuju istana, akhirnya mereka sudah tiba. Duke Leysen keluar dari dalam kereta kuda lebih dulu, tangan besar yang tertutup oleh sarung tangan putih itu menjulur. Putri Amoure ikut mengulurkan tangannya yang terdapat sarung tangan berbahan tule itu dengan anggun.

Tangan kecil Putri Amoure, masih bertaut dengan tangan Duke Leysen sampai gadis itu benar-benar menginjak tanah, "Terimakasih," Ucap Putri Amoure. Duke Leysen menganggukkan kepalanya, ia meminta Putri Amoure berjalan memasuki istana.

Kaisar yang tengah terdiam diruang kerjanya diberitau pada asistennya, bahwa Duke Leysen dan istrinya sudah tiba di istana.

Kaisar berjalan menuju ruangan khusus menyambut tamu. Didalam ruangan itu, sudah terdapat Duke dan Duchess kekaisaran timur.

"Selamat datang dikesempatan timur a new Duchess." Putri Amoure bangkit dari duduknya. Ia mengangkat ujung gaunnya pelan, memberi salam khas bangsawan.

"Salam Yang mulia Kaisar, semoga Matahari selalu menerangi anda dan Kekaisaran timur ini," Kaisar menganggukkan kepalanya. Pria itu lalu meminta Putri Amoure duduk.

"Ouh? Dimana salammu yang mulia Duke?" Duke Leysen yang mendengar ucapan Kaisar hanya dapat tersenyum tipis namun dengan tatapan mata yabg malas.

"Maaf yang mulia. Salam, saya kira anda tidak akan menginginkan salam dari saya yang selalu datang ke istana ini. Saya kira anda sudah bosan," Kaisar membuang nafasnya kasar.

"Dasar kau," Duke Leysen mengangkat bahunya acuh tidak peduli mendengar ucapan Kaisar yang memngumpatya.

Putri Amoure yang mendengar pembicaraan keduanya hanya diam. Ia tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan keduanya. Tetapi yang pasti, keduanya terlihat dekat.

"Aku sampai melupakan Putri dari Kaisar Blean. Maafkan saya Lady? Atau Duchess?" Putri Amoure hendak buka suara, namun Duke Leysen lebih dulu menjawab pertanyaan Kaisar.

"Tentu saja Duchess. Dia adalah Duchess kekaisaran ini," Kaisar memutar bola matanya malas mendengar jawaban Duke Leysen yang terkesan ketus itu.

"Huh, ya ya ya. Baiklah."

Putri Amoure menggelengkan kepalanya pelan, lalu mulai memperkenalkan diri, "Saya—"

"Tunggu sebentar!" Dari ambang pintu masuklah seorang wanita cantik dengan pakaian mewahnya yang seakan menjelaskan bahwa beliau adalah orang penting dikekaisaran ini.

Permaisuri kekaisaran timur membuang nafasnya kasar, sembari menunduk sedikit. "Maafkan aku karena terlambat," Kaisar menghela nafas dan menganggukkan kepalanya pelan. Kira-kira sudah berapa kali orang berpangkat tinggi itu menghela nafas?

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang