Kedua kalinya

200 13 0
                                    

-Assalammualaikum Reader's 💗




Happy Reading~

Jam sudah menunjukkan pukul 16.30
selepas pulang kajian tadi, Hasna memutuskan untuk mampir terlebih dahulu di rumah Riana, karena memang masjid tempat kajian tadi tidak jauh dari rumah Riana, dan kini dirinya sedang bermain bersama kucing Riana yang bernama Moci.

"Riana lagi di kamar mandi, ibu mau keluar dulu ya, kamu tunggu aja Riana nya" Ibu Riana berucap sambil melangkah menuju Hasna.

"Iyaa ibu, hati-hati ya di jalan" Ucap Hasna sambil menyalami Ibu Riana.

"Iyaa sayang, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam bu" Jawab Hasna, dan kini Ibu Riana sudah benar-benar meninggalkan perkarangan rumah.

Hasna sedang fokus dengan handphone nya dari tadi, hingga ia pun menyadari bahwa ternyata Moci sudah tidak ada di sampingnya.

Dan terdengar... seperti suara motor yang berhenti di depan gerbang rumah Riana.

Niat Hasna ingin memanggil Riana, namun ia melihat seorang laki-laki dengan motor Kawasaki ninja ZX-25R berwarna hitam.

Pemuda itu turun dari motornya, dan mengelus-elus kepala Moci.

Sangat malu rasanya jika Hasna pergi menghadap pemuda itu, namun jika Hasna tidak bergegas dan ternyata Moci diambil oleh pemuda itu, bisa-bisa Hasna akan merasa sangat bersalah karena telah menghilangkan kucing Riana.

Akhirnya Hasna mengambil maskernya untuk dipakai, dan berjalan keluar.

"Permisi, maaf itu kucing saya" Ucap Hasna kepada pemuda itu.

Hingga pemuda itu mendongak, karena posisinya ia sedang jongkok saat ini, Dan ... tatapan mereka bertemu. Lalu pemuda itu berdiri.

"Maaf, jika saya terkesan lancang, namun kucing ini persis sekali dengan kucing saya yang sudah tiada" Ucap pemuda itu, sekilas ia menoleh kepada Hasna, sedangkan Hasna ia terus saja mengalihkan pandangannya kemana pun itu, asalkan tidak ke mata pemuda itu.

Hasna langsung percaya, ntah kenapa Hasna yakin bahwa dia adalah laki-laki yang baik.

Namun.. bukankah pemuda ini adalah pemuda yang sama dengan yang ia temui di supermarket pada waktu itu ? bahkan pemuda ini juga sempat berbincang dengan bundanya.

Hasna hanya mengangguk sebagai jawaban untuk pemuda itu.

"Saya permisi, maaf jika terkesan tidak sopan" Ucap Hasna, lagi-lagi menunduk, dan ia langsung mengambil Moci yang berada di depannya, lalu Hasna memasuki rumah Riana.

Perempuan dengan sifat yang begitu mengagumkan , Ucap pemuda itu di dalam hatinya, lalu menaiki motornya kembali dan mulai meninggalkan daerah itu, dan menuju ke rumahnya.

Jadi ini pertemuan kita yang kedua kalinya?

~•~•~•




Malam ini, sudah tepat waktunya Syakieb mengantarkan Umminya, untuk kemana?
Syakieb pun belum tahu.

Syakieb berniat ingin keluar kamar bertanya kepada Umminya, namun ponsel miliknya berdering,
terlihat ada panggilan dari Farzan.

Lalu Syakieb mengangkat nya, dan tiba-tiba saja Farzan menambahkan Khalif, Rizal juga Raka.

"Assalamualaikum, kenapa nih, tumben" Ucap Khalif di seberang sana.

"Waalaikumsalam" Jawab mereka serempak.

"Ada Berita" Ucap Farzan sambil cekikikan, membuat semuanya kebingungan, terkecuali Rizal.

"Berita apa jan" Tanya Raka, yang sudah tidak sabar.

"Rizal patah hati" Dan ... pecah sudah kini tawa Farzan.

"Bener jal ?" Kali ini Syakieb yang bertanya.

"Ga, ga ada, Farzan mah aneh-aneh mulu kan" Jawab Rizal dengan sedikit ngegas.

"Rizal patah hati kenapa jan" Tanya Khalif kepada Farzan, karena jika bertanya kepada Rizal, pasti akan sia-sia.

"Denger nih Farzan yang ganteng mau ngomong, Jadi gini... Rizal itu lagi suka sama seorang perempuan, tapi kabarnya perempuan itu akan dilamar sama cowo lain" Ucap Farzan.

Sejenak semua terdiam.

"Rizal" panggil Raka tiba-tiba.

"Yaa" Jawab Rizal dengan lesu, percuma saja kemarin ia cerita ke Farzan dan menyuruh laki-laki itu merahasiakan nya.

"Are you okay ?" Tadi yang memanggil adalah Raka, namun kenapa sekarang yang bertanya adalah Khalif ?

Setelah lama menyimak, akhinya Syakieb pun menimpali.

"Ane ada urusan dulu, besok malam kumpul di markas, kita hibur Rizal" Ucap Syakieb.

Perkataan Syakieb membuat yang lainnya tertawa karena ada kata 'hibur' sedangkan Rizal hanya menghela nafasnya.

Dan kenapa Syakieb meminta malam ? kenapa tidak pagi ataupun siang ? Jawaban nya adalah karena ia ingin mengajak adiknya Syila jalan-jalan, akhir-akhir ini Syakieb sangat sibuk, dan jarang ada waktu bermain dengan adiknya, oleh karena itu besok ia berencana akan mengajak Syila ke taman.

Telepon sudah berakhir, dan tepat setelah itu Ummi memasuki kamar Syakieb.

"Abang" panggil Ummi sambil membuka pintu.

"Yaa Umm" Jawab Syakieb sambil menoleh kepada Ummi nya yang sedang berjalan ke arah Syakieb.

"Ini bajunya, pakai ya" Terlihat Ummi membawa satu style pakaian formal.

"Kita mau kemana Umm" Tanya Syakieb sambil mengambil baju ditangan Ummi.

"Baru tanya sekarang?" Tanya Ummi dengan nada yang lucu, membuat Syakieb terkekeh.

"Kita akan bertemu Client penting sekaligus teman lama Ummi" Ucap Ummi memberitahu.

"Abi ikut, Ummi?" Tanya Syakieb.

"Abi sepertinya ikut" Jawab Ummi, dan Syakieb mengangguk.

"Kamu ga keberatan kan bang"

"Ngga Umm, malah mungkin ini bisa jadi pengalaman abang ketemu Client penting" Jawab Syakieb dengan halus, memang benar adanya, inilah yang pertama kali untuk Syakieb.

"Tapi Abi kenapa ga ngomong ke abang Umm" Tanya Syakieb, kenapa Ummi nya yang memberitahu, bukankah ini urusan bisnis ? Biasanya Abinya yang berbicara.

"Sebenarnya Abi tidak ingin mengajak kamu untuk bertemu Client penting itu katanya belum waktunya, namun Ummi sangat ingin kamu bertemu dengan teman lama Ummi, tapi ternyata tempat tujuan Abi dan Ummi sama bang, jadinya sekalian aja" Jelas Ummi panjang lebar.

"Jadi Client sama Teman lama Ummi adalah orang yang berbeda? " Tanya Syakieb, ia fikir beda orang.

"Iyaa atuh bang"

Hallo Reader's💗

Penasaran ga sih ? sama kelanjutan nyaa
hehehe

Jangan sungkan buat ngasi saran...

Jangan lupa tinggalkan jejak...🐾

Monggo komentar dan bintang nyaa🌼🌼🌼

Excited muu adalah semangatt kuu~~~

Jangan Lupa Shalawat !














Bidadari Untuk SyakiebTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang