Extra Part🌸

33.5K 2.2K 112
                                    

Sudah 5 hari Putri Amoure tidak melihat Duke Leysen. Entah dimana Pria itu. Entah kemana Duke itu.

Apa Duke Leysen menerima pernikahan itu? Apa suaminya akan mempoligami-nya?

Air matanya kembali menetes. Sakit memang. Bahkan rasa sakitnya lebih dari penghianatan yang dilakukan Victor dulu.

"Kenapa banyak tantangan dalam hidupku?" Gumamnya. Dengan perlahan, Putri Amoure menghela nafas lalu menutup matanya guna masuk kealam mimpi.

Dengan tidur, Putri Amoure berharap besok paginya hari ke-6 Putri Amoure dapat bertemu dengan Duke Leysen dan membicarakan permasalahan ini. 5 hari ini juga, Lucius, Liysa, dan Felix selalu berada bersamanya. Lucius dan 
Liysa selalu menyemangatinya dan membuat hal hal random untuk membuatnya tertawa. Sedangkan Felix, putra pertamanya selalu menemuinya untuk memintanya agar teratur memakan makanan yang disediakan.

~o0o~

"O-Olivier, i-ini?"

"Benar, Mi Amore. Ini adalah undangan pernikahan." Putri Amoure menatap dalam manik biru didepannya. Sudahkah? Inikah akhir kisahnya? Berakhir seperti ini?

"Olivier---"

"Maafkan aku." Duke Leysen menarik Putri Amoure membawa wanita itu kedalam dekapan hangatnya. Melihat wanitanya yang menangis karenanya membuat hati Duku Leysen berdenyut nyeri.

"Maafkan aku, Mi Amore." Gumamnya berbisik ditelinga Putri Amoure dengan lembut. Putri Amoure menangis sembari memukul dada bidang pria yang memeluknya dengan kencang.

Betapa sakit hatinya melihat nama suaminya tertara diundangan pernikahan tersebut. Betapa menyakitkannya nama wanita lain akan bersanding dengan suaminya!

Duke Leysen Olivier Noulven
&
Putri Claer Nalla Jyo

Apa ini akhirnya? Apa ini akhir takdirnya?

"Aku ingin egois Olivier! Aku ingin egois!" Duke Leysen hanya diam sembari mengelus lembut surai panjang istrinya.

"Aku tau,"

"Hiksss! Aku---- a-aku ingin egois Olivier. Aku ingin kau menjadi ayah dan suami untukku serta untuk anak anakku saja! T-tidak dengan wanita lain! Hiksss." Lelah. Lelah sekali, namun senang rasanya bisa mengeluarkan semua ulek ulek yang ia simpan dari 5 hari yang lalu.

"Maafkan aku. Hanya itu yang bisa aku lakukan." Putri Amoure menggigit bibirnya dengan keras. Duke Leysen sontak memegang bibir tipis candunya itu.

"Mi Amore, jangan melukai bibirmu." Ucapnya dengan khawatir. Putri Amoure menepis tangan suaminya itu dengan amarah yang bercampur aduk.

"Kau yang membuat aku melakukannya Olivier!" Sakit sekali ya dewa. Kenapa begini?! Setelah masa masa sulit itu, Putri Amoure mengira masa senangnya akan datang. Namun nyatanya, apakah masa senangnya itu hanya bertahan beberapa tahun saja? Dan sekarang? Saatnya ia kembali merasa kemasa masa menyedihkan itu?

"Amoure ak---"

"Diam! Aku tau, hikss aku tau kau melakukan ini karena politik dan tidak berani membantah raja seperti apa yang kau lakukan padaku dulu, namun yang menjadi p-pertanyaanku hanya satu. A-apakah pria yang sudah menikah karena politik harus menikahi wanita lain karena politik juga?" Duke Leysen menatap manik istrinya dalam.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang