Selamat membaca!!!“Lady!”
Tina berlari tergesa-gesa kearah Roxana, Tina baru saja akan bicara jika Roxana tidak menyela ucapannya.
“Kali ini, apa lagi yang dia perbuat?”
Tina menundukkan kepalanya. Dia menjawab dengan nada sedikit pelan, “Itu... gaun yang Tuan muda berikan ketika anda sampai ke tempat ini.”
Seketika Roxana mendogak, masih dengan ekspresi tenang di wajahnya Roxana menyimpan kertas di tangannya dan beranjak bangun dari sofa.
“Aku akan melihatnya sendiri.”
Mereka lalu berjalan kearah ruang ganti pakaian di kamar itu. Tiba di dalam ruangan, Roxana menatap lekat gaun berwarna hijau tuanya yang sudah compang-camping dan penuh dengan bercak merah.
“Ini darah asli.” ucap Roxana ketika mengendus aroma gaunnya. Detik berikutnya Roxana mengernyit saat menemukan bau lain di gaun itu, “Tina, apa Seyna memelihara hewan buas di kediaman ini?”
“Setahu saya tidak Lady, kepala pelayan mengatakan hanya tuan Grand Duke yang boleh memelihara hewan buas di kediaman ini. Nona Seyna juga terlihat penakut mana mungkin gadis seperti itu mau memelihara hewan buas.”
“Penakut, ya.” Roxana tersenyum sinis, gadis penakut mana yang begitu berani meracuni minuman dan pakaian orang lain.
Ini sudah terhitung hari keempat Seyna terus mengusikya, semua hal buruk telah gadis itu lakukan. Yah, Meskipun semua usahanya dia gagalkan.
“Lain kali aku akan memberikan pelajaran padanya.” gumam Roxana sambil meremas kasar gaun pemberian Abel yang belum sempat dia pakai. “Sayang sekali gaun cantik ini harus hancur.”
“Anda benar, Mariana pelayan yang mengurus bagian pakaian mengatakan bahwa tuan muda telah memesan gaun ini 3 minggu lalu.” sahut Tina menyayangkan gaun cantik itu, “Hari ini nona Seyna benar-benar keterlaluan, Lady saya akan memberikan pelajaran untuk gadis nakal itu.”
“Tidak perlu.” cegah Roxana yang membuat Tina mengerucutkan bibirnya.
“Kenapa Lady? Kali ini dia sudah sangat keterlaluan, jika tidak di berikan pelajaran kemungkinan besok dia bisa saja menaruh racun di makanan atau minuman anda, in....”
“Dia sudah melakukannya sedari lama.”sela Roxana.
Tina terkejut. Dia bergegas menelusuri tubuh Roxana, “Lady! Kenapa anda tidak memberitahu saya. Ini benar-benar sudah melewati batas. Gadis itu pantas mati!”katanya penuh amarah.
Roxana menepuk bahu Tina menenangkan,“Karena hal ini aku tidak memberitahu mu, Tina aku memiliki rencanaku sendiri untuk membalas gadis ular itu.”
“Rencana apa Lady?”
“Kita hanya perlu menunggu gadis itu beraksi dengan rencana buruknya lagi.”jawab Roxana dengan senyuman penuh arti, “Tina, tolong ambilkan peralatan sihir milikku dari Jared.”
***
Tina di samping Roxana memberikan isyarat dengan menganggukan kepala.Roxana maju satu langkah dan sedikit melirik ke bagian atas loteng yang akan dia lalu dari cermin kecil yang dia bawa.
“Akhirnya dia datang.” Roxana bergumam kecil dan memberikan instruksi agar Tina berjalan pergi dari sampingnya.
Lantas Roxana berjalan perlahan melewati halaman samping taman kediaman Grand Duke. Di sela langkahnya Roxana menyeringai seraya berhitung mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mea
FantasyJangan plagiat😳 Pict SC: pinterest Hidup kembali di dunia novel dan terlahir sebagai adik dari Protagonis wanita tak membuat Mentari senang. dia harus berjuang menyelamatkan Kakaknya dari Second male lead Yandere, si pembawa bencana bagi kebahagia...