Selamat membaca!!!Pagi itu tidak seperti pagi biasanya. Selain Roxana yang mendapatkan sebuah surat dari Cayson, pagi hari ini dikediaman Grand Duke Beniamin kedatangan seorang tamu yang tidak pernah Roxana pikirkan atau bayangkan akan datang ketempat ini, pria yang seharusnya pergi ke istana kaisar untuk memenuhi undangan dari Kaisar malah datang ketempat dimana rival cinta abadinya didalam novel tinggal.
Tentu saja siapa lagi jika bukan Raja siluman pemimpin dari seluruh klan siluman dari Utara. Dia, Dolphus Garfield Wolfgang. Si pemeran utama pria yang lain, Pria yang paling banyak mendapatkan dukungan dari para pembaca karena selain tampan dan pemberani, Dolphus rela mengorbankan hidupnya demi Orpanha.
Sayang sekali Roxana tidak berhasil melihat bentuk wajah pria itu, dia hanya melihat punggung dan rambut putihnya yang tak diikat. Pria itu menggunakan pakaian tradisional suku siluman, jika di dunianya dulu mirip dengan hanfu para pria dalam drama China kolosal.
Roxana menebak, alasan pria itu datang ketempat ini dikarenakan konflik dengan Penopil beberapa hari lalu sempat memicu perang kecil di perbatasan selatan dengan anggota klan siluman rubah.
Yah, bukan hal baru lagi jika klan siluman rubah dari wilayah Wolfgang atau Utara sangat memperdulikan darah keturunannya, meksipun Penopil telah memberontak dan membelot kearah jalan yang salah.
“Apa aku masih belum boleh keluar?”
Roxana kembali bertanya pada dua orang kstaria muda yang menjaganya di dalam kamar. Wajah kedua orang kstaria muda ini tampak familiar diingatan Roxana, yah karena mereka adalah orang yang selalu mendampingi Abel ketika Abel melakukan pertemuan bisnis, politik dan sosial dengan para bangsawan selatan.
Dilihat dari sisi manapun Roxana yakin kedua orang ini bukanlah kstaria biasa, dari postur dan posisi tubuh ketika berjalan lalu kemampuan sihir mereka cukup baik. Mungkin mereka salah satu orang yang Abel latih sedari kecil.
Umur mereka baru 13 tahun, tapi kemampuan unik mereka sangat layak di banggakan.
Gadis yang hari ini memakai gaun berwarna merah tua, memejamkan matanya sejenak. Cukup sudah acara mengaguminya Roxana sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi di dalam kamar, Dia harus keluar dari mansion Grand Duke dan bertemu dengan Cayson, ada beberapa hal yang Roxana perlukan dari pria itu.
Kedua ksatria muda itu saling berpandangan sejenak sebelum mereka menggelengkan kepalanya. Hal tersebut tentunya membuat Roxana tersenyum masam.
“Adik, bisakah kalian bicara hanya satu atau dua kata saja denganku?” tanya Roxana memelas.
Salah satu dari kstaria muda tersebut menuliskan sesuatu di dalam buku kecil yang dia bawa, selesai menulis dia menunjukannya pada Roxana.
“Tuan Grand Duke mengatakan bahwa anda licik dan penuh siasat. Jadi sebisa mungkin kami dilarang untuk bicara dengan anda, kami hanya di tugaskan untuk tetap berdiri di samping anda sampai kunjungan Raja siluman selesai.”
Kurang lebih itulah yang tertulis di dalam kertas kecil yang Roxana baca. Roxana mengangguk pelan, sangat Abel sekali. Pikirnya.
Dengan ekspresi tak bersahabat, Roxana beranjak bangun dan berjalan ke arah jendela samping. Roxana membuka kaca jendela dan melihat kebawah. Roxana menyeringai.
Ini tidak terlalu tinggi, aku bisa dengan mudah meloncat dari atas sini. Sudut matanya melirik kearah belakangnya, dimana dua kstaria itu berdiri.
WUSHHH
Di saat mereka berdua lengah, Roxana meloncat kebawah dan mendarat dengan baik.
“Lady!” teriak kedua orang itu serempak seraya ikut meloncat dan mengejar Roxana.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mea
FantasyJangan plagiat😳 Pict SC: pinterest Hidup kembali di dunia novel dan terlahir sebagai adik dari Protagonis wanita tak membuat Mentari senang. dia harus berjuang menyelamatkan Kakaknya dari Second male lead Yandere, si pembawa bencana bagi kebahagia...