51

7.5K 482 5
                                    

Keesokan hari nya.

"shel." panggil adel.

"iya kenapa?" tanya ashel.

"ikut aku dulu yuk." ajak adel.

"kemana del?" tanya ashel.

"ikut aja yaaa.." ucap adel. Tidak membutuhkan waktu yang lama ashel pun mengangguk.

---

Kini ashel dan adel masuk ke dalam mobil.

"kita mau kemana emang del?" tanya ashel penasaran.

"nanti kamu bakal tau kok." ucap adel.

Adel pun melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah milik oma dan opa nya.

Sekitar 15 menitan, kini adel menepikan mobilnya terlebih dahulu. Ia pun turun dari mobil nya dan masuk ke dalam toko yang bisa di lihat itu adalah toko bunga.

Tak membutuhkan waktu yang lama, kini adel pun sudah kembali ke dalam mobilnya.

"buat siapa del?" tanya ashel.

Namun lagi-lagi adel hanya tersenyum.

Ia pun melanjutkan perjalanan nya menuju tempat yang di tuju.

Sekitar 10 menitan, kini mereka sudah sampai.

Namun kali ini berbeda, ashel tidak lagi bertanya. Ia paham kemana adel membawanya.

"aku mau kenalin kamu ke mami papi dulu ya, sebelum kita balik ke Jakarta." ucap adel, lalu ia pun menggenggam tangan ashel.

Ashel pun mengikuti kemanapun langkah adel membawa nya, sampai akhirnya langkah adel terhenti di dua makam yang sudah di pagar dengan rapih dan indah.

DANENDRA PRADIPTA WARDHANA

FELICIA ALISHA DANADYAKSA

Nama itu terukir jelas di ke-dua batu nisan tersebut.

"halo mami papi, maaf ya adel baru dateng." ucap adel sembari mencium satu per satu batu nisan tersebut.

"oh iya, adel bawa pacar adel mi pi. Namanya ashel, anak nya baik banget tau mi pi. Kalo mami papi masih ada, pasti bakal akrab banget sama ashel." ucap adel sembari tersenyum.

"ayo shel, kenalin diri dulu sama mami papi aku." ucap adel.

Ashel pun tersenyum lalu mengangguk.

"halo om, tante. Aku ashel, pacar nya adel." ucap ashel.

"anak nya cantik banget tau mi pi, adel ga bosen-bosen liatnya." ucap adel sembari menoleh pada ashel sekilas.

"oh iya bukan cuma adel loh, adek juga udah punya pacar sekarang. Namanya callie, baik banget juga anaknya. Cantik juga, tapi cantikan ashel nya adel mi pi hehe." mendengar hal itu jelas membuat senyuman terukir di wajah milik ashel.

"dia juga udah bawa mobil sendiri sekarang, udah gede banget ya dia. Ah, pasti ella udah cerita duluan ya." ucap adel sembari terkekeh.

Adel yang tadinya ceria, kini ia pun terdiam. Adel memang selalu seperti ini setiap kali pergi ke makam kedua orang tuanya. Ia pasti akan meluapkan segala isi hatinya disini.

"mi pi, adel kangen banget sama mami papi.. maaf ya kalo adel belum bisa jadi apa yang mami papi mau. Maaf adel masih terlalu pengecut untuk explore ke dunia luar. Bener kata papi, dunia ini terlalu keras buat kita yang rapuh." ucap adel tertunduk, namun dengan cepat ashel mengusap punggungnya.

"tapi mami papi tenang aja kok, adel masih ada ashel, ella, oma, opa sama callie yang selalu bikin adel jadi orang yang kuat." ucap adel menoleh pada ashel yang menatapnya sendu.

"banyaaak banget orang-orang yang sayang sama adel, dan begitupun sebaliknya, adel juga sayang banget sama mereka. Terus adel ada ketemu temen yang baikkk banget sama adel, kami ada circle namanya JMT terus mereka orang nya kocak-kocak banget tau mi pi, pasti mereka cocok banget sama papi. Terus ada juga yang namanya zee, dia baikkk banget. Dia juga yang bantuin adel buat deket sama ashel." ucap adel sembari tersenyum.

"terus ada lagi nih mi pi, mami papi ashel baik banget juga sama adel. Maminya ashel juga cantik bangettt, mirip banget sama ashel nya. Oh iya, ada lagi ka shaniiii, dia cantik banget tau mi, kalo mami ada pasti udah adel ajak ketemu sama ka shani." ucap adel excited.

Hal yang adel ceritakan di makam ini jelas membuat ashel merasa campur aduk, sedih, haru bisa ia rasakan secara bersamaan. Ia tak menyangka, seorang adel yang terkenal dengan keceriaan yang selalu terpampang jelas di wajah nya, ternyata ada banyak hal yang membuatnya rapuh di balik itu.

Ashel tak henti-hentinya mengusap punggung adel.

"maaf ya mi pi, adel lagi ga bisa lama-lama disini, soalnya nanti adel mau balik lagi ke Jakarta.".

"mami papi bahagia terus ya disana, jagain adel sama ella terus ya. Sering-sering juga mampir ke mimpi adel ya."

Adel pun menarik nafas nya pelan.

"adel pamit ya, babay mami papi." ucap adel sembari mencium batu nisan milik papi dan mami nya.

Tak lupa ashel juga ikut pamit. "ashel juga pamit ya om, tante." ucap ashel yang juga ikut mencium batu nisan milik calon mertuanya.

"ayo cel." ajak adel sembari menggenggam tangan ashel.

---

Kini mereka sudah kembali ke rumah milik Opa dan Oma nya. Suasana hati adel juga sudah mereda.

"opa oma beneran ga mau ikut juga ke Jakarta?" rengek ella.

"nanti ya sayang. Oma pasti bakal kesana, tapi oma sama opa urus perusahaan yang disini dulu yaa." balas oma yang mencoba memberi pengertian pada ella.

"yaudah deh, kalo gitu ella balik ke Jakarta dulu ya." ucap ella sembari menekuk bibirnya ke bawah.

Opa dan Oma pun terkekeh melihat hal itu.

"oma opa, adel pamit pulang ke Jakarta lagi ya." ucap adel sembari mencium pipi Oma dan Opa nya.

"iya hati-hati ya sayang." balas oma memeluk adel erat.

"nanti kalo ada apa-apa langsung kabarin kita ya." ucap opa.

Adel pun mengangguk pasti.

Kini ashel dan callie pun mendekat ke arah oma dan opa.

"oma opa, makasih ya udah kasih sambutan yang hangat untuk ashel sama callie." ucap ashel.

Oma dan Opa pun tersenyum.

"nanti ashel sama callie harus kesini lagi yaa." ucap oma.

"pasti dong oma." balas callie.

"hati-hati ya nak." timpal opa.

Ashel dan Callie pun tersenyum sembari mengangguk.

Kini mereka semua pun bersiap masuk ke dalam mobil.

"babay oma opa!" ucap ella dari dalam mobil.

"dadah sayang!" balas oma dan opa sembari melambaikan tangan.

Kini mobil yang mereka naiki pun mulai melaju.

to be continued~

double up lagi nihhh🤙

HELLO, ASHEL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang