-Assalammualaikum Reader's 💗
Happy Reading~
Malam dengan suasana yang begitu indah, sama indahnya dengan gadis yang sudah siap memakai gamis hitam dan cadarnya, ia berniat akan menghadiri Tabligh Akbar malam ini, yang terletak tidak jauh dari rumahnya.
Ntah kenapa Hasna merasakan malam ini berbeda, sangat menenangkan dan indah.
"Bunda, Hasna berangkat ya" Ucap Hasna sambil menghampiri bundanya yang terlihat baru saja selesai melaksanakan shalat Isya.
Seusai shalat Isya tadi Hasna memutuskan berdzikir terlebih dahulu, memang karena acara Tabligh Akbar nya dimulai ba'da Isya.
"Kamu beneran gamau bunda antar na ?" Tanya bunda Hasna sambil mengulurkan tangannya kepada Hasna yang hendak salim.
"Iyaa bunda, lagi pula dekat, dan pasti sepanjang jalan akan ramai" Jawab Hasna.
Memang bunda Hasna tidak ikut, karena hari ini, bundanya sudah mengikuti pengajian di berbagai tempat, dan Hasna takut bundanya itu kecapean.
Hingga Hasna kini sudah dalam perjalanan dan benar saja sepanjang jalan menuju lokasi sudah dipenuhi oleh pedagang kaki lima.
Hasna sudah mendapatkan tempat duduk, meski agak jauh, itu tak masalah.
Selalu saja, jika bagian Mahlul Qiyam pasti Hasna ingin menangis, sungguh sangat menyentuh hati.
•~•~•~•
Sebuah mobil berwarna hitam sudah terpakir, namun manusia yang berada didalamnya belum juga keluar.
Mereka adalah Syakieb, Raka, Rizal, Khalif dan Farzan.
"Dadakan banget jall" Ucap Farzan sambil membenarkan pecinya.
"Tau ada Tabligh Akbar nya dadakan, ya ngajak nya juga dadakan" Balas Rizal
Selepas shalat Isya di masjid, niatnya ingin pulang, namun Rizal mengatakan bahwa ada Tabligh Akbar yang tidak jauh dari masjid tempat mereka shalat Isya berjamaah tadi, Alhasil mereka putar arah menjadi kesini sekarang.
"Yasudah, ayo turun, sudah mau dimulai" Ucap Syakieb.
Kelima pemuda itu pun turun dari mobil, hingga kini menuju tempat dimana bagian untuk laki-laki.
"Ramai banget ya" Ujar Khalif sambil melihat sekeliling.
Mereka akhirnya mendapatkan tempat duduk, bisa dibilang cukup jauh.
"Yang hadir emang banyak, tapi yang punya rasa malu belum tentu banyak" Ujar Farzan tiba-tiba.
Mendengar perkataan Farzan, keempat temannya itu kompak menoleh.
"Kenapa ? benar kan ?" Tanya Farzan, Oh! mereka sudah tahu maksud Farzan sekarang.
Mereka menganggukkan kepala, benar juga apa yang dikatakan oleh Farzan.
Kaum Hawa yang hadir disini cukup banyak, namun yang mencoba 'menjaga' hanya sebagian, Kenapa bisa dibilang seperti itu ? Karena beberapa melihat ke arah mereka dengan tatapan kagum secara terang-terangan.
Tabligh Akbar sebentar lagi akan berakhir, Mahlul Qiyam pun sudah terlewat, benar-benar menyentuh hati.
Tadinya tatapan Syakieb fokus kepada layar yang memperlihatkan para tokoh agama di panggung sana.
Namun seorang perempuan memakai cadar yang sedang berjalan sambil terus menundukkan kepalanya di pinggir sana, mengalihkan atensinya.
Syakieb ragu untuk menghampiri, namun perempuan itu terus melangkah menjauhi acara ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Untuk Syakieb
Teen FictionSyakieb itu dingin, namun dia adalah laki-laki yang paham agama, bahkan sebuah komunitas semacam Geng Motor yang awalnya negatif, Syakieb ubah menjadi lebih baik, dan sangat positif, hingga masyarakat sekitar pun menjuluki dengan sebutan "Kumpulan P...