14,Arti sebuah Ucapan.

577 15 0
                                    

'diberitahukan berita hari ini,pesawat Indonesia gagal melandas,dikarnakan sabutase pada mesin sehingga pesawat itupun jatuh di perhutanan.kami selaku pembawa acara sedang berada di tempat kejadian,di temukan korban-korban yang sudah tidak bisa di selamatkan.sekian berita hari ini terimakasih.'

Deg.

Kim yang sedang menonton televisi terdiam sejenak dengan kabar berita itu.

Lalu tidak dapat beberapa lama,handpone Kim berbunyi.

Drett..drett

Kim berjalan dan mengangkat telpon itu.

"Halo,dengan Kimberly Faith Anderson,anak dari nyonya Amberly dan tuan Davin?."

"Ya,dengan saya sendiri."

"Kami ingin memberitahukan,atas kecelakaan pesawat yang nyonya dan tuan tunggangi,pesawat itu tidak selamat mendarat,karna sabutase sehingga mereka semua yang berada di dalam pesawat termasuk keluarga anda meninggal dan tidak dapat di selamatkan."

"G-ga,Lo bercanda kan,orang tua gue cuman ke Amerika bukan alam baka!!."

"Saya serius non,anda bisa kebendara Indonesia,kami akan membawa jenazah menuju Indonesia."

"Baik,nanti gue ke sana."

"Terimakasih,saya tutup dulu."

Hati Kim terasa teriris-iris dengan berita yang ia hindari,kenapa semuanya terjadi dengan Kimberly?.

Kim menghapus air matanya,ia menahan agar tidak menangis,lalu Kim pun berlari menuju kamarnya.

"GARVINN.....GALIHH"Teriak Kim sambil berlari.

Namun tidak ada satupun yang menyautinnya,Kim pun mengepalkan lengannya dengan emosi yang bergebu-gebu.

"Sial lo,diaman Sii.keadaan lagi genting dia malah asik maen sama princesnya!!."kesal Kim.

Tampa ba-bi-bu,Kim pun berjalan menuju luar,dan memerintahkan pak Bejo untuk menuju bandara Indonesia.

Di dalam mobil Kim berusaha menelpon kedua abangnya itu,namun sayang nya mereka Rijek.

"Angkat dong..."lirihnya tak kuat menahan tangisan.

Disisi lain,yang dimana berada di Markas Black Tiger.

"Galih handpone Lo bunyi terus itu,angkat aja si siapa tau penting."ucap Satrio yang terganggu oleh suara handpone nya Galih.

Galih melirik handponenya yang di mana terdapat nama Kimberly di bagian nomornya.

Galih melemparkan handponenya kembali, lalu membiarkannya begitu saja.

"Kenapa si,dari tadi Lo Rijek terus?."tanya Veno.

"Dari Kimberly."jawab galih.

"Kenapa gak Lo angkat?,siapa tau penting?."sahut Nino.

"Paling cuman caper,karna di rumah gada siapa-siapa."ucap Galih.

Transmigrasi Kimberly (End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang