"Jeonghan!" panggil Joshua saat akan berpisah dengan kembarannya.
Jeonghan yang hendak berjalan menuju mobil timnya menghentikan langkah dan berbalik. Dari tatapan Joshua yang begitu dalam dan tegas, dia langsung bisa merasakan kekhawatiran yang dirasakan saudaranya. "Gue bakalan baik-baik aja," kekeh Jeonghan berusaha menenangkan.
Joshua tidak ikut tersenyum sama sekali. Joshua mendekati kembarannya dan berbisik, "Gue ngerasa salah satu tim lo nggak baik. Hati-hati."
Jeonghan kembali menatap manik coklat Joshua lalu tersenyum. Kini dia ikut merasa khawatir. Firasat Joshua jarang sekali meleset, apalagi yang tiba-tiba diucapkan seperti saat ini. "Hmm."
"Jeonghan! Ayo!" panggil Seungcheol dengan tegas.
Panggilan itu membuat Jeonghan dan Joshua bergegas menuju kendaraan mereka masing-masing.
Seungcheol mengendarai mobil Woozi menuju ke arah barat dari apartemennya. Lokasi tujuan mereka sebuah tempat penampungan kendaraan yang terletak di daerah dermaga di kawasan Songnim-dong, Incheon.
"Apa mereka perlu membuang kendaraan hingga sejauh ini?" tanya Mingyu dengan kening yang berkerut sesekali.
"Yang pasti bukan karena lokasi di Seoul sudah penuh," sahut Wonwoo dengan ketus.
"Tau gue!" pekik Mingyu kesal.
Setelah keributan singkat itu, tak ada yang membuka suara lagi. Semuanya terdiam hingga tiba di tempat tujuan mereka.
Seungcheol memarkirkan mobil mereka di persimpangan sebelum lokasi yang mereka tuju.
"Bener ini lokasinya?" tanya Mingyu penuh kecurigaan.
"Iya," jawab Seungcheol singkat. Dia memperhatikan keadaan sekitar yang cukup tenang. Bahkan terlalu sepi menurutnya.
"Kita turun disini?" tanya Jeonghan yang clueless.
Seungcheol masih terdiam, belum memutuskan apapun.
"Kita bisa manjat tembok itu kayaknya," ujar Wonwoo mencoba memberikan ide.
Seungcheol menggeleng,"Gak, Daerah ini terlalu bahaya. Sama sekali nggak ada cctv yang terpasang."
"Bukannya bagus?" tanya Wonwoo dengan kening berkerut.
Lagi-lagi Seungcheol menggeleng tidak setuju. "Kita nggak tau apa yang akan terjadi. Kita coba cari jalan lain."
Jeonghan hanya mengangguk setuju. Sementara dua lainnya hanya terdiam mengikuti arahan Seungcheol.
Seungcheol kembali melajukan kendaraannya, dia melewati jalan utama yang menuju gerbang depan. Seungcheol menelusuri bagian samping kiri lokasi penampungan mobil, yang di pagar sangat tinggi.
"Tadi gue liat ada penjaga di gerbang depan," ujar Mingyu antusias.
"Badan mereka terlalu gede nggak sih? Ini kan cuman tempat penampungan mobil bekas," sahut Jeonghan.
Mingyu mengangguk setuju.
"Kalian nggak tau kan dalemnya gimana." Wonwoo ikut buka suara. "Kita harus hati-hati."
Seungcheol hanya diam menyimak perbincangan ketiga temannya. Dia memarkirkan mobilnya di depan sebuah tempat makan sederhana berlantai dua.
"Turun," titah Seungcheol sambil melepas sabuk pengaman dan membuka pintu mobil.
Melihat Seungcheol sudah keluar mobil, ketiganya pun ikut turun. Mereka dibuat bingung saat melihat Seungcheol justru masuk ke tempat makan.
"Lah? Dia lapar?" tanya Jeonghan kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader : Light In The Shadow
Misterio / SuspensoSeungcheol menjadi calon pewaris utama Kim Company, setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Kakaknya. Namun, kesedihannya belum usai. Setahun kemudian adik kembarnya yang mengalami kecelakaan serupa, hingga salah satunya meninggal dunia. Pen...