ada impostor?

76 11 4
                                    

“Gue selalu inget omongan Seokmin, dia kadang suka sedih terlahir dari keluarga kaya. Karena seringnya yang kita punya yang cuman kekayaan itu.” 

*****

[Kita kayaknya ketahuan, Siwon Samchon ngamuk di Kim Company.]

Seungcheol menarik nafas berat saat membaca pesan itu. Dia segera menutup aplikasi chat dan memesan taksi online untuk menuju Kim Company, mobil Woozi dan Minghao tentu saja sudah digunakan pemiliknya. 

Sementara itu Jeonghan hanya bisa membiarkan Seungcheol pergi dengan penuh tanda tanya di kepalanya. 

“Kau ingin aku mengikutinya?” tanya Seungkwan, yang tiba-tiba saja sudah berada di sampingnya. 

Jeonghan langsung menoleh dan hampir saja Jeonghan berteriak saking kagetnya. “Gue tau lo hantu, tapi jangan ngagetin juga dong!” keluhnya. 

Seungkwan menatap Jeonghan dengan ekspresi polosnya. “Loh bukannya itu keuntungan jadi hantu?” kekehnya sambil berjalan pergi dan menembus pintu. 

Jeonghan ingin sekali mengumpat, namun dia memilih untuk kembali menyembunyikan diri di balik selimut. Bukan karena takut pada Seungkwan, melainkan ada sosok lain berambut panjang yang mengintip dari paling jendela. 

“Pura-pura ketakutan aja lah,” gumamnya dari balik selimut. Tetapi lama-lama dia tertidur kembali karena efek obat juga. 

Sementara Jeonghan kembali tidur, taksi yang digunakan Seungcheol telah tiba di kantor sang Ayah. Baru saja dia melangkahkan kaki di lobi, dia langsung melihat sekretaris Siwon yang sepertinya sedang menunggunya. 

Lelaki seumuran Ayahnya itu langsung berjalan mendekat, setelah menyadari kehadiran Seungcheol. 

“Leeteuk Samchon? Anda menunggu saya?” tanya Seungcheol kebingungan. 

Leeteuk tersenyum manis, ditepuknya pundak anak dari sahabatnya dengan lembut. “Siwon menunggumu di ruang rapat.” 

“Ruang rapat?” Beo Seungcheol.

Jantungnya berdegup kencang, dia merasa benar-benar sedang dalam bahaya saat ini. 

Otaknya berpikir cepat, “Apa yang kira-kira membuat Ayah marah separah ini? Apa yang dia tau dari aksi gue semalem?” 

Hubungan Siwon dan Seungcheol memang renggang setelah kepergian Seungmin. Seungcheol juga tak yakin pasti siapa yang lebih dahulu menciptakan tembok tak terlihat itu. Satu hal yang pasti, Siwon tidak peduli dengan siapa Seungcheol bergaul. Selama itu tidak menimbulkan kasus yang bisa berdampak buruk bagi perusahaan, tak pernah ada masalah. 

Bahkan saat tahu Seungcheol berteman baik dengan geng 17K yang dipimpin Minghao dan keluarganya. 

Selama perjalanan menuju ruang rapat, Seungcheol sibuk dengan pikirannya sendiri. “Woozi bilang kayaknya kita ketahuan, pasti tentang aksi semalam. Tetapi tahu dari siapa?” Seungcheol masih tak punya clue apapun. “Mingyu? Tapi rasanya gak mungkin. Atau tim Woozi yang ketahuan?” 

Seungcheol kembali mengingat orang-orang yang tak ada di ruangan perawatan Jeonghan pagi ini. “Siapapun itu, kayaknya gak ada yang punya kemungkinan menjadi impostor dalam tim,” pikirnya. 

Tanpa sadar Seungcheol sudah berada di depan ruang rapat. 

“Masuklah, hadapi Ayahmu dengan tenang,” ucap Leeteuk dengan lembut. 

Seungcheol yang baru sadar hanya  membalas senyuman Leeteuk, “Andai, Ayah penuh kasih seperti ini,” gumam Seungcheol dalam hatinya. “Tapi, Ayah tidak buruk juga,” lanjutnya dalam hati. 

Leader : Light In The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang