03,Kembali kerumah.

932 27 3
                                    

Pagi hari yang buta, seperti cinta ku padamu para fiksi ku🗿.

Kini kedua orang tua Kim sedang mengemas barang-barang Kim.

Hari ini adalah hari kepulangannya Kim,sebab Kim sudah di nyatakan sembuh.hanya saja luka bagian perut belum terlalu kering.jadi haruslah berhati-hati.

"Mama,aku punya Abang gak?atau adik?."tanya Kim.

Amberly menatap Gavin penuh arti,lalu Gavin mengangguk.

"Punya,kamu punya dua Abang."jawab Amberly yang tengah merapihkan Pakaian Kim.

Kim mengangguk,walaupun dirinya sudah mengetahui,tapi tidak salah untuk memastikannya lagi.

"Sudah,yuk.sekarang kita jalan ke mobil untuk pulang, pasti kamu rindu rumah ya kan?."tanya Amberly.

Kim mengangguk,lalu ia turun dari brankar,dan di tuntun oleh Amberly.

***

Hingga tibanya di depan Mesion yang sangat megah,bahkan terlihat palkiran yang di isi oleh motor-motor sport.

"Kayanya teman-teman Abang kamu ada di rumah."ucap Amberly.

Kim masih bingung,sebab ia tidak tau siapa itu.

Mereka keluar dari mobilnya,dan memasuki mesionnya itu.

Ceklek.

Pintu terbuka,semua orang yang barada di dalam terdiam,tidak ad suara sedikit pun.

"Eh gue kira udah mati Lo!."ketus Galih Samudra Anderson kakak kedua Kim.

"GALIH!!Siapa yang mengajarimu seperti itu!!."tegas Gavin.

Galih memutarkan bola matanya saja, lagi-lagi anak itu di bela!!.

"Alay,gitu aja koma."sindir Garvin Reviano Anderson, kakak pertama Kim.

Kim yang mendengar hanya tidak menyangka saja,ternyata lebih buruk dari pada pikiran tadii.

"Ma,Kim mau kekamar.bisa tunjukkin kamar nya?."Tanya Kim.

Amberly mengangguk,lalu menuntun Kim menuju kamarnya.

"Kenapa itu adek Lo lih,kaya amnesia aja?."tanya Veno Millian Grady.

"Ntah,biasa lah.tahtik dia buat nyari perhatian."Ketus Galih.

"Murahan banget tahtiknya,Gue juga bisa kalo kaya gitu doang."Sahut Satrio Chandra .

"Gila lo,mau deketin siapa?."tanya Nino Aldebaran Brughman.

Satrio memutarkan bola matanya,"kepo kaya Buk juminten."ketus nya.

Nino hanya menatap sinis saja,memang mereka berdua sangat tidak akur.

"Kak Lucas,kasian ya Kim.pasti dia bosen di rumah sakit,makanya pulang."lirih Beby Queen's zavier.

"Hm."Lucas Zander Maxime hanya berdehem saja.

***

"Sebal,sebal.baru juga Dateng di kehidupan baru, udah di sambut sama orang freak kaya mereka!!."kesal Kim di dalam kamarnya.

Lalu Kim melirik sekitarnya, lumayan bagus.dari segi cat kamar nya saja ia tau jika Kim tubuhnya ini seorang pendiam dan menyendiri.

"Tenang Kim,gue bakal bales semua orang yang udah buly dan injek-injek harga diri Lo."tegas Kim merasa menjadi pahlawan kesiangan.

"Ntah gue harus bersyukur atau insicure,gue bangga si punya rumah dan uang yang banyak,cuman gue juga insicure.tubuh gue yang sekarang gak se sexsoy dulu lagi."ujar Kim sambil berdramatis.

Lalu Kim menduduki kasurnya,dan melirik cermin.

"Oke!!,no problem.selagi sekicare ada, jalur putih belum melengkung!!."semangatnya.

Kim pun mengambil handuk,dan membersihkan diri sebelum berbelanca makeup dan juga sekicare.

Tak lama kemudian Kim pun sudah selesai dengan mandinya,ia membuka lemari baju.

Sangat terkejut,isinya di penuhi dengan baju tertutup,bahkan sangat kuno sekali.

"Anjir,gak update banget si Lo kim.pokoknya Kalo ini tubuh udah sama gue,gue pastiin Lo akan secantik-cantiknya!!."tegas Kim pada cermin di depannya.

Kim mengambil hodie,dan juga lejing yang biasa di gunakan untuk dalaman.

Lalu ia menguncir kuda rambutnya dan mengisahkan ponisnya sedikit membelah.

"Gak buruk juga,walaupun muka gue masih kelihatan kusam,tapi ini udah lumayan dari pada tadi.bukan begitu?."gumamnya.

Ia membuang kacamata yang sering di gunakan ke arah tong sampah,untuk apa menggunakan kacamata sebesar itu?,sedangkan Kim tidak mines matanya.

Kim mengambil dompet ntah apa isinya,dan menuruni anak tangga.

Mereka masih berada di ruang tamu,dengan tawaan yang sangat nyaring.

"HAHA,Kocak anjir Lo sat!!."Ucap Veno dengan tawaan yang membuyar.

"Kak Satrio lucu tau ih,sakit perut aku,haha."sahut Beby.

Kim yang mendengar ucapan Beby bergidik,bahkan itu seperti bukan suara aslinya.

"Berisik!!."ketus Kim terdengar oleh mereka.

Mereka menatap Kim tidak suka,layaknya Kim adalah benalu.

"Terserah dong,yang punya mulut kita,kok Lo yang sewet!!."sinis veno.

Kim memutarkan bola matanya.

"Baru punya mulut kan?,bukan punya rumah nya.belom tentu seisi Mesion ini g keganggu sama mulut bebek Lo itu!!."tekan Kim.

Memang lah veno seperti bebek,dengan gigi behel yang membuat bibirnya sedikit kedepan.

"Haha,janji gak mulut bebek."geli Nino.

Veno pun menjitak kepala Nino dengan keras.

Puk.

"Mam,tuh jitakan maut gue!!."kesal Veno.

"Kalo berubah buat caper sama Lucas doang Lo percuma Kim,Dimata kita-kita ataupun Lucas Lo kaya jalang yang haus kasih sayang tau gak!!."Ketus Galih.

Kim yang di sebut dirinya jalang hanya mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Guee?berubah?heh kadal!!.bentukan gue masih sama,gue gak berubah tuh.lo kira gue ironmen yang bisa berubah di saat ada bantuan??,ngaco lo."sinis Kim.

"Kamu gaboleh kaya gitu,bang galih kan niatan buat ngasih tau.harusnya kamu gaboleh marah-marah."sahut Beby.

Kim menaiki alisnya satu,dan menatap Beby dengan sinis.

"Masalahnya sama Lo apa?,terserah mau gimana juga.lo gak berhak ngatur!!."kesal Kim.

Sontak Garvin dan Lucas menatap Kim dengan tajam,seperti rasa tidak suka.

"Selain Lo cupu,lo juga udah berani ngelawan ya?."sinis Satrio.

"Jalang tetep jalang!!."ketus Garvin.

Apa ini!!,memang miris sekali hidup Kim.

Sedangkan mereka tidak tau jika adiknya sangatlah tersiksa di buatnya,dasar tidak punya hati nurani!!.

"Cape juga ya ngeladenin makhluk gak berotak kaya kalian ini,mending gue shoping-shoping di mall.bayy,"ucap Kim dengan lambaian tangannya.

Mereka tercengang,sejak kapan Kim suka berbelanja,bahkan keluarsaja jika Kim sekolah,selebihnya tidak pernah.

'berubah draktis.'batin mereka kecuali beby.

⚠️Cerita ini mengandung unsur-unsur kekerasan,dan juga 18+,peringatan sekali lagi.dosa tanggung sendiri🗿.⚠️

Transmigrasi Kimberly (End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang