³⁶Duchess yang kejam

43K 3.5K 27
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa vote dan komen..
Typo tandain🌞
෴෴෴



Hiruk peluk alun alun yang ramai membuat seorang gadis cantik tersenyum lembut. Ia sangat senang, sangat sangat senang.

Manik kuning indah miliknya menatap sekeliling. Para rakyat terlihat membeli ini itu untuk kebutuhan mereka. Suara antara penjual dan pembeli saling bersahutan membuat alun alun terlihat hidup.

Kaki kecilnya melangkah terus masuk kedalam alun alun. Sedangkan itu Pria yang beda dibelakangnya hanya diam sembari mengikuti putri dari pemimpin negeri ini.

Putri Hana mendekat kearah penjual kembang gula. Gadis itu mengeluarkan satu koin perak. Ia tersenyum manis menatap penjual kembang gula itu.

"Tuan, aku ingin membeli satu kembang gulamu." Pria tua yang menjual Kembang gula itu tersenyum manis. "Salam hamba permata kekaisaran Blean, Tuan putri Hana. Senang rasanya hamba yang hanya rakyat biasa bisa bertemu langsung dengan anda. Ambil saja kembang gula saya ini Tuan putri. Anda tidak perlu membayarnya." Putri Hana tersenyum manis. Ia menggelengkan kepalanya menolak dengan halus.

"Tuan, aku ingin membeli saja. Engkau berjualan untuk keluargamu. Aku tidak bisa menerima pemberianmu. Maafkan aku, terimalah uangku ini." Pria tua itu tersenyum semakin lebar. Betapa beruntungnya Kekaisaran Blean memiliki Putri sebaik putri kedua kaisar?

"Baiklah Tuan putri. Terimakasih atas kemurahan hati anda. Ini dia kembal----"

"Ah aku rasa tidak perlu. Ambil saja untukmu Tuan." Setelah mengatakan hal tersebut Putri Hana melangkahkan kakinya pergi dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibir tipisnya.

Victor yang berada dibelakangnya hanya memperhatikan setiap apa yang dilakukan oleh Putri Kaisar itu. Putri Hana menolehkan kepalanya menatap kearah Victor. Ia melangkahkan kakinya mundur agar lebih dekat dengan Victor.

"Tuan Victor apa anda ingin kembang gula ini?" Tanya Putri Hana dengan mata bulatnya yang menatap Kembang gulanya. Victor mengangkat alisnya. Ia menggelengkan kepalanya.

"Tidak tuan Putri. Maaf namun saya tidak menyukai yang manis manis." Putri Hana mengerucutkan bibirnya. Para rakyat yang melihat hal itu berpekik merasa gemas.

"Lihatlah betapa menggemaskannya tuan putri kita? Permata kekaisaran sangat cantik dan menggemaskan!"

"Benar! Rasanya aku ingin memilikinya!"

"Dasar pemuda bodoh! Bermimpi lah terus. Kau tidak pantas bersanding dengan tuan putri."

"Sialan kau!"

"Oh astaga? Bukankah itu Permata kekaisaran?"

"Wah, kira kira siapa yang bersama tuan putri?"

"Lelaki itu sangat beruntung bukan?"

"Kau benar betapa beruntungnya Tuan yang tengah bersama permata kekaisaran blean. Mereka terlihat sangat cocok dan serasi. Yang satu cantik yang satunya sangat tampan."

"Tidak ada yang lebih tampan dari Putra mahkota dan pangeran Blean. Merekalah yang tertampan."

"Yayaya, namun dia tak kalah tampan!"

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang