Eughh.
Kim membuka matanya, dengan pancaran sinar matahari yang menyoroti matanya.
Ia mengucak keduanya dengan lembut,lalu mengambil handuk untuk membersihkan dirinya.
"Hari apa ini?."tanya nya bingung.
Kim berjalan menuju kalender,yang dimana menunjukan jika ini tanggal merah nasional.
Hari yang sangat di tunggu-tunggu bagi para pelajar bukan?jujur Lo!.
"Bang satria sibuk gak ya?,gue mau lihat-lihat cafe Deket sekolahan dulu nih."gumam Kim.
Kim mengambil handponenya,dan menelpon satria.
"Halo bang-sat,lagi sibuk gak?."
"Hah,kenapa?."
"Gue mau minta tolong,anterin gue ke cafe baru yuk.sekalian mau liat apa aja yang harus di butuhkan."
"Oke-oke tunggu gue,gue mandi dulu.maklum orang ganteng baru bangun tidur."
"Narsis banget Lo bang-Sat."
Dutt..dutt
Telpon pun mati,mungkin satria sudah dibuat marah terlebih dahulu.
Kim hanya bisa tertawa saja,sudah biasa di kalangan mereka berdua itu.
25menit menunggu kuda datang,akhirnya sang empu yang di tunggu sudah tiba.
"Buset,raja mandi apa nyelem?,lama banget."ketus Kim.
Tampa basa-basi Kim langsung menaiki mobil satria,sedangkan Satria sudah memasang wajah malasnya.
"Sesuai lokasi ya pak."sahut Kim dari belakang.
Satria menoleh ke arah belakang lalu menjitak kepala Kim.
Tak
"Heh!,Lo kira gue supir Lo,pindah kedepam cepet."tintah Satria.
Kim mwmenye-menyekan bibirnya,lalu berjalan pindah ke kursi depan.
Setelah itu satria pun melajukan mobilnya,menuju cafe tersebut.
Di dalam sana hanya ada keheningan,dan tiba nya pun di depan cafe tersebut.
Sangat besar,dan kurangnya dekoran,karena Kim memiliki kecerdasan yang lumayan,Kim pun langsung mencatatnya di handpon apa saja yang harus ia belikan.
"Giaman oke kan?."tanya Satria menatap bangunan nya.
"Hem,bagus.barang-barang yang bakal gue beli udah di catet,Lo cari orang aja buat pasang-pasang alat lainnya."titah Kim.
Satria mengangguk,ia pun menyimpan file barang itu.
"Udah yok,um_,kemana ya biar gue gak boring juga."pikir Kim.
Satria yang di kasih pertanyaan pun sontak ikut memikir.
"Gimana kita makan dulu,Lo lupa kalo gue abis mandi langsung ke sini.maksimal perut gue belom di isi sama sekali."ujar Satria.
Kim setuju saja,lalu mereka memasuki mobil satria dan mencari tempat makan yang enak.
Yaitu_,pecel lele.
Satria memalkirkan mobilnya terlebih dahulu,lalu menyusuli Kim yang sudah memesannya.
"Udah mesennya?."tanya Satria.
"Udah,tinggal tunggu aja."
Mereka menduduki tempatnya,dengan sedikit obrolan.
"Masih penasaran sama perpindahan jiwa,kalo emang nyata gimana nasib orang di sana?."tanya Satria.
Sontak Kim terkejut,ia masih saja membahas itu semua,apa maksud nya?.
"Ya kemungkinan dia bakal berubah menjadi terbaik,dan menghindari mati keduanya?,maybe."jawab Kim.
Satria melirik Kim dengan intens.
"Gue sempet baca cerita,yang dimana datangnya orang baru dari perdesaan,dan menepati tubuh seorang gadis cupu atau pratagonis,yang mengejar cinta pertamanya.tapi sayangnya dia malah di caci maki oleh yang lain,bahkan gadis itu mempunya Abang yang sama jahat nya,hingga suatu saat antagonis meninggal semua jadi berubah,yang tadinya mereka benci,kini menjadi suka.hingga suka itu pun menjadi perdebatan antara lain,dan naas nya pratagonis tersebut mati kedua kalinya di tangan Antagonis laki-laki yang terobsesi."Jelas Satria.
Gak-gak!,cerita ini!!,seperti kisahnya.namun bedanya satria menjelaskan sampi inci,sedangkan ia baru mengalami seluruhnya menjadi dekat dengannya.
"W-wow,keren juga ceritanya."salut Kim.
Satria masih terdiam yang melihat tingkah Kim.
"L-lo suka novel?."tanya Kim.
"Suka,maknya gue bisa tau perpindahan jiwa."jawab satria.
Kim hanya mengangguk,bayangkan saja jika saat ini Kim sedang menahan keringat dinginnya.
Tidak lama pun makanan pesanan nya sampai,seluruh hidangan di siapkan di atas meja.
"Silahkan di nikmati neng,AA.mamang pamit dulu."
Kim hanya mengangguk,lalu mereka berdua memulai makan-makanan itu.
***
Kini Kim dan Satria sudah berada di sebuah Wahana,yang dimana banyaknya anak-anak berlarian kesana dan kesini.
Kim senang melihat anak-anak,apalagi bertemu dengan anak kecil yang berpipi gembul.
"Lucu-lucu ya mereka."ucap Kim.
Satria hanya tersenyum,dengan tatapan yang masing memandangi anak-anak itu.
"Kalo seandainya Lo berpindah jiwa,apa yang Lo mau?."tanya Satria.
Duar,Kim sudah tidak bisa menjawab,mengapa ucapan satria ini seperti ada sesuatu yang akan terjadi?.
"Kalo misalnya gue perpindahan jiwa,gue minta hidup bahagia dan gak mau mati yang ke tig-dua kalinya."jawab Kim yang hampir terlepas.
Satria yang mendengar jawab Kim mengangguk suka.
"Bener juga,setuju gue sama jawaban Lo."ucap satria.
"Lo nanya kaya gini terus kenapa si?,bukan sekali dua kali Loh Lo nanya kaya gini."sahut Kim.
Satria bergeleng,lalu meminum minumannya dengan pandangan yang menuju anak kecil berlari.
****
Brag
Dugh
Prang!Alat-alat yang berada di tempatnya kini sudah acak-acakan tak tersisa.
"Gak,gue harus dapetin LO KIMBERLY,lo harus jadi milik gue.iya-lo harus jadi milik gue!."tekan seorang pria.
Pria itu mengambil ponsel nya.
"Culik día,dan bawa ke ***23"
Pria itu tertawa puas dengan gema yang terdengar jelas.
***
Sorepun tiba,Kim yang masih dengan satria kini meranjak untuk pulang.
"Bang,gue pulang sendiri aja deh,sekalian mau mampir beli Snack."ucap Kim.
Satria mengangguk,"Lo jangan mattin lokasi di handpone Lo,gue punya pirasat yang gak enak."
Kim tertawa,"haha,gue udah gede juga kali,masa mau ada yang macem-macem."
Satria memutarkan bola matanya saja,sangat batu sekali anak ini.
"Intinya Lo jangan matiin lokasi,gue pulang duluan."
Kim mengangguk,lalu mengambil tasnya dan Satria pun sudah pergi.
⚠️Cerita ini mengandung unsur-unsur kekerasan,dan juga 18+,peringatan sekali lagi.dosa tanggung sendiri🗿.⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Kimberly (End).
FantasyMenceritakan seorang gadis sederhana yang bertransmisi ke tubuh seorang gadis cupu,dengan bencian orang-orang di sekitar. Kimberly,gadis sederhana dengan sejuta keberanian dalam hal apapun,bahkan dirinya sangat pintar dalam sekolah. Sedangkan Kimber...