⁴⁴Buka matamu Amoure!

39.3K 3.3K 13
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa vote dan komen.
෴෴⁠


"Bukankah kau bilang kau sibuk?"

"Memang." Mendengar jawaban itu membuat gadis bergaun ungu itu merotasi bola matanya malas.

"Lalu? Untuk apa kau kemari?" Pria yang duduk tepat didepannya tersenyum indah sembari menatap manik hazelnut yang menenangkan itu.

"Karena aku ingin melindungimu." Putri Amoure terpengah mendengar jawaban dari duke Leysen. Melindungi katanya? Hey! Kau telat sialan!

"Kau telat." Duke Leysen yang mendengar hal itu tertawa pelan. Ia tau, ia terlambat. Bahkan sangat terlambat, "Maafkan aku. Aku terlambat datang. Aku tau, aku salah."

Putri Amoure tidak menggubris. Ia memakan buah yang ada diatas mejanya. Sedangakan Duke Leysen, pria itu menyesap wine merah yang berada didalam gelasnya.

Hening, hanya ada suara para bangsawan yang bersuara. Namun tak ayal, sering kali manik hazelnut itu yang melihat para lady lady muda melirik suaminya dengan tatapan damba. Dimana perginya tatapan jijik itu?

"Aku benci pesta." Gumam Putri Amoure lirih. Duke Leysen mengangkat sebelah alisnya. "Kau mengatakan sesuatu?" Tanyanya sembari menyesap Wine yang masih ada didalam gelas kaca itu.

"Tidak." Duke Leysen menghela nafas. "Aku baru saja mengurus surat perpindahan nama." Putri Amoure melirik tanpa minat.

"Surat perpindahan nama sebuah hutan." Gadis itu masih tidak berminat dengan apa yang dibicarakan. Dalam diam Duke Leysen tersenyum tipis. Kau akan merasa senang nanti. Batinnya.

"Hutan it----"

"Salam kakak, dan---- salam y-yang mulia D-duke." Sialan, kenapa dia harus datang sih?!

"Hm, salam juga." Putri Hana tersenyum mendapat balasan Duke Leysen. Walaupun balasannya terkesan cuek, namun ia turut senang.

"A-ah apa aku mengganggu w-waktu kalian?" Tanya Putri Hana dengan hati hati. Ia menatap keduanya dengan tatapan polosnya. Putri Amoure mengepalkan tangannya dibawah meja. Duke Leysen membuang nafas pelan.

"Tid---"

"Kenapa harus bertanya jika kau tau jawabannya?" Mendengar suara ketus Putri Amoure membuat bibir tipis Putri Hana mengerucut. Ia menunduk sembari memelinkan gaunnya menggunakan tangan mungilnya.

"M-maafkan aku j-jika mengganggu kalian." Jawabnya. Putri Amoure membuang nafas kesal. Ia melirik kearah lain. Namun tatapannya malah bertubrukan dengan milik Victor yang menatapnya penuh errrr--- rindu?

Aish, aku seakan melihat kotoran menjijikan!

"Ada apa Tuan Putri?" Keputus asaan yang ada dimata Putri Hana meredup saat mendengar suara tegas Duke Leysen. Putri Hana mendongak dan menatap pria itu dengan antusias.

"Duke, aku ingin tinggal dikekaisaran ini beberapa hari. T-tetapi karena tidak ada keluarga yang tinggal disini, aku t-tidak tau mau pergi keman. Namun karena mengingat kakak ketiga menikah dengan anda, j-jadiii----,,"

"B-bo-bolehkah aku tinggal ditempat a-anda sementara waktu?" Tanyanya dengan tatapan yang berbinar berharap diperbolehkan. Putri Amoure yang mendengar itu sontak menatap Putri Hana dengan tajam.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang