33,akhir dari semuanya.

645 16 0
                                    

Mereka kini berada di rumah sakit,dengan Kim yang sedang di rawat oleh dokter.

Pintu ruangan terbuka,mereka yang memurung kini menyusuli sang dokter.

"Gimana dok ke adaannya?."tanya Satria.

Dokter itu membuang napasnya,lalu menatap kembali Satria.

"Pasien yang bernama Kim,sudah tidak bisa kami selamatkan.jika saja kalian membawanya dengan cepat,kemungkinan ada 50% bisa di tolong."jelas Dokter.

Mereka pun mematung,dengan Nino yang mengepal lengannya dengan erat-erat.

"INI SEMUA GARA-GARA LO,KALO LO GAK MACEM-MACEM SAMA KIM,MUNGKIN KIM GAK AKAN KAYA GINI!!."bentak Nino pada Lucas.

"MAKSUD LO APA?."Tanya Lucas gak kalah besar.

"Seandainya Lo,galih,dan Alex gak ngatain perasaan sama Kim,mungkin ISTRI GUE GAK MATI BANGSAT!!."Sargasnya.

Deg.

Mereka semua terkejut dengan ucapan Nino,ataukan Nino bercanda.

"Maksud Lo apa istri?,dia Kim yang masih sekolah,dan Lo jangan mimpi."tekan Lucas.

"Lo gatauu kebenarannya cas,hanya gue dan keluarga Kim saja,gak termasuk Garvin dan galih!."sahutnya.

Namun perdebatan mereka tertunda,dengan suster yang berteriak.

"DOKTER PASIEN TELAH BANGUN."

Mereka pun langsung memasuki ruangan tersebut,Tampa di suruh.

Dan terlihat Kim yang membuka matanya dengan wajah pucatnya.

"Dek,Lo gapapa kan?."tanya Garvin yang panik.

Kim bergidak lemas.

"Maafin Abang dek,Abang lalai jagain kamu."tangis Garvin.

Kim mengusap kepala Garvin dengan lembut.

"B-bang,udah,semua gada yang salah.emang ini takdir K-kim."sahut Kim.

Garvin bergidak-gidak.

Lalu Kim melirik Nino,sebab ingatan separuh yang dulu telah datang.

"M-maafin K-kim ya N-nino,kalo aja K-kim gak amnesia,m-mungkin Nino udah bahagia."ucap Kim.

Nino bergidak,lalu mendekati ke arah Kim.

"Gak sayang ,kamu gak salah.semangat ya,pasti kamu sembuh."ucapnya mencium lengan Kim.

Mereka yang sedang melihat aksi ini hanya terdiam,di tambah dengan fakta Nino dan Kim.

"Maafin gue Kim,kalo aja gue tau Lo udah punya suami,gue gak akan mau nyakitin Lo."nyesal Lucas.

Kim tersenyum hangat,"gak apa-apa,s-semua orang gak jauh D-dari Kesalahan."

Satria mendekati Kim,ia menatap Kim dengan air mata yang membasahi pipinya.

"B-bang,gue nitip semuanya ya,k-kalo bisa Lo jagain juga cafe-cafe gue,G-gue percaya Lo."ucap Kim.

Satria memegangi lengan kiri Kim,sambil mengangguk.

Lalu satria memberisikan sesuatu ke arah Kim.

"Kalo gak kuat jangan di paksa,nanti kita akan bertemu kembali di lain dunia."bisiknya.

Kim mengangguk,ntah apa yang di maksud nya itu.

"Y-ya sudah,K-kim udah gak kuat,K-kim izin P-pamit dulu Y-ya."ujar nya.

Lalu seluruh tubuh Kim melemas,dan suara detak jantung pun berhenti dengan cepat.

Niittttt.

Mereka semua menangis pecah,dengan suster dan doket yang mengatasinya.

Flashback on

Kim dan keluarganya,yaitu Amberly dan Gavin,kini sedang berada di kediaman Brugham .

Nino yang tengah duduk,dan Kim yang terbingung.

"Duh maaf ya jeng,pasti lama nunggunya."ucap Amberly

"Gak kok,santai aja.duduk dulu,"sahut Nona Brugham,yaitu mama Nino.

Nino pun bersaliman dengan keluarga Anderson.

"Anak mu sangat tampan ya,"ujar Amberly.

Nona Brugham pun tertawa kecil,"bisa aja kamu."

"Jadi,apa yang ingin kalian berbicara kan tentang kedua anak kita?."tanya Gavin.

"Kami ingin menjodohkan anak kami dengan anak anda tuan Gavin."jelas Tuan Brugham.

Sontak Nino dan Kim terkejut.

"Gak bisa gitu dong,aku kan sukanya sama Lucas bukan Nino."tolak Kim.

"Tapi ini bukan hanya sekedar Perjodohan saja,saya juga akan menyumbang donatur di perusahaan anda."lanjut Tuan Brugham.

Disitu lah Gavin setuju,sebab ia pun sedang kekurangan donatur kantor.

"Saya setuju."ucap Gavin.

Keluarga Brugham pun tersenyum,dengan Nino sekalian.

Sebab memang Nino yang menyuruhnya,ia sudah mencintai Kim dari awal masuk sekolah.

"Baiklah,agar tidak kelamaan Minggu depan kita akan adakan acara pernikahan langsung."pinta Tuan Brugham.

Amberly dan Kim sempat terkejut,secepat itu kah?.

"Apa gak terlalu kecepatan?, sedangkan mereka masih anak sekolah."ujar Amberly.

"Kami akan mengadakan secara Privat,jadi hanya keluarga saja yang tau."jelas nya.

Dan persalaman setuju pun di awali.

Hingga beberapa Minggu,akad nikah pun sudah di mulai.

"Saya nikahkan saudari Kim binti Gavin dengan seperangkat....di bayar tunai."

"S-saya nikah kan Kim binti Gavin dengan seperangkat....dibayar tunai."

Akhirnya pernikahan mereka dengan lancar,Tampa penghalang sama sekali.

Dan Nino,Kim sudah resmi menjadi suami-istri.

Flashback off.

Pemakaman pun sudah selesai,dengan ketiga nya yang berurutan.

"Gak nyangka ya bro,Lo cepet banget perginya."ucap Veno mengelus makam Galih.

Sedangkan Nino.

"Baru juga seneng kamu ingat semua,kenapa akhirnya kaya gini si?,aku boleh ikut kamu?."gumamnya pada makam Kim.

Dan Genk Lexvander pun sedang berduka dengan pemakaman Alex.

"Cantiknya Abang kalo ketemu mama,papa,sama bang Galih,titipin salam ya.nanti Abang nyusul kalian."ucap Garvin.

Veno dan Satrio pun berdiri mendekati pemakaman Kim.

"Maafin kita ya,kalo aja kita gak jahat mungkin kita udah jadi teman baik."gumam keduanya.

Dan acara pemaafan pun selesai,mereka pulang dengan sendirinya.

Disana hanya tersisa Satria,yang masih berada di makan Kim.

"Tugas Lo berhasil, walaupun bukan Lo yang bunuh dia,tapi Lo udah buat yang lain menyesal."ucap Satria.

"See you kita akan ketemu lagi,ntah kapan dan dunia apa,semoga Lo gak lupa itu."lanjutnya.

Tiba-tiba,satria menghilang ntah kemana,bagaikan pesulap yang sedang sirkus.

TAMAT.

Transmigrasi Kimberly (End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang