⁵⁴Buka matamu.

42.2K 3.1K 35
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa Vote dan Komen.
෴෴෴


Jujur sedari tadi pagi karena adegan itu membuat Putri Amoure gugup bukan main. Apa lagi, kata kata Duke Leysen yang masih terngian dikepalanya.

"Bersabarlah untuk nanti malam, Mi Amore. Tunggu aku,"

"Aku akan mengabulkan ucapanmu. Dan berusaha membuatmu, Hamil."

"ARGHH!" Frustasi sekali rasanya gadis itu memikirkan setiap kata yang diucapkan oleh Duke Leysen. Bagaimana bisa pria itu berkata dengan frontal?!

"Sialan! Sial! Sial! Sial!" Apa katanya, nanti malam? Apakah pria itu akan meminta haknya malam ini? Oh ya dewa, aku belum siap. Sungguh, Putri Amoure tidak siap. Walaupun ia pernah melakukan hal itu, rasanya ia belum siap jika harus melakukannya kembali.

Ia memiliki trauma saat melihat Hana dan Victor yang melakukan hubungan itu didepan sel penjaranya dulu.

Tidak tidak, aku harus siap. N-namun, a-aku, aku takut! Berusaha meyakini jikalau dirinya siap. Itulah yang dilakukan oleh Putri Amoure. Bagaimanapun juga, Duke Leysen berhak mendapatkan haknya. Seorang istri bukankah harus menjalani kewajibannya? Yaitu melayani suaminya?

"Aku rasa aku bisa gila! Hanya karena ucapanku tadi pagi, aku sampai menjadi seperti ini." Putri Amoure menghela nafas kasar. Ia lalu merebahkan dirinya.

Belum sempat gadis itu menutup matanya untuk menenangkan pikirannya, jendela kamar terdengar diketuk oleh sesuatu.

Putri Amoure membuka matanya. Ia bangkit, lalu berjalan mendekat kearah jendela. Gadis itu membuka jendela, lalu masuklah seekor burung elang berwarna hitam.

Dikaki burung elang itu terdapat sebuah surat. Putri Amoure mengambil surat tersebut. Putri Amoure membuka surat itu, lalu membacanya.

*Isi surat.
Kakak! Ini aku, adimu Pangeran Allan. Adik yang paling tampan melebihi ketampanan siapapun.

Kakak, aku mendengar beberapa gosip terbaru dari sini. Jangan bertanya aku mendapatkan gosip itu dari siapa. Tentu saja dari beberapa anggotaku yang suka bergosip.

Aku dengar, suamimu itu tampan ya Kak? Wah wah, aku senang loh mengetahui hal itu.

Kakak, aku merindukanmu. Apa kabarumu sekarang? Aku sangat merindukanmu. Sialan sekali kakak pertama yang membuatku harus berada dipasukan ini!

Sebenarnya aku ingin sekali menuju Kekaisaran Timur. Namun sayangnya, aku harus menetap beberapa tahun dipasukan ini. Aku tidak bisa kembali keistana sebelum waktu yang ditentukan berakhir.

Aku hanya berharap, Duke Noulven mampy menjangamu dengan baik kak. Aku yakin pria itu mampu. Namun aku takut, takut kau disakiti oleh ibu maupun adikku.

Huh, aku ingin mengadukan nasibku padamu. Namun aku rasa, nasibmu pasti lebih buruk kan?

Putri Amoure tertawa pelan membaca kalimat itu. "Benar, nasibku lebih buruk darimu."

Iyakan? Tidak apa, aku akan selalu menemanimu kakak. Ohya, setelah aku kembali, aku akan menemuimu di Duchy dan mengajakmu bermain pedang. Kemampuanku bahkan sudah meningkat. Mari kita lihat, apakah aku akan masih kalah darimu?

Tunggu aku, Kakak.
Ohiya, balas suratku dan jangan lupa berikan Elang kesayanganku makanan. Dia pasti lapar!

Salam hangat adikmu
Allan Cloer Blean.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang