12,Drama Murahan.

685 24 0
                                    

Kringg...

Bell istirahat akhirnya berbunyi,Kim masih berada di tempat duduknya,Tampa bergeser sama sekali,bahkan piring-piring masih berada di atas mejanya dengan satu mangkok bakso lagi.

Tiara pun yang melihat Kim berada di meja tengah langsung menyusuli Kim,dan menepuk punggung nya.

Uhukk...uhukkk..

Kim langsung mengambil es teh nya dan meminumnya.

"Monyet Lo!!,mau matiin gue hah?."sinis Kim.

Tiara pun ber-cengir,sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Lagian enak banget Lo ya,gue di lapangan sampe keringetan senam,sedangkan Lo disini makan-makan."ketus Tiara.

Kim pun memalaskan wajahnya,"makanya mimisan."tutur Kim.

Tiara terkejut,seenak itu Kim berbicara,tidak mungkin Tiara menyodok hidungnya dengan besi panas?.

"Tuh lambe mau di gantung hah?."ucap Tiara sambil menduduki kursi tersebut.

"Emang berani?"tantang Kim.

Tiara mengaplok satu bakso kedalam mulutnya,sambil bergeleng.

"Gak si kayanya,sebelum gue ngituin Lo,kemungkinan gue duluan yang di gantung."sahut Tiara dengan mulut yang penuh Bakso.

Kim yang baru menyadari makanannya di makan pun berteriak.

"TIARA MONYE LO!!,MAKANAN GUE ANJIRR."Teriak Kim sehingga seluruh murid yang berada di kantin menoleh ke arahnya.

"Shutt....malu di liatin."bisik Tiara dengan caplokan terakhir baksonya.

Kim sudah sabar,namun sayton ini masih saja menggoda dirinya agar marahh.

"Bayar sendiri Gamau tau!!."putus Kim.

Tiara memelototkan matanya sempurna.

"Eh Samiun,gue makan bekas Lo ya, perhitungan banget jadi manusia!!."kesal Tiara.

Kim pun memutarkan bola matanya,berusaha mengalah dengan anak jin ini.

Tiba-tiba saja datang seseorang dari pintu kantin dengan wajah yang penuh emosi.

Plakk.

"Maksud Lo apa buly Beby di kamar mandi?."tanya Galih.

Rupanya yang menampar barusan adalah galih,sang Abang tercinta.

Kim menoleh ke arah kanan,lalu menatap galih dengan sinis.

"Punya bukti apa Lo?."Sahut Kim.

"Gausah ngeles,Beby sendiri yang ngomong,Lo kalo iri sama Beby gausah pake ngebuly juga!!."ketus Satrio.

Kim melirik ke arah Beby,yang dimana ia sedang mengumpatkan tubuhnya di belakang Lucas.

Dengan rambut yang acak-acakan,bahkan bagian lengan seragam yang sobek.

Bagian wajah dipenuhi dengan lipstik,dan juga tumpahan cat di seragamnya.

Kim bingung,sebab sedari tadi Kim hanya berada di kantin Tampa bergerak,lalu siapa yang membulinya?.

"Diam kan Lo?,udah gue pastiin emang Lo biang keladinya!!."sinis Veno.

"Lo punya bukti kalo gue yang buly perinces kalian itu?."tanya Kim sekali lagi.

"Lo masih kurang jelas,Beby yang bilang sendiri ke kita,beby gak pernah bohong ingat itu!!."tegas Galih.

Sedangkan seorang gadis di paling belakang yang asik melihat pertunjukan itu hanya diam menyimak.

'bodoh!!.'

"Cape ya beradu bacot sama Lo semua,gada faedahnya.sekarang Lo tanya aja ke Bu kantin gue dari pelajaran pak Tono ada di sini aja!!."perutasi Kim menghadapi keenam kunyuk ini.

"Iya den,dari tadi neng Kim ada di warung mbak,bahkan sampe sekarang gak keluar-keluar."sahut buk kantin sebagai saksinya.

Mereka mengerutkan keningnya,lalu yang di ucapkan oleh Beby itu apa?.

Lucas membalikan badan,dan menatap Beby dengan bertanya.

"S-serius kak,T-tadi K-kim buly A-aku."Ucap Beby gugup.

Kim memutarkan bola matanya,drama yang sangat pasaran.

"Drama Lo kurang bagus!!."ketus Kim.

Beby yang mendengar ucapan Kim meremas roknya dengan kuat,bahkan Batinnya sudah berkumat-kamit.

'sial Lo Kim,liat aja gue bales semuanya!!.'

'lo gak pantes bahagia Kim,hanya gue,inget!!hanya gue."batin Beby.

"Sekarang Lo mau ngelak apa lagi?,gak tau malu juga ya lo.jadi cowok kok beloonnya gak ketolongan!!."ketus Kim.

Sangat kesal Kim ini,baru saja dirinya menikmati hidup Tampa beban,dan sekarang muncul kembali?.

Lalu Kim pun menaruh uang merahan keatas meja kantin dan meninggalkan mereka semua.

Kantin terasa sunyi, bahkan mereka masih terdiam di sana.

***

Kim kini berada di taman yang lumayan dari sekolahannya,ia meninggalkan tas nya di sekolahan dan memilih untuk bolos.

"Sial,sial,sial.Kenapa si kalo gue mau damai aja selalu di usik,gak seneng banget tuh bocah kayanya."umpat Kim.

Kim pun menyandarkan bahunya di senderan kursi,sambil menatap langit-langit di atas.

"Gimana ya sama keadaan mama di sana,gue jadi kangen mama."gumamnya Tampa menyadari air mata yang turun.

Kim langsung segera menghapusnya.

"Njir gue nangis, cengeng bener dah."ucap Kim dengan tawaan kecil.

Kim pun melirik sekitarnya,memang sangat sepi.mungkin hariin ini dan di sini kah dirinya tenang.

"Gue masih gak percaya sama ingetan yang tadi,semenjijikan itu kah Lo Kim, padahal Lo pinter cuman di penampilan doang.tapi kok banyak banget yang jahat, sampe-sampe jadi bahan perkosaan demi gak di buly,dan guru bangsat itu!!!."kesal nya di akhir kata.

Kim pun memejamkan matanya,menikmati angin yang berterbangan sampai ia terpulas tidur.

Hinggap sore pun tiba,Kim terbangun.dan anehnya Kim melihat sebuah jaket yang berada di tubuhnya itu dengan selembar surat.

'simpen aja jaketnya,jangan di buang apa lagi di kasih ke orang!!Anggap hadiah dari gue,oh ya... jangan lupa pulang,ntar Lo nginep lagi di sana,dah ya good sleep cantik nya J.'

Ntah kenapa isi surat itu membuat Kim tersenyum lebar,lalu ia membawa surat serta jaket menuju rumahnya.

⚠️Cerita ini mengandung unsur-unsur kekerasan,dan juga 18+,peringatan sekali lagi.dosa tanggung sendiri🗿.⚠️.

Transmigrasi Kimberly (End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang