⁶³Kondisi Putri Hana

36.7K 2.9K 39
                                    

HAPPY READING🌺
Jangan lupa Vote dan komen
Yuk Follow
xexevitrex
Aku gak tau kalian suka apa enggak. Semoga suka dan maaf kalo kecepatan gitu singkat waktunya.

Aku gak mau lama lama, kasian kaliannya lumutan nanti nungguin kelahiran anak kedua anak mimom.

😇😇
෴෴෴⁠


"Jaga anak kita baik baik, Mi Amore." Putri Amoure menganggukkan kepalanya tanpa ragu. Tentu saja itu tugasnya. Duke Leysen mengecup kening istrinya lama.

Tidak tega pria itu meninggalkan istrinya yang tengah hamil. Apa lagi mengetahui bahwa istrinya mengandung twins.

Pantas saja, perut istrinya terlihat amat besar. Kesal rasanya mengetahui ia memiliki tugas dari kaisar untuk berperang dengan beberapa pemberontak. Yang jelas, itu semua akan memakan banyak waktu. Takut rasanya ia tidak dapat berada disamping wanita tercintanya saat istrinya melahirkan buah hati mereka.

Duke Leysen menunduk lalu mencium perut besar istrinya dengan lembut. Ia melayangkan 3 kecupan secara berturut turut dengan lembut. Ia lalu mengelus lembut perut buncit sang istri sembari berkata dengan lenbut, "Hey, baby. Ingat jangan membuat ibumu lelah dengan tingkah nakal kalian didalam sana."

"Ayah akan pergi melaksanakan tugas. Jaga ibu kalian dengan baik bagaimana?" Seakan mengerti bayi yang berada didalam perut itu menendang perut Putri Amoure cukup keras hingga membuat wanita itu meringis ngilu.

"Sstttt--"

"Hey, jangan sepeti itu. Dengar bukan jika ibu meringis? Jangan seperti itu lain kali, baby." Ucapnya dengan lirih. Putri Amoure mengelus surai Duke Leysen. Ia sangat menyukai surai suaminya yang lembut dan cerah!

Enggan rasanya membiarkan Duke Leysen pergi. Tetapi Putri Amoure tidak bisa egois. Bukan hanya dia yang menjadi prioritas Duke Leysen. Keselamatan Rakyat maupun bangsawan juga merupakan Prioritas pria itu.

Namun bolehkan Putri Amoure Egois?

"Ada apa?" Tanya Duke Leysen saat tangan Putri Amoure menyekal lengannya seakan menolaknya untuk pergi. Putri Amoure diam.

Duke Leysen mengelus pipi chubby istrinya dengan tangan besarnya. Pipi itu terasa amat kenyal dan lembut. Entah mengapa, saat hamil Putri Amoure terlihat lebih cantik.

"Ada apa? Katakanlah Mi Amore." Tanya Duke Leysen dengan lembut. Duke Leysen tidak akan pergi jika istrinya ingin ia tetap di Duchy. Walaupun pria itu akan berurusan dengan kaisar, Duke Leysen tidak peduli.

"T-tidak." Duke Leysen mengerutkan alisnya. Ia mengangkat dagu istrinya. Manik keduanya beradu. "Katakanlah Sayang." Putri Amoure menggelengkan kapalanya. "Tidak Olivier. Pergilah, dan cepatlah kembali." Duke Leysen menganggukkan kepalanya.

"Sure Mi Amore. Aku akan segera kembali."

"Duke, kita harus berangkat sekarang." Ucap Paul mengingatkan. Duke Leysen mengangguk pelan.

"Pergilah, Olivier." Duke Leysen berbalik. Ia melangkah mendekati kereta kuda. Paul mengikuti dari belakang. Paul berhenti saat melihat Dukenya yang ikut berhenti.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang