"Semua orang ingin terlahir dari keluarga kaya. Tapi, mereka lupa jika ada harga yang harus dibayar untuk itu." -Seokmin-
*****
"Hyung! Jangan dibanting," ujar Seokmin dengan wajah panik. Dia langsung mengambil handphone-nya dari genggaman Seungcheol.
"Sorry," cicit Seungcheol sambil mengusap wajahnya kasar.
Kalut. Awan hitam yang selama ini bersarang di hati dan pikirannya belum hilang. Tetapi kini sudah ada badai yang datang.
Seokmin dan Mingyu saling bertatapan. Seokmin menyuruh Mingyu untuk mengambil mobil Seungcheol melalui gerakan matanya. Untung saja kali ini Mingyu paham apa maksud kembarannya.
"Hyung! Kita harus pulang. Pasti bentar lagi wartawan datang," bisik Seokmin dengan pelan.
Seungcheol hanya merespon dengan tatapan. Tatapan polos yang penuh rasa sakit.
"Tenang, Hyung. Badai pasti berlalu," ucap Seokmin lagi, menenangkan Kakaknya.
Mingyu datang dengan mengemudikan mobil Seungcheol. Seokmin mendorong Seungcheol untuk duduk di kursi belakang, sementara si kembar duduk di depan seperti pengawalnya.
Kim Brothers pergi begitu saja, tanpa berpamitan atau sekedar basa-basi pada Jeonghan.
"Setelah datang dengan menyeramkan. Mereka pergi gitu aja?" gumam Jeonghan yang masih memandangi mobil Seungcheol pergi menjauh. "Apa gue enggak keliatan?" tanya Jeonghan pada Seungkwan.
"Aniyo! Yang Arwah kan gue." Seungkwan menjawab dengan tatapan polosnya.
"Ah! Sekarang gue ngomong sama arwah di depan publik. Ah! Gilak!" omel Jeonghan lagi. Dia memilih untuk meninggalkan tempat itu dan pergi ke kelasnya.
Sementara Jeonghan merasa kesal karena diabaikan. Kim Brothers justru tidak menyadari sikap mereka. Semuanya sibuk untuk memikirkan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Saat hendak keluar dari area kampus, sudah banyak wartawan yang berkumpul. Sialnya, mereka harus menurunkan kaca jendela untuk tap kartu parkir agar portal terbuka.
"Gue harap Youn Ahjussi nggak comel," ungkap Seokmin saat melihat kerumunan di depannya.
Tangan Seungcheol mulai tremor. Gejala serangan panik nya mulai datang.
"Youn Ahjussi bakalan tutup mulut. Tapi, liat sebelahnya ada Baek Ahjussi, kalau para wartawan itu bayar dia, pasti mereka bakalan tau kalau ini mobil Seungcheol Hyung," sahut Mingyu menimpali.
Seokmin menoleh ke belakang, dia melepaskan jaketnya lalu menarik pundak Seungcheol dan mendorongnya untuk menunduk. Tak lupa menutupnya dengan jaket.
Seungcheol hanya menurut saja. Dia tak bisa berpikir jernih untuk saat ini.
Mereka tiba di pos pemeriksaan. Mingyu menarik nafas sebelum menurunkan kaca jendela. Beberapa wartawan sudah menoleh pada mobil mereka.
Mingyu sudah siap menurunkan kaca jendelanya. Namun, baru terbuka sedikit Youn Ahjussi datang dan melakukan tap dengan kartu miliknya. Portal terbuka, Youn Ahjussi sedikit menunduk.
"Gas! Gas!" titah Seokmin sedikit panik.
Mingyu langsung menekan pedal gas dan melaju menjauhi kampus mereka.
"Lo bisa keluar, Hyung!" Seokmin menarik jaketnya.
Seungcheol kembali duduk, dia menoleh ke belakang melihat kerumunan wartawan yang banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader : Light In The Shadow
Детектив / ТриллерSeungcheol menjadi calon pewaris utama Kim Company, setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Kakaknya. Namun, kesedihannya belum usai. Setahun kemudian adik kembarnya yang mengalami kecelakaan serupa, hingga salah satunya meninggal dunia. Pen...