Sekarang, sudah ada makmum nya ya ?

282 12 0
                                    




-Assalammualaikum Reader's 💗






Happy Reading~





Hasna Az-Zahra, perempuan itu memasuki kamar dengan jantung yang berdebar. Ntahlah, ia belum terbiasa berduaan dengan Syakieb.

Ketika ia masuk ke dalam kamar ia tak mendapatkan sosok Syakieb, lalu Hasna melihat pintu kamar mandi yang tertutup, sepertinya suaminya itu sedang di kamar mandi.

"Kayanya ga perlu di keluarin deh" Ucap Hasna kepada dirinya ketika melihat tas barang bawaannya. Ia berfikir sepertinya barang-barang yang dibawa tak perlu di rapihkan, toh besok ia sudah akan pergi lagi.

Pernikahan ini benar-benar rencana indah dari Allah untuknya.

Allah menghadirkan Syakieb untuk membimbing dirinya, bolehkah ia merasa sekarang dirinya sudah tidak sendiri lagi dalam menempuh perjalanan ini ?

Ya, perempuan itu sering kali merasa sendiri dalam berusaha meraih Cinta Allah. Hasna juga hanyalah manusia biasa yang kadang merasa lelah, ingin menyerah.

Namun berkali-kali ia bertarung oleh dirinya sendiri, berusaha bangkit lagi meningkatkan taqwa.

Dan sekarang, Allah mengirimkan Syakieb untuk menjadi suaminya, laki-laki yang begitu baik pemahaman agamanya. Untuk menemani perjalanannya dari sekarang, saling memberi semangat, apakah boleh ia mengkhayal hal indah apa yang akan mereka lakukan nanti ? Misalnya seperti ... menghadiri kajian bersama, atau mungkin muroja'ah bersama ? Astaga memikirkannya saja sudah membuat Hasna senyum-senyum sendiri.

Hasna menangis bahagia, janji Allah itu benar bagi orang-orang yang bersabar.

Bohong rasanya jika dulu semasa sekolah ia tak ada rasa ingin berkomunikasi dengan lawan jenis. Ia juga ingin berhias diri sebagaimana jika ingin dipuji. Namun kembali lagi, ia menginginkan laki-laki yang menundukkan pandangan, oleh karena itu ia pun seberusaha mungkin untuk menjaga diri.

Muhammad Khalid Ali Syakieb, nama itulah yang menjadi Lauhul Mahfudz nya.

"Hasna" Panggilan dari Syakieb membuyarkan lamunannya.

Hasna menoleh kepada Syakieb, astaga satu hal yang belum ia ungkapkan. Sungguh suaminya ini sangat tampan, apapun yang dipakai, seperti sekarang ini, laki-laki itu sudah berganti dengan kaos putih polos dan celana pendek selutut.

Lagi-lagi Hasna kembali melamun, hingga tidak sadar bahwa Syakieb sekarang sudah berada di hadapannya.

"Mikirin apa ?" Pertanyaan itu membuat Hasna gelagapan, bisa-bisanya ia melamun sedangkan ada pangeran di depannya ini, Eh ?

Melihat Hasna yang seperti salah tingkah pun membuat Syakieb tersenyum geli, istrinya ini memang sangat menggemaskan. Syakieb tahu bagaimana perasaan Hasna, gadis itu selama ini selalu mencoba menjaga jarak dengan laki-laki, namun dalam satu hari langsung sedekat ini, bukankah wajar jika Hasna segugup ini ?

Sebagai jawaban Hasna menggelengkam kepalanya "Kak Syakieb udah kan ?" Syakieb melihat mata itu menyipit, istrinya ini sedang tersenyum, ntah semanis apa jika cadar ini dibuka.

Syakieb menganggukkan kepalanya, lalu Hasna dengan langkah pelan menuju pintu kamar mandi berwarna abu-abu itu. Sebelum benar-benar masuk ia kembali mendengar suara, membuat oksigen nya hampir menipis.

"Sayang" Astagaa Hasna belum terbiasa dengan panggilan itu, dengan hati-hati ia menghadap Syakieb yang berdiri dekat kasur.

"Habis dari kamar mandi cadarnya dibuka aja ya"

"Untuk pak suami, masa aku ga buka" Ucap Hasna dengan kekehannya, mencoba mencairkan suasana yang membuat ia salah tingkah. Lalu ia bergegas masuk ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan diri.

Bidadari Untuk SyakiebTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang