10,Taman.

642 15 0
                                    

Kim dan Tiara pun sudah tiba di sebuah taman,yang di mana sedang banyaknya kuliner dan juga wahana.

"Naik itu yuk?,keren banget kayanya."ajak Tiara.

Kim melirik unjukan Tiara,yang dimana terdapat perahu gantung dengan teriakan orang-orang.

"Gak bahaya kan?,gue takut ketinggian soalnya."cicit Kim.

Wajah Tiara pun melesuh,baru saja ingin menaikinya teman satunya ini sudah punya ketakutan tersendiri.

"Ya, terus ngapain dong kesini kalo gak main apa-apa."ketus Tiara.

"Kan niatan gue ngajak hiling,kalo Lo mau naik.naik aja gue tunggu di sini sambil makan ice cream."ucap Kim.

Tiara tersenyum lebar,lalu memeluk Kim dan berlari menuju wahana itu.

Kim pun berjalan menuju penjual ice cream,namun ia melihat ada seorang gadis kecil yang tersesat.

Kim membayar ice cream itu,dan menyusuli gadis tersebut.

"Halo dek,kamu ngapain disini sendiri?,orang tua kamu kemana?."tanya Kim.

Gadis itu menoleh,lalu melirik sekitarnya.

"Acu telcecat tata,tadi acu cama bibi tapi acu gacau bibi kemana."jawab anak kecil itu.

Kim mulai bingung,apakah dirinya harus menolong gadis kecil ini?.

"Nama kamu siapa?."tanya Kim.

"Nama acu Atila."jawab Akila.

Kim mengangguk.

"Oh,jadi nama kamu Atila,mari Kakak antar kamu."sahut Kim.

"Atila tata butan Atila."elak Akila.

Kim Terbingung apa yang di maksud Akila ini,namun Kim sudah paham.

"Ohh Akila,Mari kakak antar kamu cari bibi kamu."ucap Kim.

Dalam pencarian Kim dan akila bertengak-tengok,lalu ada seorang wanita paruh bayah menyusulinya.

"Astaga,non Kila,bibi cariin kamu kemana-mana,taunya kamu ada di sinii."ucap bibi tersebut.

Kim pun tersenyum,akhirnya sudah ada yang menemukan pengasuh Akila.

"Sekarang Akila sudah ketemu sama Bibinya,Kakak tinggal dulu ya."sahut Kim.

Akila mengangguk,dia tersenyum lebar.

"Tata tantit jangan upa main aji cama Atila ya."ucap Akila.

Kim mengangguk dengan senyuman di bibirnya,ia mengusap kepala Akila dengan lembut.

"Makasih ya non,bibi duluan."sahut Bibi tersebut.

Kim kembali mengangguk,lalu Kim kembali menuju tempat yang tadi ia kunjungi.

Disana terdapat Tiara yang sedang menengok kesana-kesini dengan wajah kesalnya.

"TIARA,Dimarii!!."seru Kim.

Tiara berlari menuju Kim,lalu ia memukul bahuny hingg berbunyi.

Plak.

"Sial lo!!,gue udah kaya orang gila nyari Lo kemana-mana,taunya Lo disini!!."kesal Tiara.

Kim ber-cengir,"Sory,gue tadi abis nganterin bocah ilang,karna gue punya hati nurani makanya gue anterin."jelas Kim.

Tiara memutarkan bola matanya dengan malas.

Lalu mereka pun kembali melanjutkan perjalanannya mencari wahana yang unik-unik.

Disisi rumah sakit.

Mereka berenam masih berada di ruang VIP II.

Yang dimana ke enamnya sedang sibuk dengan handpone masing-masing,bahkan ada yang sedang bermain game bersama.

"Anjing!!,Veno bantu cok.itu di bawa terunetnya,Aduhh!!!."kesal Satrio.

"Sabar sial,Lo pikir gampang nih lawan si hababi,eh hanabi."sahut Satrio dengan keras.

Galih pun menutup telinganya,suara Satrio sangat berdengung.

"Ck,kalo main.main aja,mulut diem!!."ketus Galih.

Mereka berdua menoleh,lalu tercengir bersamaan.

"Lo aneh gak si,masa sikap si Kim sekarang-sekarang gak kaya dulu."kata Satrio tiba-tiba,yang membuat seluruhnya menoleh dan berfikir.

"Bener banget,gue juga heran.biasany dulu kalo udah liat si Lucas langsung ngedeketin terus bilang 'kamu mau kemana?udah makan belom?mau makan bareng gak?'"ucap Veno dengan tiruan suara Kim.

Lucas yang tersebut nama.hany berdecas,dengan mata yang tajam.

Veno yang melihat mata tajam milik Lucas segera mengangkat dua tangan yang membentuk huruf V.

"Tapi gue setuju si,perubahan dia sekarang aneh banget, seakan-akan itu bukan dia."sahut galih.

Mereka berfikir,ada benarnya juga dengan ucapan galih.

'bahkan gue hampir jatuh cinta sama diaa,sialnya gue!!.'

"Udah-udah,kaya gada topik aja Lo ngomongin orang."ucap Nino dengan mata yang masih melihat ke arah ponselnya.

"Nape lo?, panas?."tanya Satrio.

Nino terpancing dengan ucapan Satrio,ia menatap Satrio seperti menantang.

"Lo kira gue setan yang gampang panas,yang ada panas gue liat muka Lo yang mirip jalan berbatu!!."kesal Nino.

Nino berdiri lalu keluar dari kamar inap milik Satrio.

"Nah mampuskan lo,anak orang jadi marah.udah tau Nino gampang marah segala di pancing-pancing."sindir Veno.

Sedangkan kedua orang itu hanya tenang dengan ponsel mereka masing-masing.

***

"Btw,Lo kemal Alex dari mana?."tanya Tiara.

Kim yang sedang pokus dengan ice cream nya menoleh.

"Ketemu di Mall, keberuntungan aja si."jawab Kim.

Tiara mengangguk dengan mulut yang berbentuk O.

"pulang yuk, udah sore juga.btw besok Lo sekolah mau bareng atau gimana?."kata Tiara dengan wajah yang di popolkan bedak.

"Gue sama supir aja."ucapnya.

Tiara dan Kim pun langsung berjalan menuju mobilnya,dan mereka sudah melajukannya dengan cepat.

Sehingga Tiara sudah tiba di Mesion milik Kim.

"Turun Lo!!."sahut Tiara.

Tiara yang pegal-pegal dengan lengannya hanya bisa meringis melihat Kim yang sedang tidur dengan Iker yang keluar-masuk🗿.

"Eughh....Udah sampe mana?."tanya Kim dengan lelenguan.

"Akhirat!!,giliran Lo yang di ceburin ke lautan lahar!!."ketusnya.

Kim pun terkejut,ia langsung memelekan kedua matanya dengan napas yang tersenga-senga.

"JANGAN HUAA...GUE BELOM PUNYA LAKIKK..."teriak Kim membuat Tiara tertawa.

"Haha,anjir ngakak cokk."ucap Tiara dengan tawaannya.

Kim pun melirik sekitar,yang dimana diriny berada di dalam mobil.

"Anjing lo!!,gue sumpahin ban mobil Lo betus di jalan!!."sinis Kim.

Lalu Kim pun turun dari mobil Tiara dan pergi meninggalkannya.

"JANGAN LUPA BINTA LIMANYA MBAK,DI APLIKASI YAA."Teriak Tiara.

Seperti itu lah Tiara,selain sang Quen pembuli, Tiara pun suka dengan candaan.

⚠️Cerita ini mengandung unsur-unsur kekerasan,dan juga 18+,peringatan sekali lagi.dosa tanggung sendiri🗿.⚠️

Transmigrasi Kimberly (End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang