30,Tolak menolak?.

430 12 0
                                    

Siang kini berganti malam,dengan matahari yang turun dan naiklah bulan.

Kim kini sedang berada di warung sate mamang Ucup,yang dimana sate terlaris di kotanya ini.

"Mang,seperti biasa ya,kecapnya banyakin."ucap Kim.

Mang Ucup mengacungkan jempolnya,Kim tersenyum lalu menduduki kursi tunggu nya.

"Mang,satu,pake lontong ya."sahut seseorang dari arah belakang.

Kim menoleh,terlihat lah seorang pria dengan jaket hitamnya itu.

"Eh Kim?,Lo lagi beli sate juga?."tanya Alex.

Ya dia Alex,ntah kapan Alex berada di belakangnya,yang jelas kini sudah berada di depan dirinya.

"Iya Lex,Lo kesini sendiri?."jawabnya dengan tanyaan.

Alex mengangguk,"um Lo udah denger kabar Beby meninggal?."tanya Alex.

Kim mengangguk.

'apa gue ungkapin sekarang aja ya?biar gak keduluan si Lucas.'batin Alex.

Akhirnya sate nya pun datang,dengan bersamaan.

"Nih ya neng,AA,satenya terimakasih."

Lalu Kim dan Alex pun mengambil sate mereka masing-masing,dan memakannya di iringi obrolan mereka.

"Abis ini kita bisa ketaman gak?."tanya Alex.

Kim menoleh ke arah handponenya,yang masih menunjukan pukul 20:19.

"Hm_,boleh aja kok."jawab Kim.

Alex tersenyum,dan mereka melanjutkan makannya.

Tidak kelamaan mereka pun sudah selesai dengan makan mereka.

Keduanya membayar pesanannya masing-masing,lalu berjalan menuju Taman.

"Dingin ya."ucap Kim.

Alex membuka jaket hitamnya,dan ia manaruhnya di bagian bahu Kim.

Memang Kim merasa dingin,sebab ia memakai rok seatas dengkul dengan crop pendek.

"E-eh,makasih."sahut Kim gugup.

Alex hanya membalas dengan senyuman,lalu mereka masih melanjutkan mencari kursi untuk duduk.

Kursi pun sudah di temukan,mereka menduduki dan mulai lah obrolan di sana.

Alex masih memandangi wajah Kim,Kim yang melihat mata Alex seperti ingin berbicara hanya menatapnya dengan aneh.

"Gue liat-liat,Lo kaya mau ngomong sesuatu?."ucap Kim.

Alex pun berdehem.

"Ah iya,gue hampir lupa."

Alex tiba-tiba memegangi lengan Kim,dengan wajah yang saling bertatapan.

"Kim,gue sebenernya mau jujur sama lo.sejak awal kita ketemu,gue ngerasa gue suka sama lo.dari situ juga gue cari semua tentang Lo,bahkan gue pindah sekolah cuman demi Lo,jadi_,Lo mau jadi pacar gue?."Ucap Alex dengan panjang lebar.

Tidak!!,ini baru pertama kali dirinya di cintai oleh laki-laki.

Sebab di dunia nya dulu,jangankan laki-laki, kakek-kakek saja melihatnya langsung kesal.

"Maaf,gue ngertiin maksud Lo,gue juga tau perasaan lo.tapi gue masih gak yakin,karna gue_gak pantes buat Lo."sahut Kim melepas cekalan lengan Alex.

Alex memurung,lalu menatap kembali Kim.

"Kenapa?,gue terima Lo apa adanya."kata Alex.

Kim membuang napasnya dengan pelan.

"Gue takut Lo kecewa,banyak rahasia di diri gue.jadi kita temanan saja."jawab Kim.

Karena Kim tidak ingin menjadi hal ini panjang,Kim pun berjalan meninggalkan Alex.

Alex mengepalkan lengannya,bahkan ia menendang-nendang kursi taman itu.

Bugh.

"Arghh, Kimberly!.lo hanya milik gue,ingat itu."Gumamnya dengan mata yang memerah.

****

Kim masih berjalan,ia masih memikirkan ucapan Alex,apakah ia salah dengan jawabannya?.

Namun ini pun kepentingan Alex juga,karna ini bukan dunianya.

Mungkin bisa jadi,ia akan kembali ke dunia aslinya,atau selamanya akan menutup mata?,maka dari itu ia tidak berani menaruh hati pada seseorang.

Di dalam lamunannya,ia menabrak seorang pria,yang sama dengannya.hanya saja pria itu memainkan ponsel di tepi jalan.

Bruk.

"Shtt_,Lo bisa kan kalo jalan liat-lia_t,hah.lucas?."

Lucas yang mendengar suara tidak asing langsung bangun dan menatap ke arah depannya.

"Kim,Lo gapapa kan?,mana yang sakit?."tanya Lucas dengan panik.

"Gak apa-apa aman kok."

"Lo ngapain malem-malem kaya gini keluar?,sendiri lagi."tanya Lucas.

"Gue abis beli sate,kalo Lo mau kemana?."jawab Kim.

"Gue niatnya mau ke alfamini si,mau beli sesuatu."sahut Lucas.

Kim hanya mengangguk paham,lalu mereka pun berniatan untuk pulang bareng.

"Apartemen Lo masih jauh dari sini?."tanya Lucas.

"Gak,belokan sana juga keliatan kok."jawabnya.

Lucas mengangguk,dengan perasaan yang tegang,dan batin yang sudah tidak enak.

'em_apa ini waktunya?.'batin Lucas.

"E-ee,kim.bisa duduk dulu sebentar?."tanya Lucas.

Tampa menjawab,Kim langsung menduduki kursi itu,dengan Lucas yang berada di sebelahnya.

"G-gue mau ngomong sama Lo."sahutnya.

Lagi-lagi membuat Kim terasa dek-dekan.

"Gue minta satu kesempatan lagi Kim,buat jadi yang terbaik bagi lo.lo boleh sekarang gebuk gue,caci maki gue.tapi izinin gue berjuang sekali lagi."mohon Lucas dengan lengan yangg di satukan.

Kim sebenarnya tidak tega,namun pikirannya sudah membulat,bukan kotak.kotak tuh kepala adudu🗿.

"Lucas,gue udah pernah bilang sama Lo,lebih baik kita sekedar teman saja.gue udah gak marah lagi kok sama Lo,tapi gue gak bisa kaya dulu,Lo ngertiin gue ya."tutur Kim menepuk pundak Lucas.

Sedih?,jelas,sudah kedua kali Kim menolaknya.

"Ya gue ngerti,maaf ya bikin Lo risih.tapi apa ada alesan lain yang bikin Lo Gamau sama gue?."tanya Lucas .

Kim menghembuskan napas dengan pelan.

"Gue cewek yang penuh rahasia,gue gak bisa ngebuka rahasia gue.suatu saat nanti kalian juga bakal tau."jelas Kim.

Lucas terdiam,ia masih menyaring ucapan Kim.

'aneh'batin Lucas.

"Yaudah gue balik dulu ya,udah jam berapa ini."sahut Kim.

Lucas mengangguk,lalu melambaikan lengannya untuk ber-bay-bay.

⚠️Cerita ini mengandung unsur-unsur kekerasan,dan juga 18+,peringatan sekali lagi.dosa tanggung sendiri🗿.⚠️

Transmigrasi Kimberly (End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang