Other Side

103 13 7
                                    

- 20 menit sebelumnya -

Empat orang pria itu berjalan beriringan mengikuti sang Leader. Jeonghan berjalan tepat di belakang Seungcheol. Urutan berjalan mereka Seungcheol, Jeonghan, Mingyu dan Wonwoo.

Jeonghan merasa tidak nyaman dengan tempat asing itu. Bau yang kurang sedap membuatnya mual dan ingin segera menyingkir. 

Lingkungan padat itu membuatnya merasa pengap, belum pernah dia melihat lingkungan seberantakan ini sebelumnya. Begitupun dengan arwah Seungkwan yang sejak tadi mengikutinya.

Seungkwan yang terbiasa melihat lingkungan dengan rumah yang besar, ruangan yang luas, merasa seperti sedang berada di penjara. Tak tahan dengan suasana disana, dia langsung pergi mendahului Seungcheol untuk mengintai tempat mobil rongsok yang mereka tuju.

Tak beberapa lama, Seungkwan kembali untuk memberikan informasi.

"Hyung, lokasi ini sepertinya menyimpan sebuah rahasia. Mobil yang ada di penampungan ini terlalu bagus. Apa mungkin mereka akan menjualnya kembali?" tanya Seungkwan, dengan wajah yang sangat serius.

Belum sempat Jeonghan menjawab pertanyaan itu sang Junior sudah kembali menghilang. Membuat Jeonghan khawatir dan penasaran secara bersamaan.

Meski begitu, dia memilih untuk diam. Jeonghan tidak mau buru-buru memberitahukan teman-temannya dan membuat semuanya panik. 

Saat Seungcheol membagikan kelompok untuk berpencar, sejujurnya Jeonghan merasa lega. Dia yakin bagian depan menyimpan lebih banyak rahasia. 

“Semoga gue ketemu Seungkwan,” gumamnya sangat pelan.

"Ikut gue!" ajak Wonwoo, setelah melihat kedua teman mereka berjalan menjauh ke arah yang berlawanan. 

Jeonghan hanya mengangguk, dia berjalan di belakang Wonwoo. Matanya terus mengamati setiap benda di sekitarnya dengan seksama. Suasana yang sepi membuat langkah kaki mereka terdengar begitu keras. Udara malam di pinggir laut yang tadi terasa cukup dingin kini terasa lebih panas karena tegang.

"Bener, mobil-mobil ini terlalu bagus buat berada di penampungan," gumam Jeonghan pada dirinya sendiri. Dia bahkan ragu jika deretan mobil ini masuk dalam kategori bekas.

"Kenapa?" Wonwoo langsung berbalik setelah mendengar ucapan temannya.

Jeonghan sedikit tersenyum lalu menunjuk deretan mobil dengan dagunya.

"Ini." Tunjuknya pada deretan mobil. "Terlalu bagus untuk berada di tempat penampungan," lanjutnya. 

“Memangnya hanya mobil jelek yang bisa masuk penampungan? Namanya saja penampungan mobil bekas, bukan penampungan mobil jelek.”

“Aaaah, benar,” sahut Jeonghan sambil tersenyum kikuk. “Orang kaya mana yah yang membuang mobil bekas seperti ini?” tanya Jeonghan sedikit sarkas.

Wonwoo yang sudah berjalan kembali menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Mereka broker. Mobil-mobil ini akan diselundupkan," ucap Wonwoo dengan tegas.

“Tau dari mana?" tanya Jeonghan dengan cepat.

Wonwoo kembali menghentikan langkahnya, cara bertanya Jeonghan membuatnya kesal. Dia merasa sedang diremehkan.

Jeonghan ikut berhenti, “Ini orang sensi banget, kaya test pack. Biasanya detektif kan sabar,” keluhnya dalam hati.

Wonwoo menatap Jeonghan nyalang. "Lihat plat nomor mereka!” tunjuk Wonwoo pada deretan mobil di sekitarnya, “Semuanya melebihi tahun pajak yang tertera. Dan pegang," titahnya sambil mencolek bagian depan salah satu mobil. "Bersih."

Leader : Light In The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang