⁵²Emely & Emilo

43.1K 3.3K 94
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa vote dan komen.
Wahahah, komen komen kalian lucu banget😭 setiap bacain komen satu persatu aku ketawa + salting sendiri njrot! Padahal cuman komen semangat, sama beberapa komen yang lucu lucu gitu😭
Aaa... Tapi mood banget
Btw maaf banget ya, kalo beberapa ucapan bahasa Inggris aku masih salah salah.

Emang seseru itu apa anjrot? Kalian jangan bohong ya!😔
Mood mimom karakter ini lagi baik. Makannya uploadnya banyak, hehe.

Yaudah, selamat membaca.
෴෴


Tepat setelah kejadian itu. Duke Leysen mengirimkan surat pada Kekaisaran Blean untuk membawa Putri Hana kembali keistana. Dan Duke Leysen juga memberitahu sikap menjijikan putri Kedua kaisar.

Putri Hana dikurung didalam kamarnya dengan paksa. Katakan itu tidak sopan. Namun Duke Leysen harus melakukan hal itu.

Setelah mengirimkan surat lewat burung elangnya, Duke Leysen langsung menghampiri istrinya yang tengah berdiri didepan cermin. Gadis itu terlihat tengah menatap penampilannya, sembari mengepang rambutnya sendiri.

Duke Leysen berjalan mendekati Putri Amoure. Tangannya melingkar di pinggang ramping istrinya. Putri Amoure hanya diam ia masih tetap sibuk dengan rambutnya.

"Biarkan aku yang melakukanya." Setelah melepas rangkulan itu, Duke Leysen langsung menarik kursi dan duduk tepat dihadapan istrinya. Ia mengambil alih gumpalan rambut lembut milik istrinya.

Tangan besar berurat itu terlihat sibuk mengepang rambut coklat madu itu. Alisnya berkerut merasa kesulitan.

Putri Amoure tersenyum mengejek saat melihat raut kesulitan yang tercetak diwajah Duke Leysen. Secepat kilat, ia mengubah rautnya menjadi pura pura kesal. Biarkan dia bermain drama lebih dulu di pagi yang baru saja disinggahi drama.

"Jika kau melakukan seperti itu, yang ada rambutku akan kusut, Olivier." Duke Leysen melepas simpul yang baru ia ikat. Ia lalu mulai kembali mencoba ulang.

Putri Amoure terus memperhatikan. "Ssth, argh." Duke Leysen mendongak sembari meringis pelan. "I'm sorry." Ucapnya sembari tersenyum tanpa dosa.

"Eish! Kau ini, jika tidak bisa jangan membuat rambutku rontok." Duke Leysen meringis pelan saat melihat putri Amoure yang marah.

"Maafkan aku." Putri Amoure tidak menjawab. Sebaliknya ia tengah menatap pantulan keduanya dari cermin. Rambut Blonde milik Duke Leysen terlihat bergoyang goyang saat pria itu menggoyangkan lengannya.

"Amoure, maafkan aku." Lucu sekali saat melihat rambut pria itu.

"Hey, sorry." Putri Amoure membalas menatap kearah manik biru duke Leysen yang memancarkan tatapan lembut. "Tcih!" Duke Leysen tersenyum tipis mendengar suara decihan itu.

Tak lama senyum smirk terbit dibibir seksinya. "Begini saja, jika kau mau memaafkanku. Aku akan mengabulkan ucapanmu." Kini putri Amoure menatap bingung kearah Duke Leysen.

Mengabulkan ucapan?

"Mengabulkan ucapan apa maksudmu?" Duke Leysen bangkit dari duduknya. Ia menarik pinggang ramping itu lalu berputar. Setelah itu Memojokkan tubuh istrinya kearah meja rias. Lalu mengangkat tubuh kecil itu agar duduk diatas meja rias.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang