05,pertama sekolah.

661 19 1
                                    

Pagi pun tiba,matahari sangatlah terik, sehingga Kim merasa silau dengan sinar yang berdagang dari arah jendela nya itu.

Eughh.

"Ck,ganggu banget.padahal lagi enak mimpi-mimpi ketemu cogan,main ganggu-ganggu aja."kesal Kim.

Kim pun bangun dari kasurnya,dan mengambil handuk untuk mandi pagi.

15 menit berlalu,Kim sudah siap dengan seragam barunya,dan juga polesan skincare.

Terlihat cantik,walaupun sedikit kusam,sebab ini hari pertama dirinya menggunakan skincare.

"Lo cantik juga Kim,kalo di dandananin kaya gini."gumam Kim.

Kim memakai sepatu,dan mengambil tas lalu berjalan menuju luar mesionnya.

Tibanya di bawah,yang di mana hanya ada pembantunya saja,namun kemana dua makhluk mengesalkan itu?.

"Bi,mereka berdua kemana?kok Kim gak liat ya."ucap Kim Tampa menyebut nama kedua abangnya itu.

"Um,den Garvin sama den galih sudah berangkat terlebih dahulu non."jawab pembantu itu.

Kim mengangguk paham,lalu ia berjalan menuju halaman mesioannya.

"Pak Bejo,tolong anterin Kim sekolah yuk,Kim udah telat nih."pinta Kim.

Pak Bejo berjalan menuju garasi,untuk mengambil mobil dan kim,memasukinya.

***

Kim pun sudah tiba di sekolahannya,terkejut.bahkan Kim tidak bisa membayangkan bagaimana dalamnya.

Sangat elit,bahkan seperti perumahan mewah,yang dimana gedung bersusun-susun.

"Yaudah neng,pak Bejo tinggal dulu ya,nanti neng kabarin saya saja."ujar pak Bejo.

Kim mengangguk,lalu pak Bejo pun menyetir mobilnya.

Kim berjalan menuju halaman sekolah, lalu siswa-siswi yang berada di sana mulailah membisikkan nya.

"Siapa itu woy?."

"Gatau,tapi di liat dari mukanya mirip Kimberly si kutu buku itu gak si?."

"Lah iya,gue baru nyadar cuk.tunggu...kapan dia berubahnya?."

"Gue juga gatau,tapi kata teman sekelasnya udah gak masuk 2 Minggu."

"Bisa gitu ya,pulang dari rumah sakit berubah total.

Dan banyak lagi berbicara tentang Kim.

Kim mendengar itu semua,namun Kim mengambaikannya.

'orang Gabut,ya begitu.'batin Kim.

Kim berhenti sejenak,ia lupa dimana letak kelas dirinya.

Dan pas sekali,jika rombongan kedua abangnya sedang ingin lewat di hadapanny.

Kim segera mencegahnya,"eh tunggu dulu dong."sahut Kim.

Mereka ber tujuh pun berhenti,dengan pandangan sana-sini.

"Lo manggil kita?."tanya Nino.

Kim mengangguk,lalu ia mengambil napasnya untuk berbicara.

"Btw,kelas gue dimana ya.lo tau yakan Kalo gue sedikit lupa,inget....se.di.kit!."tekan Kim.

Satrio menatap malas Kim,"mau Lo lupa permanen juga kita-kita ga peduli sama Lo,sekali pun mati masih ga peduli."sinis Satrio.

Kim sudah nanya dengan baik hati,namun jawaban dari salah satu temannya membuat Kim naik pitam.

"Sat..Rio,gue nanya baik-baik.mau Lo peduli atau gak,bukan gue urusannya."ketus Kim.

Suasana menjadi ramai,bahkan tontonan para murid-murid lainnya.

"Yaudah dong selau,mau gue colok tuh mata?!."sinis Satrio.

Sangat sebal,Kim sudah tidak kuat menahan amarahnya.memang mereka perlu dikasarin terlebih dahulu.

"Apa susah nya si Lo ngasih tau doang?,kalo emang Gamau bilang gausah bikin gue naik pitam!!,dan lo.cowok kok lemes banget mulutnya??ganti kelamin Sono,main sama Barbiean!!."ucap Kim dengan nada yang sedikit kesal.

Murid lainnya masih tidak menyangka,apakah benar jika yang di depannya ini adajal Kimberly Faith Anderson yang kutu buku itu?.

Sedangkan Satrio hanya terdiam,dengan amarah yang ia tahan agar tidak meluap kemana-mana.

"Lo,yang rambut caci."tunjuk Kim pada gadis yang di caci.

"Ya lo,lo tau kelas gue dimana?."tanya Kim.

"Kelas XII IPA C."jawab gadis caci itu.

Kim mengacungkan jempolnya,lalu ia berjalan melewati gank itu.

Namun Kim berhenti di hadapan Satrio,dengan smirk di bibirnya.

"Banci!."sergah Kim.

Kim tidak lupa menyenggol bahu Satrio hingga terayun.

Satrio mengepal lengannya,dan mengancing seluruh giginya.

Jika Kim bukan lah wanita,kemungkinan sudah abis di lengan nya.

Kim sudah tiba di kelasnya,ia memasuki kelasnya dengan wajah yang sangat kesal.

"Eh,eh si Kim bukan si?."

"Iya itu Kim,kayanya udah berubah deh."

"Bukan kayanya lagi,tadi aja di koridor dia ribut sama Satrio."

"Wah keren si,terus siapa yang menang."

"Pasti Lo gak percaya kalo yang menang itu Si Kim."

"Demi apa si?, gilee kayanya seru.telat gue ga liat itu."

Sangat terganggu kali ini telinga Kim,sepertinya manusia di sekitarnya sangat freak.

Brakk.

"Mulut Lo belom rasanya gue sobek ya?."tanya Kim sinis.

Bahaya si,Kim sudah emosi tinggat dewa.bahkan sangat galak untuk hari ini.

Kring..kring..

Pelajaran pertama pun di mulai, seorang guru membawa siswi menuju depan kelasnya.

"Tolong kalian semua diam,dan kamu silahkan kenalkan dirinya dahulu."titah Bu juminten.

"Halo nama gue Tiara Widia Atmaja panggil aja Tiara,gue dari bandung pindah ke sini,dan gue gak suka cewek yang menye-menye,sebab gue pembuli terkenal di Bandung."jelas Tiara dengan intens.

Mereka semua yang medengar penjelasan Tiara hanya bisa menganga,lalu bertanya-tanya.

"Baiklah Tiara,sekarang kanu silahkan duduk bersama Kimberly."ucapnya.

"Kim,silahkan angkat tangan."lanjut Bu juminten .

Kim mengangkat tangannya,dan Taira segera menyusuli arahan lengan Kim.

"Halo,gue Tiara salam kenal."ucap Tiara sebelum duduk.

"Ya,gue Kim."sahut Kim.

Tiara tersenyum dan menduduki kursi yang berada di sebelah Kim.

Sedang kan Kim yang melihat senyuman Tiara hanya bisa menatap aneh saja.

"Btw Kim,Lo mulai sekarang jadi temen gue ya?,gada penolakan!."kata Tiara sambil melirik Kim.

Kim berdehem,yang membuat Tiara senang, Tiara memilih Kim sebab wajah Kim sangat pantas jadi pembuly,siapa tau di sekolahan ini Tiara bisa jadi Quen bulying bersama Kim.

Akhirnya mereka pun belajar dahulu,dan memperhatikan guru di depannya itu.

⚠️Cerita ini mengandung unsur-unsur kekerasan,dan juga 18+,peringatan sekali lagi.dosa tanggung sendiri🗿.⚠️

Transmigrasi Kimberly (End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang